Data dan Distribusi Responden Kesimpulan

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data dan Distribusi Responden

Data mengenai responden berisi tentang identitas responden sehingga penulis lebih mengenal responden yang diteliti dan mempermudah dalam melakukan penelitian, selanjutnya identitas responden tersebut didistribusikan ke dalam keterangan tabel sebagai berikut : Tabel 4.1: Identitas Responden Berdasarkan Generasi Usia No Generasi Usia Frekuensi Persentase 1 Digital Native 20 Tahun 50 50 2 Digital Immigrant 20 Tahun 50 50 Jumlah 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah antara responden digital native dan digital immigrant seimbang yaitu 50 orang atau sebesar 50 digital native dan 50 orang atau sebesar 50 digital immigrant.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Kecenderungan Responden Terhadap Kebutuhan Sumber Daya Informasi

Manusia merupakan makhluk hidup yang kompleks yang memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya, diantaranya adalah kebutuhan terhadap informasi. Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi, maka dibutuhkan sumber daya informasi, dimana sumber dari informasi bisa di dapatkan. Saat ini dengan sumber daya informasi elektronik, seseorang dapat menerima informasi tanpa batasan waktu dan ruang melalui internet. Jika Universitas Sumatera Utara 33 100 88 12 20 40 60 80 100 120 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju pernyataan tersebut benar, maka bagaimana dengan sumber daya informasi tercetak? Untuk mengetahui kecenderungan responden terhadap kebutuhan sumber daya informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasinya, maka data dapat dilihat pada pertanyaan pada Tabel 4.2 hingga 4.6. Dengan adanya internet sebagai sumber daya informasi saat ini, seseorang akan dapat memperoleh informasi yang mutakhir dan ter up to date. Untuk mengetahui perbandingan tanggapan responden digital native dan digital immigrant mengenai pernyataan bahwa informasi yang mutakhir adalah salah satu alasan untuk memanfaatkan sumber daya informasi elektronik dapat dilihat dari pernyataan angket nomor satu seperti pada tabel berikut ini : Tabel 4.2: Alasan Memanfaatkan Sumber Daya Elektronik Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Kebutuhan informasi yang mutakhir adalah salah satu alasan untuk memanfaatkan sumber daya informasi elektronik. Digital Native 50 100 - - Digital Immigrant 44 88 6 12 Gambar 4.1 Alasan Memanfaatkan Sumber Daya Elektronik Universitas Sumatera Utara 34 Data pada Tabel 4.2 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 100 atau sebanyak 50 responden digital native menyatakan setuju bahwa kebutuhan informasi yang mutakhir merupakan alasan untuk memanfaatkan sumber daya informasi elektronik. Sedangkan pada responden digital immigrants, sebanyak 88 atau sebanyak 44 responden menyatakan setuju dan 12 atau 6 responden menyatakan tidak setuju bahwa kebutuhan informasi yang mutakhir adalah salah satu alasan untuk memanfaatkan sumber daya informasi elektronik. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden digital native dan sebagian besar dari responden digital immigrant menjawab bahwa alasan memanfaatkan sumber daya informasi elektronik adalah kebutuhan informasinya yang mutakhir ter-update. Kecenderungan penggunaan sumber daya informasi elektronik pada pengguna digital native dan digital immigrants relatif sama, sehingga dapat dinyatakan bahwa era atau masa kelahiran pengguna yang lahir di era digital dan lahir sebelum era digital tidak atau kurang menentukan dalam pemanfaatan sumber daya informasi di perpustakaan Saat ini sumber daya informasi elektronik meledak dalam jumlah yang sangat besar, hal ini karena pemakaian yang dirasa lebih efisien karena tidak ada batasan ruang maupun waktu untuk mendapatkannya. Lalu bagaimana dengan sumber daya tercetak? Untuk mengetahui perbandingan tanggapan responden digital native dan digital immigrant mengenai lebih dibutuhkannya sumber daya informasi elektronik dibandingkan tercetak dalam memenuhi kebutuhan informasinya saat ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Universitas Sumatera Utara 35 72 68 28 32 10 20 30 40 50 60 70 80 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Tabel 4.3: Perbandingan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dengan Tercetak Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Pada saat ini anda lebih membutuhkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan dengan tercetak. Digital Native 36 72 14 28 Digital Immigrant 34 68 16 32 Gambar 4.2 Perbandingan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dengan Tercetak Data pada Tabel 4.3 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 68 atau sebanyak 34 responden digital immigrant menyatakan setuju bahwa pada saat ini lebih membutuhkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan dengan tercetak, sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 32 atau 16 responden. Untuk responden digital