Hasil nilai pH Hasil Pengujian Efek Diuretik

50 Indeks diuretik dari hasil penelitian ekstrak etanol pecut kuda dapat ditunjukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Indeks diuretik ekstrak etanol pecut kuda Kelompok Pengujian Volume Urin Total ml Aktivitas Diuretik Indeks Diuretik Kontrol CMC Na 0,5 1,28 ± 0,13 0,31 1 EEPK dosis 100 mgkg bb 2,56 ± 0,37 0,62 2 EEPK dosis 150 mgkg bb 2,8 ± 0,30 0,68 2,18 EEPK dosis 200 mgkg bb 3,96 ± 0,83 0,96 3,09 Furosemid dosis 10 mgkg bb 4,10 ± 0,26 1 3,20 Menurut Asif 2013, bahwa nilai indeks diuretik lebih besar 1,50 adalah aktivitas diuretik kuat. Sedangkan nilai indeks diuretik mulai dari 1,00-1,50 menunjukkan aktivitas diuretik sedang dan 0,72-0,99 menunjukkan aktivitas diuretik ringan, nilai indeks diuretik lebih kecil 0,72 menunjukkan tidak ada aktivitas diuretik. Dalam penelitian ini, nilai indeks diuretik dari ketiga kelompok perlakuan adalah 2, 2,18 dan 3,09 menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas diuretik kuat. Berdasarkan tabel diatas EEPK dosis 200 mgkg bb menunjukkan aktivitas diuretik sebesar 96 dibandingkan dengan furosemid.

4.4.2 Hasil nilai pH

Tujuan pemeriksaan pH urin adalah untuk mengetahui derajat keasaman atau basa dari urin. Pemeriksaan pH urin menunjukkan hasil yang normal yaitu sekitar 7,3-7,7. Hasil tidak menunjukkan urin menjadi asam ataupun basa alkalis. Nilai pH dalam urin yang normal bervariasi, tergantung dari Asupan makanan atau minuman ke dalam tubuh dengan angka terendah 4,5 hingga angka tertinggi 8,0 Widjayakusuma, 2009. 51 Berdasarkan hasil pengukuran nilai pH urin dari volume urin pada jam ke-5 sebagai pH urin total pada setiap kelompok uji dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.3. Tabel 4.5 Hasil pengukuran nilai pH urin tikus pada kelompok uji No Kelompok Pengujian Nilai pH Rata-rata ± SD Nilai signifikansi p T.I T.II T.III T.IV T.V 1 Kontrol CMCNa 0,5 7,3 7,6 7,3 7,4 7,5 7,42 ± 0,130 - 0,999 2 EEPK dosis 100 mgkg bb 7,5 7,4 7,5 7,6 7,6 7,52 ± 0,08 0,999 0,985 3 EEPK dosis 150 mgkg bb 7,6 7,5 7,4 7,5 7,7 7,54 ± 0,114 0,999 1,000 4 EEPK dosis 200 mgkg bb 7,5 7,7 7,5 7,4 7,7 7,56 ± 0,134 0,936 0,985 5 Furosemid dosis 10 mgkg bb 7,5 7,6 7,5 7,6 7,7 7,6 ± 0,1 0,999 - Keterangan: Nilai p pada baris I dibandingkan dengan kontrol negatif Nilai p pada baris II dibandingkan dengan kontrol positif p Signifikan T.I – T.V Tikus 1 - Tikus 5 Gambar 4.3 Nilai pH urin pada tikus putih jantan 52 Pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa nilai pH urin rata- rata untuk kontrol negatif 7,42±0,130, EEPK dosis 100 mgkg bb 7,52±0,08, EEPK dosis 150 mgkg bb 7,54±0,114, EEPK dosis 200 mgkg bb 7,56±0,134, furosemid dosis 10 mgkg bb 7,6±0,1. Berdasarkan hasil statistik nilai pH urin total yang diperoleh, semua kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif serta kelompok uji menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dengan nilai signifikansi p ≥ 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa EEPK memiliki nilai pH yang sama dan tidak ada pengaruh antara kelompok pengujian. Pada hasil pengukuran pH urin menunjukkan bahwa nilai pH pada semua kelompok pengujian berada dalam rentang pH normal. Pengukuran pH urin dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak yang diuji termasuk dalam golongan diuretik penghambat karbonik anhidrase. Golongan diuretik penghambat karbon anhidrase dapat menyebabkan pH urin menjadi basa. Penghambatan karbon anhidrase menyebabkan ekskresi HCO 3 - yang cepat di urin. Hal ini seiring dengan penghambatan terhadap titrable acid dan adanya sekresi ammonia di sistem duktus pengumpul yang mengakibatkan pH urin menjadi basa dan menimbulkan asidosis Edwin, 2012.

4.4.3 Hasil kadar Natrium