8 pendingin balik dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontiniu
dengan jumlah pelarut relatif konstan. iii.
digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, umumnya dilakukan pada suhu 40-50
o
C. Infus iv.
infundasi Infundasi merupakan suatu cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut air
pada temperatur 90
o
C selama 15 menit. v.
dekoktasi Dekoktasi merupakan suatu cara ekstraksi pada suhu 90
o
C dengan menggunakan pelarut air selama 30 menit.
2.3 Ginjal
Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Peran penting ginjal adalah membuang sisa
metabolit tubuh dari hasil pencernaan dan fungsi lainnya mengontrol volume dan komposisi cairan tubuh. Fungsi pengaturan ginjal ini untuk memelihara kestabilan
lingkungan sel-sel yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas Guyton dan Hall, 1997.
Unit terkecil dari ginjal adalah nefron, yang terdiri dari sebuah glomerolus dan sebuah tubulus. Nefron memiliki fungsi dasar membersihkan atau
menjernihkan plasma darah dari substansi yang tidak diinginkan oleh tubuh. Biasanya substansi tersebut berasal dari hasil metabolisme seperti urea, kreatinin,
9 asam urat dan ion-ion natrium, kalium, klorida serta ion-ion hidrogen dalam
jumlah yang berlebihan Guyton, 1990.
2.4 Mekanisme Pembentukan Urin
Proses pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang bebas protein dari kapiler glomerolus ke kapsula Bowman. Kebanyakan zat
dalam plasma, kecuali protein, difiltrasi secara bebas sehingga konsentrasinya pada filtrat glomerolus dalam kapsula Bowman hampir sama dengan dalam
plasma. Ketika cairan yang telah difiltrasi ini meninggalkan kapsul Bowman dan mengalir melewati tubulus, cairan diubah oleh reabsorbsi air dan zat terlarut
spesifik yang kembali ke dalam darah atau oleh sekresi zat-zat lain dari kapiler peritubulus ke dalam tubulus Guyton dan Hall, 1997.
Filtrat hasil dari glomerolus saat memasuki tubulus ginjal akan melalui bagian-bagian tubulus sebagai berikut; tubulus proksimal, ansa Henle, tubulus
distal, tubulus kolingentes, dan akhirnya duktus kolingentes, sebelum akhirnya dieksresikan sebagai urin. Disepanjang perjalanannya, beberapa zat direabsorbsi
kembali secara selektif dari tubulus dan kembali ke dalam darah, sedangkan yang lain disekresikan dari darah ke dalam lumen tubulus. Hasil dari urin yang
terbentuk dan semua zat yang terdapat dalam urin akan menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal; filtrasi glomerolus, reabsorbsi tubulus,
dan sekresi tubulus. Kecepatan ekskresi urin suatu zat sama dengan laju dimana zat tersebut difiltrasi dikurangi laju reabsorbsinya ditambah laju dimana zat
tersebut diekskresi dari kapiler peritubular darah ke dalam tubulus Guyton dan Hall, 1997. Organ-organ yang membentuk saluran urin dapat dilihat pada
Gambar 2.1
10
Gambar 2.1 Organ – organ yang membentuk saluran urin Ganong, 2002
2.5 Diuretik