Tinjauan Kepustakaan Analisis Yuridis Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan Di Perseroan Terbatas Terbuka Dikaitkan Dengan Penerapan Pajak Penghasilan

Saham Bagi Karyawan Pada Perseroan Terbuka oleh Andrew J. Tarigan, tahun 2010. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut mengkaji aspek hukum Kepemilikan Saham Perseroan Terbatas, sedangkan penelitian skripsi ini mengkaji penerapan pajak terhadap kepemilikan saham karyawan ESOP dalam Perseroan Terbatas Terbuka. Pusat dokumentasi dan informasi hukumperpustakaan Universitas cabang Fakultas Hukum USU melalui surat tertanggal 12 Agustus 2015 yang menyatakan bahwa tidak ada judul yang sama. Surat tersebut dijadikan dasar bagi Ibu Windha, S.H, M.Hum dan Bapak Ramli Siregar, S.H, M.Hum selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk menerima judul yang diajukan oleh penulis karena substansi yang terdapat dalam skripsi ini dinilai berbeda dengan judul-judul skripsi lain yang terdapat di lingkungan perpustakaan Fakulltas Hukum Universitas Sumatera Utara. Apabila dikemudian hari terdapat judul yang sama atau telah tertulis orang lain dalam tingkat kesarjanaan sebelum skripsi ini dibuat, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari penulis.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Program Kepemilikan Saham bagi Karyawan PKSK

Organization for Economic Cooperation and Development selanjutnya disebut dengan OECD menjelaskan bahwa stock option adalah instrumen keuangan yang menjelaskan mengenai hak untukmembeli aset yang pasti dengan harga yang ditetapkan dalam jangka waktu yang ditetapkan predetermined periodyaitu pada suatu saat antara predetermined period untuk opsi model Amerika atau akhir dari predetermined period untuk opsimodel Eropa. Jangka waktu dari stock option ditetapkan dengan empat keadaan waktu yaitu : saat diberikan granting, saat ditetapkan vesting, saat dilaksanakanexercise dan saat penjualan sale saham yang diperoleh. Employee Stock Option adalah opsi yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepadakaryawannya sebagai kompensasi untuk pekerjaannya. Acuan Underlying-assetsdalam opsi tersebut adalah saham perusahaan itu sendiri. 11 Mayoritas kasus yang ada harga pelaksanaanexercise priceadalah sama dengan harga saham yang tercatat underlying stocksaat saham diberikangranting. Opsi saham karyawan Employee Stock Optionbiasanya tidak bisa diperdagangkan dantidak dapat dialihkan pada saat ini. Untuk kegunaan pajak, Opsi saham karyawan Employee Stock Optionmungkin menguntungkan dari perlakuan khususdibandingkan dengan kompensasi tunai secara umum. Peraturan pajakbiasanya menetapkan kondisi khusus. Jika kondisi ini dijumpai, program opsi saham stock option plan dinamakan kompeten qualified. 12 Manajemen usaha perusahaan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek manajemen negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju perkembangan manajemen usahanya. Salah satu praktek tersebut adalah diperkenalkannya suatu program kepemilikan karyawan dalam saham perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja.Program tersebut dikenal dengan Program Kepemilikkan Saham bagi Karyawan selanjutnya disebut dengan PKSK, dalam 11 Arief Endika Sulistyanto Putro, Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Employee Stock Option Plan ESOP , Tesis, Fakultas Ekonomi Program Magister Akuntansi, 2009, hlm. 15. 12 Ibid bahasa Inggris dikenal dengan Employee Stock Ownership Programme ESOP.Program tersebut merupakan program kepemilikan karyawan atas saham perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan sense of belonging rasa saling memiliki sehingga mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Pelaksanaan ESOP di Indonesia dilakukan melalui program alokasi khusus bagi karyawan employee stock allocationESA, program pemberian bonus dalam bentuk saham share bonus plan, dan program pemberian opsi atas saham stock option plan. 13 Tujuan pengadaan ESOP antara lain adalah memberikan penghargaan reward kepada karyawan atas kontribusi yang diberikan dalam peningkatan kinerja perusahaan, menciptakan keselarasan kepentingan antara pihak karyawan dan pihak pemegang saham, meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan dalam meningkatkan produktivitas, menarik dan mempertahankan karyawan kunci dari perusahaan, dan sarana bagi sumber daya manusia dalam mendukung keberhasilan implementasi strategi bisnis perusahaan jangka panjang. 14 Pelaksanaan praktik ESOP di Indonesia, menurut Tim Studi Penerapan ESOP Pasar Modal Indonesia–Bapepam memiliki dua peraturan pokok, yaitu: Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, yang mengatur bahwa pegawai mendapat prioritas dari penjatahan sampai dengan jumlah paling banyak 10 dari jumlah penawaran umum. Kemudian, Peraturan Bapepam No.IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek 13 Christian Herdinata, Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Employee Stock Ownership Program, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.1 Januari 2012, hlm 78. 14 Ibid. Terlebih Dahulu HMETD yang mengatur bahwa emiten atau perusahaan publik dapat menambah modal tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham sepanjang ditentukan dalam anggaran dasar dan jika dalam jangka waktu tiga tahun penambahan modal tersebut sebanyak-banyaknya 5 dari modal disetor.

