Analisis Pemakaian Budget Bahan Baku Analisis

VI-6

6.4. Analisis Kendala Pemakaian Jam Kerja

. Hasil jumlah kombinasi produk yang diperoleh, maka nilai untuk kendala pemakaian jam kerja pada bulan Januari 2016 adalah: Pemakaian jam kerja = 75 detik 14.222 + 60 detik 13.077 + 40 detik 8.743 = 1.066.650 + 784.620 + 349.720 = 2.200.990 detik Tabel 6.4. Pemakaian Jam Kerja Periode Januari – Juni 2016 Bulan Jam Kerja yang Digunakan detik Jam Kerja Tersedia detik Januari 2.200.990 2.455.200 Februari 2.190.980 2.296.800 Maret 2.111.440 2.455.200 April 2.113.950 2.376.000 Mei 2.200.990 2.455.200 Juni 2.190.980 2.376.000 Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa penggunaan total jam kerja yang terpakai untuk setiap periode masih belum melewati ketersediaan jam kerja yang dimiliki pihak perusahaan. Hal ini memiliki arti bahwa tidak diperlukannya lagi penambahan jam kerja.

6.5. Analisis Pemakaian Budget Bahan Baku

Target budget bahan baku sebagai kendala utama dalam perencanaan produksi de novo programming menunjukkan hasil bahwa pemakaian budget Universitas Sumatera Utara VI-7 bahan baku selalu berada dibawah batas maksimal sehingga dapat dikatakan tujuan untuk memaksimalkan budget bahan baku terpenuhi. Perhitungan pemakaian budget bahan baku pada bulan Januari 2016 adalah sebagai berikut: Pemakaian budget bahan baku = 4.110 14.222 + 5.480 13.077 +6.850 8.743 = 58.452.420 + 71.661.960 + 159.889.550 = 190.000.000 Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa penggunaan budget bahan baku yang terpakai untuk setiap periode diusahakan sama dengan budget yang tersedia. Hal ini merupakan syarat penting dalam de novo programming. Hasil perhitungan budget bahan baku untuk periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Pemakaian Budget Bahan Baku Periode Januari – Juni 2016 Bulan Budget yang Digunakan Rp. Budget Tersedia Rp. Januari 190.000.000 190.000.000 Februari 190.000.000 190.000.000 Maret 189.883.370 190.000.000 April 188.477.750 190.000.000 Mei 190.000.000 190.000.000 Juni 190.000.000 190.000.000 Pemakaian budget bahan baku yang mendekati budget maksimal, mengakibatkan jumlah bahan baku yang tersisa sedikit. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran biaya penyimpanan bahan baku dan mencegah kerugian akibat bahan baku yang rusak. Universitas Sumatera Utara VI-8

6.6. Analisis

Break Event Point Pada perhitungan Break Event Point BEP diperoleh hasil bahwa nilai: X 1 Ukuran ¼ kg = packbulan = 7.977 x 12 = 95.724 packtahun X 2 Ukuran ½ kg = 8.375 packbulan = 8.375 x 12 = 100.500 packtahun X 3 Ukuran 1 kg = 8.743 packbulan = 8.743 x 12 = 104.916 packtahun Adapun nilai X 1 , X 2 dan X 3 yang diperoleh digunakan sebagai tolak ukur perusahaan mengenai apakah jumlah produksi sudah mencapai titik dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan juga tidak mengalami kerugian. Dengan menggunakan metode De Novo Goal Programming diperoleh jumlah produksi untuk masing-masing jenis produk adalah: Ukuran ¼ kg = 163.980 packtahun Ukuran ½ kg = 150.135 packtahun Ukuran 1 kg = 113.637 packtahun Metode yang digunakan menghasilkan jumlah produksi yang selalu lebih besar, dibandingkan dengan nilai Break Event Point BEP perusahaan, bahkan menghasilkan selisih yang cukup besar terutama pada produk ukuan ½ kg, artinya Universitas Sumatera Utara VI-9 perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar pada periode perencanaan produksi.

6.7. Analisis Sensitivitas