Kendala Penentuan Fungsi Kendala

2.3.3. Kendala

Break Event Point BEP Titik pulang pokok Break Event Point merupakan suatu titik atau keadaan dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga tidak mengalami kerugian. Berikut adalah perhitungan Break Event Point dari perusahaan. Tabel 11. Biaya Produksi dan Harga Jual Produk Produk Biaya Produksipack Harga Jualpack Keuntunganpack ¼ kg Rp. 16.000 Rp. 23.000 Rp. 7.000 ½ kg Rp. 17.000 Rp. 23.000 Rp. 6.000 1 kg Rp. 18.000 Rp. 23.000 Rp. 5.000 Tabel 12. Fixed Cost Perusahaan No. Nama Pembayaranbulan Harga Rp 1 Pembayaran Rekening Airbulan 1.500.000 2 Rekening Listrikbulan 6.000.000 3 Gaji Pegawai 135.000.000 4 Bahan Bakar Transport 2.000.000 5 Telepon 200.000 6 Perawatan Genset, Transport dan Mesin 5.000.000 7 Pembelian ATK 100.000 Jumlah 149.800.000 Perusahaan dalam melaksanakan proses produksi melakukan produksi ketiga tipe produk secara bersamaan, karena itu besar fixed cost yang telah didapatkan dibagi sesuai dengan perbandingan jumlah produksi yang dikerjakan oleh perusahaan. Perhitungan jumlah BEP tiap jenis produk sesuai dengan perbandingan rata-rata jumlah produksinya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Perbandingan Jumlah Rata-rata produksi : = Produksi ¼ kg : Produksi ½ kg : Produksi 1 kg = 15.464 : 13.917 : 12.106 = 0,37 : 0,34 : 0,29 Rekapitulasi jumlah fixed cost setiap produk dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 13. Fixed Cost Setiap Jenis Produk No. Jenis Produk Fixed Cost 1. Ukuran ¼ kg 55.836.105 2. Ukuran ½ kg 50.251.290 3. Ukuran 1 kg 43.712.605 Dari data tersebut maka dapat dihitung nilai Break Event Point BEP setiap jenis produk sebagai berikut: 4. BEP Ukuran ¼ kg = = 000 . 16 000 . 23 55.836.105  = 7.977 pack 5. BEP Ukuran ½ kg = = 000 . 17 000 . 23 50.251.290  = 8.375 pack 6. BEP Ukuran ½ kg = Universitas Sumatera Utara = 000 . 18 000 . 23 43.712.605  = 8.743 pack Pada perhitungan BEP maka diperoleh nilai : X 1 ukuran ¼ kg BEP = 7.977 pack X 2 ukuran ½ kg BEP = 8.375 pack X 3 ukuran 1 kg BEP = 8.743 pack Adapun nilai X 1 , X 2 dan X 3 digunakan sebagai batasan jumlah produksi perusahaan. Karena perusahaan menginginkan agar jumlah produksi yang dilakukan lebih besar atau sama dengan nilai BEP, maka formulasinya adalah : X 1 BEP ≥ 7.977 X 2 BEP ≥ 8.375 X 3 BEP ≥ 8.743

2.3.4. Kendala Permintaan Produk