2. Pajak Penghasilan

Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 15 Adapun fungsi dari Pajak yaitu 16 a. Fungsi Budgetair : Merupakan fungsi utama pajak yaitu dimana pajak digunakan sebagai alat memasukkan dana secara optimal ke kas Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku. b. Fungsi Regulerend Pajak digunakan untuk mengatur dan mengarahkan masyarakat ke arah yang dikehendaki pemerintah. Oleh karenanya fungsi mengatur ini menggunakan pajak untuk dapat mendorong dan mengendalikan kegiatan masyarakat agar sejalan dengan rencana dan keinginan pemerintah. Terhadap kegiatan masyarakat yang dipandang bersifat negatif, apabila fungsi regulerend yang dimaksudkan untuk menekan kegiatan itu dikedepankan, pemerintah justru dipandang berhasil apabila pemasukan pajaknya kecil. 15 Tony Marsyahrul, Pengantar Perpajakan REV, Jakarta: Grasindo, 2001, hlm 2 16 Safri Nurmantu, Pengantar Perpajakan; Edisi 3, Jakarta:Granit, 2005, hlm 29. Jenis-jenis pajak terdiri atas bebarapa pengelompokkan,antara lain 17 1. Berdasarkan golongan, yaitu: : a. Pajak langsung. b. Pajak tak langsung. 2. Berdasarkan sifat, yaitu: a. Pajak Objektif. b. Pajak Subjektif. 3. Berdasarkan pemungut, yaitu: a. Pajak Pusat. b. Pajak Daerah. Pajak Penghasilan adalah Pajak atas penghasilan berupa upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dalam negeri yang pengenaannya dengan sistem pemotongan withholding system oleh pemotong pajak yang membayarkan penghasilan tersebut. 18 Pajak Penghasilan dikategorikan sebagai pajak pusat apabila ditinjau dari sifatnya dan dikategorikan sebagai pajak subjektif apabila ditinjau dari pengelompokannya. Dengan pengertian bahwa pemungutan pajak penghasilan ini berpangkal atau mendasarkan pada subjek pajaknya. 19 17 Tony Marsyahrul, Op.Cit, hlm 5. 18 Pasal 21 UU Pajak Penghasilan 19 Waluyo, Perpajakan IndonesiaPembahasan sesuai dengan Ketentuan-ketentuan Perundang-undangan Perpajakan dan Aturan Pelaksanaan Perpajakan Terbaru, Jakarta: Salemba Empat, 2008, hlm. 87. Sejarah perkembangannya mencatat bahwa, UU PPh ini telah mengalami beberapa kali perubahan dimulai dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 7 Tahun 1983, Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 7 tahun 1991, Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan No 10 tahun 1994, dan yang terakhir Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang- Undang Pajak Penghasilan Nomor 17 Tahun 2000. Penjelasan Pasal 1 UU PPh, dijelaskan bahwa pengenaan pajak penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan atau tambahan ekonomis dari pekerjaan yang dilakukannya. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tersebut disebut sebagai Wajib Pajak dalam UU PPh. Wajib Pajak dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun pajak atau bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak mulai dan berakhir pada tahun pajak. Berdasarkan UU PPh, istilah tahun pajak berarti tahun kalender. 20 Pengenaan pajak penghasilan tidak semuanya dikenakan dari objek pajak yang sudah berupa penghasilan, tetapi dengan berbagai alasan seperti kemudahan, kepraktisan, atau alasan adanya kemampuan maka pengenaan pajak penghasilan dapat dikenakan pada saat terjadinya transaksi penjualan bahkan pada saat terjadinya transaksi pembelian. 20 http:ind-blog.pnblawfirm.comsubjek-pajak-indonesia , diakses tanggal 15 September 2015, pkl 14.00 WIB

