Latar Belakang Analisis Yuridis Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan Di Perseroan Terbatas Terbuka Dikaitkan Dengan Penerapan Pajak Penghasilan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karyawan merupakan status pekerjaan sekelompok manusia yang mempunyai kebutuhan pokok, baik fisik maupun non fisik, yang harus dipenuhi demi tercapainya kehidupan yang layak. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui dan memenuhi kebutuhan karyawan agar karyawan dapat terus bekerja. Pemenuhan kebutuhan tersebut tidak hanya berupa pemberian gaji dan bonusnamun juga penghargaan atas pekerjaan yang telah dilakukan. Salah satu cara yang sekarang ini mulai dilakukan perusahaan sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan yaitu melalui program yang memungkinkan karyawan mendapat kesempatan dan hak untuk memiliki saham pada perusahaan tersebut. Melalui program tersebut, karyawan akan merasa ikut memiliki sense of belonging pada tempat bekerja, sehingga karyawan akan termotivasi untuk memajukan perusahaan. Program tersebut dikenal dengan Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan, atau lebih dikenal dengan Employee Stock Ownership Program selanjutnya disebut dengan ESOP. Peraturan yang mendukung kepemilikan karyawan atas saham Perseroan terdapat dalam Pasal 43 ayat 3 huruf a Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disebut dengan UUPT, yang pada intinya memungkinkan Perseroan untuk melakukan penawaran saham kepada karyawannya sendiri. Lebih jauh dalam penjelasan Pasal 43 ayat 3 huruf a disebutkan: “Yang dimaksud dengan “saham yang ditujukan kepada karyawan Perseroan”, antara lain saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP employee stocks option program Perseroan dengan segenap hak dan kewajiban yang melekat padanya.” Dari ketentuan tersebut jelas bahwa dalam hal karyawan telah memiliki saham maka akan dipersamakan statusnya sebagai pemegang saham sesuai dengan hak dan kewajibannya. ESOP merupakan suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan. ESOP juga secara tidak langsung bermaksud untuk mendorong karyawan lainnya untuk bekerja lebih giat atau termotivasi terhadap karyawan yang telah mendapatkan ESOP sehingga tujuan perusahaan untuk mendapat keuntungan lebih mudah dan lebih cepat tercapai.Program ESOP merupakan suatu program kepemilikan saham dimana perusahaan memberikan atau menjual sahamnya kepada karyawan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar dengan jumlah yang terbatas. Tujuan dari pengadaan ESOP secara umum itu sendiri adalah sebagai berikut: 1 1. Memberikan penghargaan reward kepada seluruh pegawai, direksi, dan pihak-pihak tertentu atas kontribusinya terhadap meningkatnya kinerja perusahaan; 2. Menciptakan keselarasan kepentingan serta misi dari pegawai dan pejabat eksekutif dengan kepentingan dan misi pemegang saham, sehingga tidak ada benturan kepentingan antara pemegang saham dan pihak-pihak yang menjalankan kegiatan usaha perusahaan; 1 Tim Studi Penerapan ESOP Etimen atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia, StudiPenerapan Esop Employee Stock Ownership Plan Emiten Atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal, 2002, hlm 10. 3. Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan terhadap perusahaan karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan, sehingga diharapkan akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan; 4. Menarik, mempertahankan, dan memotivasi attract, retain, and motivate pegawai kunci perusahaan dalam rangka peningkatan nilai bagi hasil shareholders’ value; 5. Sebagai sarana program sumber daya manusia untuk mendukung keberhasilan strategi bisnis perusahaan jangka panjang, karena ESOP pada dasarnya merupakan bentuk kompensasi yang didasarkan atas prinsip insentif, yaitu ditujukan untuk memberikan pegawai suatu penghargaan yang besarnya dikaitkan dengan ukuran kinerja perusaahn atau shareholders’ value. Selain mempunyai tujuan di atas, program kepemilikansaham oleh karyawan ESOP ini juga memerlukan berbagai biaya dalampelaksanaannya. Berikut ini adalah uraian mengenai teori manfaat dan biayadari program kepemilikan saham oleh karyawan ESOP sebagai berikut: 2 a. Insentif untuk meningkatkan produktivitas. Berdasarkan teori ini, pemilikan karyawan atas saham perusahaan akan menjadi insentif bagi karyawan tersebut untuk bekerja lebih giat, sehingga meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat terjadi karena karyawan ikut memiliki saham perusahaan, maka kenaikan harga saham perusahaan