6
2.1.3 Nama Asing
Yu long Bian Cina, Snakeweed Inggris Dalimartha, 2000.
2.1.4 Kandungan Kimia
Pecut kuda mengandung glikosida, flavonoid dan alkaloid Dalimartha, 2000.
2.1.5 Khasiat Tumbuhan
Herba pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl digunakan sebagai obat infeksi dan batu saluran kencing, rematik, sakit tenggorokan,
pembersih darah, haid tidak teratur, keputihan, hepatitis A. Bunga dan tangkainya untuk pengobatan radang hati sedangkan akarnya untuk pengobatan keputihan
Dalimartha, 2000.
2.2 Metode Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan Depkes, RI., 2000. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia
nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung BPOM, RI., 2012.
Ekstraksi dalam istilah farmasi yaitu proses pemisahan bagian senyawa aktif yang berkhasiat sebagai obat dari jaringan tanaman atau hewan dengan
menggunakan pelarut tertentu, sesuai prosedur standart yang akan menghasilkan ekstrak Depkes, RI., 1979. Zat aktif yang terdapat dalam simplisia dapat
digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain Ditjen, POM., 2000. Tujuan utama ekstraksi adalah untuk mendapatkan atau
7 memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan
Syamsuni, 2006. Metode ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara Ditjen, POM.,
2000, yaitu: a.
cara dingin i.
maserasi Maserasi adalah proses ekstraksi dengan cara merendam simplisia dalam
pelarut yang sesuai pada temperatur ruangan dan terlindung dari cahaya yang disertai pengocokan atau pengadukan.
ii. perkolasi
Perkolasi adalah penyarian dengan pelarut baru sampi sempurna yang dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahap
pengembangan bahan, perendaman dan perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak.
b. cara panas
i. refluks
Refluks adalah proses penyarian simplisisa dengan menggunakan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut
terbatas relatif konstan dengan adanya pendingin balik. ii.
sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang dipanaskan hingga
mendidih sehingga uap membasahi serbuk simplisia karena adanya
8 pendingin balik dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontiniu
dengan jumlah pelarut relatif konstan. iii.
digesti Digesti merupakan maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, umumnya dilakukan pada suhu 40-50
o
C. Infus iv.
infundasi Infundasi merupakan suatu cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut air
pada temperatur 90
o
C selama 15 menit. v.
dekoktasi Dekoktasi merupakan suatu cara ekstraksi pada suhu 90
o
C dengan menggunakan pelarut air selama 30 menit.
2.3 Ginjal