Netralisasi Pemucatan Pemurnian Minyak Sawit

CPO dengan jumlah makanan tertentu. Komponen utama yang terkandung dalam getah yang harus dihapuskan adalah fosfat. Sangat penting untuk menghapus fosfat dalam minyak sawit mentah karena adanya komponen ini akan memberikan rasa dan warna yang tidak diinginkan dan mempercepat kerusakan minyak Leong, 1992.

2.3.2. Netralisasi

Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun soa stock. Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi. Netralisasi dengan Kaustik Soda NaOH Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industri, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. Selain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam mengurangi zat warna dan kotoran yang berupa getah dan lendir dalam minyak. Reaksi antara asam lemak bebas dengan NaOH adalah sebagai berikut : .................................... 2.3 Universitas Sumatera Utara Sabun yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatida dan protein, dengan cara membentuk emulsi. Sabun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifusi. Dengan cara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun secara mekanis, maka netralisasi dengan menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan fosfatida, protein, resin dan suspense dalam minyak yang tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum.

2.3.3. Pemucatan

Pemucatan Bleaching ialah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan cara mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah serap fuller earth, lempung aktiv activated clay dan arang aktif atau dapat juga menggunakan bahan kimia. Pemucatan Minyak Dengan Adsorben Absorben yang digunakan untuk memucatkan minyak terdiri dari tanah pemucat bleanching earth dan arang bleanching carbon. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspense koloid gum dan resin serta hasil degradasi minyak, misalnya peroksida. Pemucatan minyak menggunakan adsorben umumnya dilakukan dalam ketel yang dilengkapi dengan pipa uap. Minyak yang akan dipucatkan dipanaskan pada suhu sekitar 1050 o C, selama 1 jam. Penambahan absorben pada saat minyak mencapai suhu sekitar 70-800 o C dan jumlah absorben kurang lebih sebanyak 1,0-1,5 persen dari berat minyak. Selanjutnya minyak dipanaskan dari absorben dengan cara Universitas Sumatera Utara penyaringan menggunakan kain tebal atau dengan cara pengepresan dengan filter press. Minyak yang hilang karena proses tersebut kurang lebih 0,2-0,5 persen dari berat minyak yang dihasilkan setelah proses pemucatan.

2.3.4. Deodorisasi