native, sebesar 72 atau sebanyak 36 responden menyatakan setuju dan sebesar 28 atau 14 responden menyatakan Universitas Sumatera Utara 36 tidak setuju bahwa saat ini lebih membutuhkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan dengan tercetak. Berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital native cenderung lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan responden digital immigrants bahwa pada saat ini mereka lebih membutuhkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan dengan tercetak. Akan tetapi, walaupun digital native adalah pengguna yang lahir di era digital namun kecenderungan penggunaan informasinya tidak jauh berbeda dengan digital immigrants yaitu pengguna yang lahir di era sebelum era digital atau migrasi ke era digital. Ketika dikatakan bahwa sumber daya informasi elektronik lebih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi seseorang, maka bagaimana dengan sumber daya informasi tercetak?. Untuk mengetahui apakah sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi pada saat ini, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4: Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Tercetak Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi anda saat ini Digital Native 42 84 8 16 Digital Immigrant 49 98 1 2 Universitas Sumatera Utara 37 84 98 16 2 20 40 60 80 100 120 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.3 Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Tercetak Data pada Tabel 4.4 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 84 atau sebanyak 42 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi saat ini, sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 16 atau 8 responden. Untuk responden digital immigrant sebesar 98 atau 49 responden menyatakan setuju dan sebesar 2 atau 1 responden menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi tercetak tetap dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan informasi saat ini. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden digital native maupun digital immigrant menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi saat ini. Data diatas juga menggambarkan, walaupun sumber daya informasi elektronik tersedia, namun sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan, sehingga anggapan yang menyatakan bahwa sumber daya informasi tercetak akan terancam digantikan oleh sumber daya informasi elektronik belum dapat dibuktikan kebenarannya. Dilihat dari kesimpulan di atas, sebagian besar responden menyatakan bahwa sumber daya tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Namun bagaimana tanggapan responden mengenai sumber daya Universitas Sumatera Utara 38 76 56 24 44 10 20 30 40 50 60 70 80 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju informasi elektronik. Apakah sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi saat ini ? Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5: Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi anda. Digital Native 38 76 12 24 Digital Immigrant 28 56 22 44 Gambar 4.4 Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Data pada Tabel 4.5 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 76 atau 38 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi saat ini. dan sebesar 24 atau 12 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant, sebesar 56 atau 28 responden menyatakan setuju dan sebesar 44 atau 22 responden Universitas Sumatera Utara 39 digital immigrant tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi. Berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital native lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan dengan responden digital immigrant bahwa sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi. Data diatas juga menggambarkan bahwa ada perbedaan yang tidak terlalu kuat diantara pengguna digital native dengan digital immigrants, dimana pengguna digital native lebih dominan menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan dengan pengguna digital immigrants. Namun, kedua pengguna tersebut sama-sama dominan menggunakan sumber daya informasi elektronik yaitu diatas 50. Dalam memenuhi kebutuhan informasi, pengguna harus dapat mengukur bahwa informasi yang didapatkannya relevan atau tidak. Jika saat ini banyak sekali sumber daya informasi elektronik yang beredar, maka bagaimana dengan kerelevanan dari informasi tersebut. