48 yang paling mudah dan efesien dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Walaupun ketika menggunakan sumber daya informasi elektronik harus menggunakan sarana elektronik, sumber daya informasi elektronik tetap
merupakan yang lebih efisien untuk digunakan.
4.2.3 Kecenderungan Frekuensi Penggunaan Sumber Daya Informasi
Masyarakat pelajar dan mahasiswa sangat jelas kebutuhannya terhadap informasi, terutama informasi yang berkaitan dengan akademik dan pendidikan.
Tidak hanya pada masyarakat pelajar saja tetapi seluruh kalangan masyarakat membutuhkan informasi untuk dapat berperan terhadap lingkungannya. Di
lingkungan perguruan tinggi sebagian besar mahasiswa menggunakan internet sebagai sumber informasi. pencarian informasi oleh mahasiswa dalam internet
menggunakan search engine yang dapat dilihat dari temuan OCLC. Saat ini pendigitalisasian marak dilakukan oleh institusi yang mengelola
informasi seperti perpustakaan. Buku tercetak, jurnal tercetak dan karya ilmiah tercetak saat ini pun telah banyak di convert ke dalam bentuk sumber daya
informasi elektronik. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui mengenai kecenderungan frekuensi penggunaan sumber daya informasi dapat dilihat pada
Tabel 4.11 hingga Tabel 4.13. Setelah adanya pendigitalisasian dari media tercetak ke media elektronik,
lalu bagaimana dengan perilaku pengguna? Apakah cenderung membaca langsung dari format elektronik atau tercetak?. Untuk mengetahui tanggapan responden
tentang frekuensi penggunaan sumber daya informasi, apakah mereka lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak, dapat dilihat pada Tabel
4.11 berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
78 64
22 36
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Tabel 4.11: Perbandingan Kecenderungan Membaca
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Anda lebih sering membaca artikel di
internet dibandingkan buku tercetak.
Digital Native
39 78
11 22
Digital Immigrant
32 64
18 36
Gambar 4.10: Perbandingan Kecenderungan Membaca
Data pada Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 78 atau sebanyak 39 responden digital native menyatakan setuju bahwa lebih sering
membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak, dan sebesar 22 atau 11 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant sebesar
64 atau 32 responden menyatakan setuju dan sebesar 36 atau sebanyak 18 responden digital immigrant tidak setuju bahwa mereka lebih sering membaca
artikel di internet dibandingkan buku tercetak. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital
native lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan dengan responden
Universitas Sumatera Utara
50 digital immigrant bahwa mereka lebih sering membaca artikel di internet
dibandingkan buku tercetak. Sebagian kecil responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa mereka lebih sering membaca artikel di
internet dibandingkan buku tercetak. Hal tersebut menggambarkan bahwa baik pengguna digital native maupun digital immigrants menyatakan lebih sering
membaca artikel di internet dibandingkan dengan buku tercetak. Frekuensi penggunaan sumber daya informasi elektronik mungkin kini
lebih banyak dibandingkan tercetak, karena sudah adanya pendigitalisasian dan penggunaan yang bisa multi user maka untuk mengetahui apakah responden lebih
sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12: Perbandingan Kecenderungan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik Dibandingkan Sumber Daya Informasi Tercetak
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Anda lebih sering menggunakan sumber
daya informasi elektronik dibandingkan sumber
daya informasi tercetak Digital
Native 30
60 20
40
Digital Immigrant
37 74
13 26
Universitas Sumatera Utara
51
60 74
40 26
10 20
30 40
50 60
70 80
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Gambar 4.11 Perbandingan Kecenderungan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik Dibandingkan Sumber Daya Informasi Tercetak
Data pada Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 60 atau sebanyak 30 responden digital native menyatakan setuju bahwa lebih sering
menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. dan sebesar 40 atau sebanyak 20 responden menyatakan
tidak setuju. Untuk responden digital immigrant, sebanyak 74 atau 37 responden menyatakan setuju dan sebesar 26 atau sebanyak 13 responden
digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa mereka lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya
informasi tercetak. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital
immigrant lebih banyak menyatakan setuju dibandingkan dengan responden digital native bahwa mereka lebih sering menggunakan sumber daya informasi
elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Sebagian kecil responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju. Data
tersebut menggambarkan bahwa pengguna saat ini lebih cenderung menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak.
Kelahiran di era digital tidak mempengaruhi kedua pengguna tersebut dalam hal memanfaatkan sumber daya informasi elektronik.
Universitas Sumatera Utara
52 Jika pengguna lebih sering memanfaatkan sumber daya informasi
elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak, maka dalam melakukan pencarian informasi, pengguna tersebut akan menggunakan mesin pencari pada
internet seperti search engine google, yahoo, dsb.. Sangat jarang pengguna tersebut melakukan pencarian informasi pada buku tercetak di perpustakaan.
Tanggapan dari responden mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13: Perbandingan Kecenderungan dalam Melakukan Pencarian Informasi
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Ketika membutuhkan informasi anda lebih
sering melakukan pencarian pada search
engine google, yahoo, dsb. dibandingkan
mencari bahan tercetak di perpustakaan.
Digital Native
50 100
- -
Digital Immigrant
40 80
10 20
Universitas Sumatera Utara
53
100 80
20 20
40 60
80 100
120
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Gambar 4.12 Perbandingan Kecenderungan dalam Melakukan Pencarian Informasi
Data pada Tabel 4.13 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 100 atau sebanyak 50 responden digital native menyatakan setuju bahwa ketika
membutuhkan informasi mereka lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di
perpustakaan. Sedangkan pada responden digital immigrant, sebesar 80 atau sebanyak 40 responden menyatakan setuju dan sebesar 20 atau sebanyak 10
responden menyatakan tidak setuju ketika membutuhkan informasi anda lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb.
dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
digital native dan sebagian responden digital immigrant menyatakan setuju bahwa ketika membutuhkan informasi mereka lebih sering melakukan pencarian pada
search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Sebagian kecil responden digital immigrant dan tidak ada
responden digital native yang menyatakan tidak setuju mengenai hal ini. Data tersebut menggambarkan bahwa pengguna digital native lebih sering
menggunakan search engine google, yahoo, dsb dibandingkan dengan pengguna digital immigrants. Namun, mayoritas kedua pengguna perpustakaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
54 lebih cenderung menggunakan search engine daripada menggunakan sumber daya
informasi tercetak. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat yang berarti diantara pengguna digital native dan digital immigrants
dalam hal penggunaan search engine. Jika dilihat dari uraian di atas maka kecenderungan frekuensi penggunaan
sumber daya informasi oleh pengguna perpustakaan USU baik generasi digital native maupun digital immigrant adalah lebih tinggi penggunaan sumber daya
informasi elektronik. Dalam pencarian informasi responden juga menyatakan lebih sering melakukan pencarian pada mesin pencari internet daripada mencari
pada sumber daya informasi tercetak.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan