III-
Prinsip 4: Peramalan jangka pendek lebih akurat dibanding dengan peramalan jangka panjang. Hal ini desebabkan karena pada peramalan jangka
pendek faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan peramalan jangka panjang kemungkinan
terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan besar.
Prinsip 5: Apabila dimungkinkan, perkiraan besarnya permintaan lebih disukai berdasarkan perhitungan dari pada hasil peramalan. Misalnya, dalam
perencanaan produksi dalam lingkungan make to stock, apabila besarnya permintaan terhadap produk akhir telah diperkirakan
berdasarkan hasil peramalan maka besarnya jumlah part, komponen, sub assembly,
dan bahan baku untuk produk tersebut lebih baik dihitung berdasarkan principle of dependent demand dari pada
masing-masing ditetapkan berdasarkan hasil peramalan.
3.5.3. Klasifikasi Teknik Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
5
: 1. Dilihat dai sifat penyusunannya
a. Peramalan yang subjektif
5
Rosnani Ginting, op.cit., h.38-44.
Universitas Sumatera Utara
III-
Yaitu peramalan yang lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, intuisi dari orang yang menyusunnya.
Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
b. Peramalan yang objektif Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu,
dengan menggunakan
teknik-teknik dan
metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut. 2. Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun
a. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara, dan rencana investasi suatu
perusahaan. b. Paramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka menengah umumnya lebih berkaitan
dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin
adanya tambahan sumber daya untuk tahun berikutnya. c. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu
Universitas Sumatera Utara
III-
setengah tahun. Contohnya adalah penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, dan anggaran perusahaan.
3. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung dengan
orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, intuitif,
pengetahuan, dan pengalaman. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
Peramalan Model
Kulitatif
Metode Kuantitatif
Metode Delphi
Dugaan Managemen
Riset Pasar
Metode kelompok
terstruktur
Time Series
Kausal Regresi
Smoothing Dekomposisi
Rata-rata Moving
Average Ekponential
Smoothing Analogi
Historis Dugaan
Managemen
Gambar 3.1. Taksonomi Teknik Peramalan
Universitas Sumatera Utara
III-
3.5.4. Peramalan Kualitatif Judgement Method