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai apakah informasi yang didapatkan dari sumber daya informasi elektronik sangat relevan dengan yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6: Perbandingan Relevansi Sumber Daya Informasi Elektronik dengan Kebutuhan oleh Digital Native dan Digital Immigrants Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Dengan sumber daya informasi elektronik, informasi yang didapatkan sangat relevan dengan yang anda butuhkan Digital Native 32 64 18 36 Digital Immigrant 31 62 19 38 Universitas Sumatera Utara 40 64 62 36 38 10 20 30 40 50 60 70 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.5 Perbandingan Relevansi Sumber Daya Informasi Elektronik dengan Kebutuhan oleh Digital Native dan Digital Immigrants Data pada Tabel 4.6 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 64 atau sebanyak 32 responden digital native menyatakan setuju bahwa dengan sumber daya informasi elektronik, informasi yang didapatkan sangat relevan dengan yang dibutuhkan. dan sebesar 36 atau sebanyak 18 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant, sebanyak 62 atau 31 responden menyatakan setuju dan sebesar 38 atau 19 responden digital immigrant tidak setuju bahwa dengan sumber daya informasi elektronik, informasi yang didapatkan sangat relevan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital native lebih banyak setuju dibandingkan dengan responden digital immigrant bahwa dengan sumber daya informasi elektronik, informasi yang didapatkan sangat relevan. Sebagian kecil responden digital immigrant dan jauh lebih sedikit digital native tidak setuju bahwa dengan sumber daya informasi elektronik, informasi yang didapatkan sangat relevan. Baik pengguna digital native maupun digital immigrants memiliki persepsi yang hampir sama, bahwa informasi yang didapatkan dari sumber daya informasi elektronik relevan dengan kebutuhan. Setelah melihat uraian di atas maka untuk indikator kecenderungan responden terhadap kebutuhan sumber daya informasi dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara 41 pengguna perpustakaan USU, baik generasi digital native atau digital immigrant lebih cenderung menggunakan sumber daya informasi elektronik, diantara alasannya adalah informasinya lebih mutakhir dan relevan dengan kebutuhannya, namun sumber daya informasi tercetak juga tetap dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.

4.2.2 Kecenderungan Kemudahan Sumber Daya Informasi

Seseorang lebih cenderung memanfaatkan sumber daya informasi yang mudah digunakan, efesien dan efektif, atau bisa disebut friendly user. Kemudahan dalam mempelajari, kemudahan dalam mengakses, kemudahan dalam temu kembali sangat dibutuhkan dan memerlukan biaya yang tidak banyak untuk dikeluarkan. Jika dikatakan bahwa saat ini merupakan era digital, maka banyak informasi yang beredar dengan sumber daya elektronik dibandingkan dengan tercetak. Ledakan informasi yang sangat pesat saat ini memerlukan cara pemanfaatan sumber daya informasi yang lebih efektif. Jika dibandingkan dengan sumber daya informasi tercetak yang lebih membutuhkan ruang untuk penyimpanan dan biaya perawatan yang mahal, maka sumber daya informasi elektronik menjadi pilihan yang tepat untuk dimanfaatkan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kecenderungan kemudahan sumber daya informasi maka dapat dilihat pada Tabel 4.7 hingga 4.10. Untuk dapat mengetahui apakah benar sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak dapat dilihat dari Tabel 4.6 berikut: Universitas Sumatera Utara 42 86 76 14 24 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Tabel 4.7: Perbandingan Kemudahan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dan Sumber Daya Informasi Tercetak Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Digital Native 43 86 7 14 Digital Immigrant 38 76 12 24 Gambar 4.6 Perbandingan Kemudahan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dan Sumber Daya Informasi Tercetak Data pada Tabel 4.7 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 86 atau sebanyak 43 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak, dan sebesar 14 atau sebanyak 7 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant, sebanyak 76 atau 38 responden menyatakan setuju dan sebesar 24 atau sebanyak 12 responden menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital native lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan dengan responden digital immigrant bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Sebagian kecil responden digital immigrant dan jauh lebih sedikit digital native menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Namun daata tersebut menggambarkan bahwa baik pengguna digital native maupun digital immigrants menyatakan setuju bahwa penggunaan sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan, sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi yang jauh diantara kedua pengguna perpustakaan tersebut. Dalam penggunaan sumber daya informasi, terdapat kemudahan dalam hal penggandaan sumber daya informasi tersebut. