Tujuan Pengenaan Pajak pada Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan

14. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 15. Hadiah langsung dalam penjualan barang atau jasa sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau konsumen akhir tanpa diundi dan hadiah tersebut diterima langsung oleh konsumen akhir pada saat pembelian barang atau jasa.

B. Tujuan Pengenaan Pajak pada Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan

Pelaksanaan ESOP bagi Perusahaan terbuka dapat mencapai tujuan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan strategis yang akan didapat oleh perusahaan melalui ESOP antara lain: 141 1. Perekrutan dan Retensi Persaingan pasar tenaga kerja meningkat untuk tenaga terampil dan karyawan yang cakap.Ketika berusaha merekrut karyawan potensial, kemampuan untuk menjanjikan mereka suatu penyertaan ekuitas dapat menjadi suatu sarana. Peluang keuangan berupa kepemilikan ekuitas akan menarik bagi beberapa – mungkin sebagian besar orang-orang yang cerdas dan berbakat – yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mempertahankan karyawan yang ada juga akan lebih mudah jika mereka memiliki penyertaan modal. 2. Peningkatan Arus Kas 141 Studi ESOP, Op. Cit., hlm. 29. Kompensasi ekuitas seringkali dapat mengganti sebagian kompensasi kas. Program-program seperti stock grantdan program opsi saham dapat membuat suatu perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja tanpa harus membayar gaji yang tinggi. 401 k plan, suatu bentuk program dana pensiun di Amerika, yang menawarkan kontribusi yang sesuai matching contribution dalam saham perusahaan dapat menjadi suatu program tabungan pensiun yang menarik, juga tanpa memerlukan kontribusi kas sebagaimana dalam program pensiun lainnya. Sebuah program pembelian saham oleh karyawan dapat secara nyata meningkatkan arus kas perusahaan, pada saat karyawan membayar kas atas saham yang mereka terima. 3. Motivasi dan Kinerja Ekuitas hanya akan bernilai jika kinerja perusahaan membuatnya bernilai. Oleh karena itu, karyawan yang memiliki kepentingan modal signifikan dalam perusahaannya akan memiliki insentif yang kuat untuk mencurahkan karya terbaiknya dalam memaksimalkan kinerja perusahaan dan nilai saham. Dengan demikian, kepemilikan sahm oleh karyawan menyelaraskan kepentingkan karyawan dengan para pemegang saham. Selain itu, hal ini akan memperlakukan karyawan secara adil ketika mereka diberi penghargaan ekuitas dengan proporsi sesuai dengan kontribusi mereka kepada kinerja perusahaan. 4. Pengembangan Budaya Kelompok Perusahaan-perusahaan dengan pengalaman kepemilikan karyawan jangka panjang telah menemukan bahwa hal tersebut memberikan dasar yang kuat dalam membangun budaya kerja yang kuat. Setelah dikembangkan dengan tepat, kepemilikan karyawan meningkatkan jiwa kebersamaan dan kerja tim, dimana seluruh karyawan bekerjasama memfokuskan pada tujuan kinerja perusahaan. Karyawan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan perusahaan dan mulai memikirkan dan bertindak seperti seorang pemilik. Keuntungan yang dapat diraih oleh perusahaan haruslah seimbang dengan kewajiban pembayaran pajak terhadap ESOP.Pembayaran pajak terhadap kompensasi saham yang di dapat oleh karyawan merupakan pemenuhan kewajiban bagi suatu perusahaan terbuka. Pajak yang diasumsikan sebagai biaya atau beban sangat mempengaruhi pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan laba profit.Secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia bagi perusahaan untuk dibagi sebagai deviden maupun diinvestasikan kembali.Usaha memaksimumkan laba dilakukan perusahaan dengan melakukan efisiensi segala macam biaya termasuk biaya pajak.Misalnya, pembayaran sanksi pajak yang tidak seharusnya terjadi merupakan pemborosan sumber daya perusahaan.Penghindaran pemborosan tersebut merupakan optimalisasi alokasi sumber daya perusahaan yang lebih produktif dan efisien sehingga minimalisasi pemborosan sumber daya tersebut dapat memaksimalkan kinerja dengan benar.Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu perencanaan pajak atau yang disebut tax planning yang tepat agar perusahaan membayar pajak seefisien mungkin sepanjang hal tersebut masih sesuai dengan aturan-aturan perpajakan yang berlaku. 142 Asumsi pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi laba profit margin, sedangkan asumsi pajak sebagai distribusi laba akan mempengaruhi rate of return on investment. Status perusahaan yang go public atau belum akan mempengaruhi kebijakan pembagian dividen. Perusahaan yang sudah go public umumnya cenderung high profile dari pada perusahaan yang belum go public. Agar pasar sahamnya meningkat, manajer perusahaan go public akan berusaha tampil sebaik mungkin, sukses dan membagi dividen yang besar. Demikian juga dengan pembayaran pajaknya akan diusahakan sebaik mungkin. Namun apapun asumsinya, secara ekonomis pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan. 143 Penerapan pajak penghasilan terhadap ESOP memiliki beberapa tujuan. Selain target penerimaan negara, dikenakannya pajak atas transaksi finansial dapat ditujukan untuk mengurangi volatilitas pasar keuangan, mengenakan pajak yang lebih adil dan merata, dan mengurangi risiko penghindaran pajak. 144 Tujuan mengurangi volatilitas pasar keuangan dan stabilisasi perekonomian diterapkan terutama ketika negara dilanda krisis.Pada saat krisis ekonomi, Pemerintah dapat mengenakan pajak terhadap transaksi yang bersifat spekulatif. Pengenaan pajak ini pernah diterapkan di Indonesia dengan cara yang 142 Indah Yulia Puspitasari, “Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan Pph Badan Studi Kasus Pada Cv. Scronica Sari”, Skripsi, Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2013, hlm. 3 143 Ibid. 144 Budi Sulistyo, Pajak Finansial: Praktik di Beberapa Negara dan Potensi Penerapan di Indonesia, Jakarta: Sekretariat Jendral Kementrian Keuangan, 2014, hlm. 2. berbeda, yaitu ketika Pemerintah menerapkan pajak untuk transaksi valuta asing pada saat krisis 1998 yang bertujuan untuk stabilisasi ekonomi dan meredap gejolah perekonomian akibat adanya spekulasi valuta asing. Untuk mengenakan pajak ini, diperlukan koordinasi yang erat antara otoritas bank dan lembaga keuangan dengan otoritas fiskal. Dalam hal ini sudah ada forum koordinasi stabilitas sistem keuangan yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. 145 Adapun tujuan bahwa pengenaan pajak penghasilan lebih adil dan merata didasari bahwa sektor keuangan menerima dana Pemerintah sangat besar pada saat krisis. Terkait tujuan pajak penghasilan untuk mengurangi penghindaran pajak, dengan basis data yang sudah baik dan setiap transaksi keuangan terdokumentasi secara elektronik, pengenaan pajak transaksi finansial dapat terdeteksi secara sistem sehingga mengurangi potensi penghindaran pajak. 146

C. Penerapan Pajak Penghasilan terhadapProgram Kepemilikan Saham