akan memberikan gain bagi karyawan tersebut, dan karyawan termotivasi untuk meningkatkan harga saham perusahaan melalui peningkatan kinerja perusahaan. b. Mempertahankan karyawan. Umumnya program tersebut dikaitkan dengan status kepegawaian karyawan. Jika karyawan tidak lagi berkerja pada perusahaan, maka karyawan tersebut kehilangan haknya untuk ikut dalam program tersebut. Kondisi ini yang menyebabkan program tersebut digunakan sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan. 2 Rissanen, Eric, Stock based employee compensation a survey of the literature http:arc.hhs.sedownload.aspx?Mediumld=248 diunduh pada tanggal 20 November 2015 pukul 13.10. c. Pendanaan. Pembayaran kepada karyawan yang dilakukan dengan saham pada dasarnya membuat karyawan membiayai kegiatan perusahaan. d. Perpajakan. Umumnya pelaksanaan program tersebut memberikan manfaat di bidang perpajakan oleh perusahaan dan karyawan. e. Dukungan terhadap manajemen. Manfaat ini berguna, misalnya ketika perusahaan sedang menghadapi hostile take-over. Karena umumnya karyawan lebih memihak manajeman daripada pemegang saham luar, maka jika mereka menjadi pemegang saham perusahaan, karyawan dapat menjadi pendukung keputusan yang diusulkan oleh manajemen. f. Kemudahan dari pemerintah. Di banyak negara, pemerintah mengeluarkan subsidi tertentu atau legislasi khusus dalam rangka mendorong penerapan program tersebut oleh perusahaan. Memperhatikan tujuan dan manfaat dari penyelenggaraan ESOP diatas, terutama dalam hal perbaikan kualitas manajemenkaryawan dan penyelarasan kepentingan pemegang saham, maka dari pelaksanaan ESOP, khususnya perusahaan yang pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif EmitenPerusahaan Publik, diharapkan akan menghasilkan peningkatan kinerja emiten atau perusahaan publik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pasar modal di Indonesia. 3 Berkembangnya ESOP di Indonesia tidak luput dari sejarah awal berkembangnya Employee Stock Ownership Programs ESOPs di Amerika Serikat pada tahun 1950-an. 4 3 Ibid, hlm 11. 4 Agatha Niken Setyaningrum, Pengaruh Employee Stock Ownership Program ESOP Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pascasarjana, UB, 2011, hlm. 7. Di Indonesia sendiri praktek opsi saham ini telah dimulai ada sebelum tahun 1998 yang telah diterapkan oleh beberapa perusahaan non-publik, namun semakin berkembang setelah tahun 1998 setelah ada peraturan yang mengaturtentang penerapan opsi saham ini, yaitu yang dimuat pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 53 Tahun 1998 selanjutnya disebut dengan PSAK. Istilah “kompensasi” dalam PSAK ini mencakup semuaimbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemasok barang ataujasa.Pemasok mencakup pihak karyawan dan non-karyawan. Dalam transaksipemerolehan barang atau jasa, perusahaan dapat menempuh carakompensasi dengan menerbitkan instrumen ekuitas atau mengakui kewajibanyang jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atauinstrumen ekuitas perusahaan. Untuk menarik karyawan berkualitas, perusahaandapat merancang program kompensasi dengan memberikan instrumenekuitas kepada karyawan. Demikian juga, untuk mengembangkankemitraan usaha dengan para pemasok dan mitra bisnis, perusahaan dapatmenempuh cara yang sama. 5 Fenomena yang terjadi di Indonesia setelah diberlakukannya kompensasi sebagaimana yang diatur dan diakui dalam PSAK tersebut, khususnya untuk perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1999 hingga sekarang terus meningkat jumlah perusahaan yang mengadopsi ESOP. 6 Program ESOP ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain denganmemberikan saham secara cuma-cuma Stock Grant, menjual saham kepada karyawan, atau dengan memberikan opsi kepada karyawan untuk membelisaham perusahaan selama periode tertentu. Opsi saham karyawan adalah surat kontrak yang memberikan hak pada karyawan untuk membeli Hal tersebut membuktikan bahwa ESOP cukup mempengaruhi kemajuan perusahaan yang sudah melakukannya dan akhirnya mempengaruhiperusahaan lain untuk mengikuti jejak keberhasilankemajuan perusahaan tersebut. 5 PSAK No. 53 Tahun 1998. 