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai perbandingan kemudahan penggandaan sumber daya informasi elektronik dengan tercetak dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8: Perbandingan Kemudahan Penggandaan Sumber Daya Informasi Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan dibandingkan sumber daya informasi tercetak Digital Native 44 88 6 12 Digital Immigrant 41 82 9 18 Universitas Sumatera Utara 44 88 82 12 18 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.7 Perbandingan Kemudahan Penggandaan Sumber Daya Informasi Data pada Tabel 4.8 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 88 atau sebanyak 44 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan dibandingkan sumber daya informasi tercetak, dan sebesar 12 atau sebanyak 6 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrants, sebanyak 82 atau 41 responden menyatakan setuju dan sebesar 18 atau sebanyak 9 responden digital immigrant tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Berdasarkan hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden digital native maupun digital immigrants menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan, dan hanya sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju. Hal di atas menggambarkan bahwa saat ini sebagian besar pengguna lebih memilih menggunakan sumber daya informasi elektronik karena lebih mudah digandakan daripada sumber daya informasi tercetak. Karena selain biaya yang lebih murah, penggandaan sumber daya informasi elektronik tidak memerlukan kertas dan ruang penyimpanan, hanya menggunakan media elektronik atau komputer saja. Universitas Sumatera Utara 45 100 96 4 20 40 60 80 100 120 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Kemudahan temu kembali informasi sangat diperlukan. Saat ini sumber daya informasi elektronik lebih mudah dalam hal temu kembali, dan lebih mudah di akses. Untuk sumber daya informasi tercetak, akses dan temu kembalinya harus dibantu dengan media elektronik dan ditelusuri satu persatu ke rak perpustakaan. Maka untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kemudahan akses dan temu kembali pada kedua sumber daya informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9: Perbandingan Kemudahan Akses Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan Digital Native 50 100 - - Digital Immigrant 48 96 2 4 Gambar 4.8 Perbandingan Kemudahan Akses Data pada Tabel 4.9 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 100 atau sebanyak 50 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya Universitas Sumatera Utara 46 informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan, dan sebanyak 96 atau 48 responden menyatakan setuju dan sebesar 4 atau sebanyak 2 responden digital immigrant tidak setuju sumber daya informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden digital native menyatakan setuju dan hanya sebagian kecil dari responden digital immigrant yaitu sebanyak 4 saja menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan. Hal diatas menggambarkan bahwa pengguna lebih memilih menggunakan sumber daya informasi elektronik karena kemudahan akses dan temu kembalinya, berbeda dengan sumber daya informasi tercetak yang harus ditelusuri langsung ke rak perpustakaan. Beberapa kelebihan sumber daya elektronik telah dijabarkan di atas, maka bagaimana jika ternyata sumber daya informasi elektronik lebih sulit dimanfaatkan karena dalam hal pemanfaatannya diharuskan untuk menggunakan media elektronik, maka untuk mengetahui tanggapan responden mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10: Perbandingan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Informasi Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Sumber daya informasi elektronik kurang efisien digunakan karena harus menggunakan media elektronik Digital Native 18 36 32 64 Digital Immigrant 18 36 32 64 Universitas Sumatera Utara 47 36 36 64 64 10 20 30 40 50 60 70 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.9 Perbandingan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Informasi Data pada Tabel 4.10 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 36 atau sebanyak 18 responden digital native dan digital immigrant menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi elektronik kurang efisien digunakan karena harus menggunakan media elektronik. Sedangkan sebesar 64 atau sebanyak 32 responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik kurang efisien digunakan karena harus menggunakan media elektronik. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden digital native sebanding dengan responden digital immigrant bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika sumber daya informasi elektronik kurang efisien karena harus menggunakan media elektronik. Data tersebut menggambarkan bahwa sumber daya informasi elektronik lebih efisien dimanfaatkan dibandingkan dengan sumber daya informasi tercetak. Pengguna digital native dan digital immigrants memiliki pendapat yang sama mengenai hal ini Dapat dilihat dari uraian di atas bahwa kecenderungan kemudahan sumber daya informasi oleh pengguna perpustakaan USU baik generasi digital native maupun digital immigrant cenderung memilih sumber daya informasi elektronik Universitas Sumatera Utara 48 yang paling mudah dan efesien dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Walaupun ketika menggunakan sumber daya informasi elektronik harus menggunakan sarana elektronik, sumber daya informasi elektronik tetap merupakan yang lebih efisien untuk digunakan.