3. Perseroan Terbatas

Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak kita jumpai perusahaan- perusahaan yang melakukan kegiatan usaha.Perusahaan-perusahaan tersebut berbentuk Perusahaan Komoditer, Koperasi, Perseroan Terbatas, dan lain sebagainya.Dari beberapa bentuk perusahaan tersebut, yang paling banyak digunakan adalah perusahaan berjenis Perseroan Terbatas.Adapun istilah Perseroan Terbatas di negara lain antara lain yaitu di Inggris dengan sebutan Company Limited by Shares, di Jerman, Austria, dan Swiss perseroan terbatas disebut dengan Aktiengesellschaft dan di Perancis disebut dengan Societe Anonyme. 21 Perseroan Terbatas saat ini diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas selanjutnya disebut dengan UU PT dengan 16 bab dan 161 pasal. Perseroan Terbatas menurut Pasal 1 butir 1 UU PT yaitu: Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Berdasarkan pengertian perseroan terbatas tersebut, dapat disimpulkan prinsip umum sebuah perseroan yaitu 22 21 Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas, Bandung: PT. Alumni, 2004, hlm. 47. 22 Ibid, hlm 33. : a. Merupakan persekutuan modal perseroan sebagai badan hukum memiliki modal dasar yang disebut juga authorized capital, yakni jumlah modal yang disebutkan atau dinyatakan dalam Akta Pendirian atau Anggaran Dasar Perseroan selanjutnya disebut dengan AD Perseroan. b. Didirikan berdasarkan perjanjian perseroan sebagai badan hukum, didirikan berdasarkan perjanjian. c. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan Pasal 2 UU PT, suatu perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. d. Lahirnya perseroan melalui proses hukum dalam bentuk pengesahan pemerintah. Lahirnya perseroan sebagai badan hukum rechtsper soon, legal entity, karena diwujudkan melalui proses hukum created by legal process sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun unsur-unsur badan hukum pada perseroan terbatas, yaitu adanya organisasi yang teratur, adanya kekayaan sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri, adanya tujuan tertentu. 23 Selain itu, terdapat unsur-unsur yang menandakan bahwan perusahaan tersebuut adalah suatu perseroan terbatas, antara lain, yaitu: 24 1. Merupakan suatu badan hukum; 2. Didirikan berdasarkan perjanjian; 3. Melakukan kegiatan usaha, memiliki modal dasar; 4. Memenuhi persyaratan dalam Undang-Undang. 23 Pasal 31 UUPT. 24 Ahmad Yani Gunawan Widjaya, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas Jakart : Raja Grafindo Persada, 2000, hlm.7 Adapun beberapa persyaratan sahnya suatu Perseroan Terbatas antara lain, yaitu: a. Didirikan oleh 2 orang atau lebih; b. Pendirian dalam Akta Notaris; c. Dibuat dalam Bahasa Indonesia; d. Setiap pendiri wajib mengambil saham; e. Pendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM. Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 1 UUPT 2007, Perseroan Terbatas dapat diklasifikasikan menjadi empat 4, yaitu: 25 1. Perseroan Tertutup Ciri-ciri Perseroan Tertutup adalah: a. Pemegang sahamnya terbatas dan tertutup, hanya terbatas pada orang-orang di antara mereka yang masih ada ikatan keluarga, dan tertutup bagi orang lain. b. Saham perseroan yang ditetapkan dalam AD Perseroan, hanya sedikit jumlahnya, dan dalam AD Perseroan, sudah ditentukan dengan tegas siapa yang boleh menjadi pemegang sahamnya. c. Sahamnya juga atas nama orang-orang tertentu secara terbatas Perseroan Terbatas. Pada dasarnya tidak berbeda dengan perseroan perorangan. 2. Perseroan Publik Pasal 1 angka 8 UUPT berbunyi Perseroan publik adalahperseroan yang telah memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan. 25 M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 38 3. Perseroan Terbuka Perseroan terbatas merupakan subyek hukum sebagai badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban. Apabila dikaitkan dengan unsur-unsur badan hukum, unsur-unsur yang menandai Perseroan Terbatas sebagai badan hukum adalah mempunyai kekayaan yang terpisah Pasal 31 ayat 1 UU PT, mempunyai kepentingan sendiri Pasal 98 UU PT, mempunyai tujuan tertentu Pasal 15 ayat 1 huruf b UU PT, dan mempunyai organisasi teratur Pasal 1 angka 2 UU PT. Perseroan terbuka adalah perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peratuaran perundang- undangan di bidang pasar modal.Berbadan hukum ini disebut “perseroan”, karena modal dari persekutuan ini terdiri dari sero-sero atau saham-saham. 4. Perseroan Group Ciri-cirinya Perseroan Group adalah: a. Terdiri atas sejumlah bahkan beratus perseroan sebagai perseroan anak. b. Terdiri atas sejumlah beratus perseroan sebagai perseroan Holding.

F. Metode Penelitian