52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol OSPF
memiliki nilai delay sebesar 211,128 ms – 455,231 ms sedangkan jaringan
backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol EIGRP memiliki nilai delay sebesar 80,656 ms
– 169,095 ms. Dengan demikian routing protocol EIGRP mengalami peningkatan kinerja jaringan untuk nilai delay, yakni
menurun 61,918 jika dibandingkan dengan kinerja dari jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol OSPF.
2. Jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol OSPF
memiliki nilai throughput sebesar 4,939 kbps – 37,465 kbps sedangkan
jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol EIGRP memiliki nilai throughput sebesar 47,978 kbps
– 100,618 kbps. Dengan demikian routing protocol EIGRP mengalami peningkatan kinerja jaringan
untuk nilai throughput, yaitu sebesar 69,772 jika dibandingkan dengan kinerja dari jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing
protocol OSPF. 3.
Jaringan backbone USUNETA yang menggunakan routing protocol OSPF memiliki nilai packet loss sebesar 8,6 sedangkan jaringan backbone
USUNETA yang menggunakan routing protocol EIGRP memiliki nilai packet
Universitas Sumatera Utara
53 loss 0. Dalam hal ini jaringan backbone USUNETA yang menggunakan
routing protocol EIGRP mengalami peningkatan kinerja sebesar 100 untuk nilai packet loss.
4. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja
routing protocol EIGRP lebih baik 61,918 untuk nilai delay, 69,772 untuk nilai throughput dan 100 untuk nilai packet loss daripada kinerja dari routing
protocol OSPF yang diimplementasikan pada jaringan backbone USUNETA.
5.2 Saran
Untuk lebih mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai Tugas Akhir ini, maka sangat diharapkan:
1. Sebaiknya pengujian jaringan dilakukan lebih dari lima kali, yaitu sekitar
sepuluh kali atau lebih dan menggunakan hardware dengan spesifikasi yang lebih tinggi untuk menghasilkan data yang lebih akurat.
2. Untuk penggunaan protokol IP dapat dilakukan perbandingan kinerja jenis
protokol IPv6 dalam mengantisipasi penggunaan IPv6 di masa yang akan datang.
3. Sebaiknya pembangkitan trafik pada jaringan dilakukan pada beberapa kondisi
trafik yang lain agar terlihat lebih jelas performansi kinerja dari routing protocol EIGRP pada kondisi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II LANDASAN TEORI