6 Siaran Pers Akhir Tahun Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Bapepam‐LKTanggal 28 Desember 2007, hlm 2 dan 20. sahamperusahaan dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang denganharga yang telah ditetapkan sebelumnya atau pada saat opsi tersebutdiberikan. Harga yang telah ditetapkan sebelumnya tersebut dikenal dengan istilah strike price. Dengan adanya selisih positif antara harga saham perusahaan dengan strike price di masa yang akan datang, maka karyawan akan mendapatkan keuntungan dengan kata lain harta kekayaan dari karyawan dimaksud bertambah. Namun demikian, program pemberian opsi saham karyawan ini dalam penghitungan harganya harus memperhatikan kepentingan perusahaan dan juga kepentingan karyawan dalam jangka panjang. Dalam prakteknya, ada beberapa pendekatan yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka ESOP, antara lain: 7 1. Stock Grants Pemberian Saham. 2. Direct Employee Stock Purchase Plans program pembelian saham oleh karyawan. 3. Stock Option Plans Program Opsi SahamESOP. 4. Employee Stock Ownership Plans. 5. Phantom Stock and Stock Appreciation Rights SARs. Pelaksanaan ESOP di Indonesia tersebut kurang optimal karena belum terdapat peraturan yang mengatur secara spesifik, baik ditinjau dari aspek perseroan terbatas, pasar modal, perpajakan, maupun ketenagakerjaan.Selain itu, untuk perusahaan tertutup yang ingin melakukan program ini masih dibatasi dengan ketentuan penawaran umum mengingat belum adanya ketentuan khusus tentang ESOP. 7 Ibid, hlm 18. Kepemilikan saham oleh karyawan telah berkembang dengan cepat di beberapa negara.Oleh karena itu, demi menunjang praktek manajemen sumber daya manusia dan menciptakan pasar modal yang teratur, diperlukan ketentuan yang lebih spesifik mengenai ESOP dalam ketentuan pasar modal Indonesia. Pemberian imbalan dalam rangka hubungan kerja yang seringkali meliputi pemberian hak untuk membeli saham stock option merupakan satu paket yang dibayar kepada baik para eksekutif maupun karyawan.Yang dimaksud dengan stock option adalah hak untuk membelimemperoleh saham pada saat yang ditentukan dengan harga tertentu.Perusahaan yang mempunyai program ini memberikan hak opsi kepada karyawannya dengan beberapa syarat, seperti vesting period.Vesting period adalah saat kapan opsi tersebut dapat dilaksanakan karena semua persyaratan untuk melaksanakan opsi sudah dipenuhi atau saat mengeksekusi saham menjadi kepemilikan dari karyawan sepenuhnya.Pada saat opsi dilaksanakan, karyawan membeli saham yang dimasukkan dalam program stock option dengan harga di bawah harga pasar.Jika setelah beberapa waktu saham tersebut dijual dan jika harganya naik, maka keuntungan dari saham tersebut sudah direalisasikan. Dengan adanya keuntungan tersebut, maka karyawan tersebut akan mengalami pertambahan ekonomis yang mempengaruhi kekayaan karyawan tersebut. Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan, pajak dikenakan atas setiap pertambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang mempengaruhi kekayaan Wajib Pajak tersebut. 8 8 Atep Adya Barata, Panduan Lengkap Pajak Penghasilan, Jakarta: Visimedia, 2011, hlm 21. Penambahan ekonomis tersebut menjadi ukuran bagi Wajib Pajak tersebut untuk ikut memikul beban Pemerintah dalam menjalankan kegiatan rutin dalam kepentingan umum dan pembangunan. Penghasilan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain 9 a. Penghasilan dari hubungan kerja atau perkejaan bebas; : b. Penghasilan dari usaha dan kegiatan; c. Penghasilan dari modal; d. Penghasilan lain-lain, seperti: hadiah, dan lain-lain. Kompensasi kinerja karyawan dalam bentuk opsi kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan pada waktu tertentu dengan harga tertentu merupakan suatu hal yang jamak dewasa ini.Dari sisi pajak, terdapat permasalahan mengenai perlakuan pajak atas imbalan tersebut.Berdasarkan kajian dari OECD Tax Policy Studies tahun 2005 dengan tema The Taxation of Employee Stock Options, terdapat empat isu yang berkembang mengenai ESOP. Yang pertama adalah kualifikasi penghasilan penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau penghasilan dari modal, jenis pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan, Pajak atas Capital Gain, atau Kontribusi Jaminan Sosial, saat pemajakan pemberian, pelaksanaan atau pelepasan saham, dan perlakuan pada tingkat pemberi apakah bisa mengurangi penghasilan atau tidak. 10 9 Ibid, hlm 22. Oleh karena itu penting untuk mengkaji penerapan pajak penghasilan terhadap kepemilikan saham bagi karyawan pada PT. Terbuka. 10 Ramzil Huda, “Pajak Atas Kompensasi Opsi Saham Karyawan”, https:ramzilhuda.wordpress.com20140409pajak-atas-kompensasi-opsi-saham-karyawan diakses pada tanggal 04 Desember 2015, pkl. 18:39 Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, di dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang bagaimana penerapan Pajak Penghasilan terhadap Kepemilikkan Saham Bagi Karyawan pada PT Terbuka.

B. Rumusan Masalah