4.2.3 Kecenderungan Frekuensi Penggunaan Sumber Daya Informasi

Masyarakat pelajar dan mahasiswa sangat jelas kebutuhannya terhadap informasi, terutama informasi yang berkaitan dengan akademik dan pendidikan. Tidak hanya pada masyarakat pelajar saja tetapi seluruh kalangan masyarakat membutuhkan informasi untuk dapat berperan terhadap lingkungannya. Di lingkungan perguruan tinggi sebagian besar mahasiswa menggunakan internet sebagai sumber informasi. pencarian informasi oleh mahasiswa dalam internet menggunakan search engine yang dapat dilihat dari temuan OCLC. Saat ini pendigitalisasian marak dilakukan oleh institusi yang mengelola informasi seperti perpustakaan. Buku tercetak, jurnal tercetak dan karya ilmiah tercetak saat ini pun telah banyak di convert ke dalam bentuk sumber daya informasi elektronik. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui mengenai kecenderungan frekuensi penggunaan sumber daya informasi dapat dilihat pada Tabel 4.11 hingga Tabel 4.13. Setelah adanya pendigitalisasian dari media tercetak ke media elektronik, lalu bagaimana dengan perilaku pengguna? Apakah cenderung membaca langsung dari format elektronik atau tercetak?. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang frekuensi penggunaan sumber daya informasi, apakah mereka lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak, dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Universitas Sumatera Utara 49 78 64 22 36 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Tabel 4.11: Perbandingan Kecenderungan Membaca Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Anda lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak. Digital Native 39 78 11 22 Digital Immigrant 32 64 18 36 Gambar 4.10: Perbandingan Kecenderungan Membaca Data pada Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 78 atau sebanyak 39 responden digital native menyatakan setuju bahwa lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak, dan sebesar 22 atau 11 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant sebesar 64 atau 32 responden menyatakan setuju dan sebesar 36 atau sebanyak 18 responden digital immigrant tidak setuju bahwa mereka lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital native lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan dengan responden Universitas Sumatera Utara 50 digital immigrant bahwa mereka lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak. Sebagian kecil responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa mereka lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan buku tercetak. Hal tersebut menggambarkan bahwa baik pengguna digital native maupun digital immigrants menyatakan lebih sering membaca artikel di internet dibandingkan dengan buku tercetak. Frekuensi penggunaan sumber daya informasi elektronik mungkin kini lebih banyak dibandingkan tercetak, karena sudah adanya pendigitalisasian dan penggunaan yang bisa multi user maka untuk mengetahui apakah responden lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12: Perbandingan Kecenderungan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik Dibandingkan Sumber Daya Informasi Tercetak Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Anda lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak Digital Native 30 60 20 40 Digital Immigrant 37 74 13 26 Universitas Sumatera Utara 51 60 74 40 26 10 20 30 40 50 60 70 80 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.11 Perbandingan Kecenderungan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik Dibandingkan Sumber Daya Informasi Tercetak Data pada Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 60 atau sebanyak 30 responden digital native menyatakan setuju bahwa lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. dan sebesar 40 atau sebanyak 20 responden menyatakan tidak setuju. Untuk responden digital immigrant, sebanyak 74 atau 37 responden menyatakan setuju dan sebesar 26 atau sebanyak 13 responden digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa mereka lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital immigrant lebih banyak menyatakan setuju dibandingkan dengan responden digital native bahwa mereka lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Sebagian kecil responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju. Data tersebut menggambarkan bahwa pengguna saat ini lebih cenderung menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Kelahiran di era digital tidak mempengaruhi kedua pengguna tersebut dalam hal memanfaatkan sumber daya informasi elektronik. Universitas Sumatera Utara 52 Jika pengguna lebih sering memanfaatkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak, maka dalam melakukan pencarian informasi, pengguna tersebut akan menggunakan mesin pencari pada internet seperti search engine google, yahoo, dsb.. Sangat jarang pengguna tersebut melakukan pencarian informasi pada buku tercetak di perpustakaan. Tanggapan dari responden mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13: Perbandingan Kecenderungan dalam Melakukan Pencarian Informasi Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase Ketika membutuhkan informasi anda lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Digital Native 50 100 - - Digital Immigrant 40 80 10 20 Universitas Sumatera Utara 53 100 80 20 20 40 60 80 100 120 Digital Native Digital Immigrant Setuju Tidak Setuju Gambar 4.12 Perbandingan Kecenderungan dalam Melakukan Pencarian Informasi Data pada Tabel 4.13 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 100 atau sebanyak 50 responden digital native menyatakan setuju bahwa ketika membutuhkan informasi mereka lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Sedangkan pada responden digital immigrant, sebesar 80 atau sebanyak 40 responden menyatakan setuju dan sebesar 20 atau sebanyak 10 responden menyatakan tidak setuju ketika membutuhkan informasi anda lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden digital native dan sebagian responden digital immigrant menyatakan setuju bahwa ketika membutuhkan informasi mereka lebih sering melakukan pencarian pada search engine google, yahoo, dsb. dibandingkan mencari bahan tercetak di perpustakaan. Sebagian kecil responden digital immigrant dan tidak ada responden digital native yang menyatakan tidak setuju mengenai hal ini. Data tersebut menggambarkan bahwa pengguna digital native lebih sering menggunakan search engine google, yahoo, dsb dibandingkan dengan pengguna digital immigrants. Namun, mayoritas kedua pengguna perpustakaan tersebut Universitas Sumatera Utara 54 lebih cenderung menggunakan search engine daripada menggunakan sumber daya informasi tercetak. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat yang berarti diantara pengguna digital native dan digital immigrants dalam hal penggunaan search engine. Jika dilihat dari uraian di atas maka kecenderungan frekuensi penggunaan sumber daya informasi oleh pengguna perpustakaan USU baik generasi digital native maupun digital immigrant adalah lebih tinggi penggunaan sumber daya informasi elektronik. Dalam pencarian informasi responden juga menyatakan lebih sering melakukan pencarian pada mesin pencari internet daripada mencari pada sumber daya informasi tercetak. Universitas Sumatera Utara 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemanfaatan sumber daya informasi tercetak oleh digital native dan digital immigrant masih tinggi diminati. Hal ini dapat dilihat dari 84 responden digital native dan 98 responden digital immigrant menyatakan setuju bahwa sumber daya informasi tercetak tetap sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi saat ini. 2. Pada saat ini pemanfaatan sumber daya informasi elektronik jauh lebih dibutuhkan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi responden yang relevan. Hal ini ditunjukkan dari hasil jawaban responden yaitu sebesar 72 responden digital native dan 68 responden digital immigrant menyatakan bahwa saat ini mereka lebih membutuhkan sumber daya informasi elektronik dibandingkan sumber daya informasi tercetak. Sebesar 64 responden digital native dan 62 responden digital immigrant juga menyatakan bahwa saat ini dengan sumber daya informasi elektronik informasi yang didapatkan sangat relevan dengan yang dibutuhkan. 3. Perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi oleh digital native dan digital immigrant tidak jauh berbeda di antara keduanya. Hal ini dapat dilihat bahwa 76 responden digital native dan 56 digital immigrant menyatakan sumber daya informasi elektronik lebih memenuhi kebutuhan informasi responden. Dan juga sebesar 60 digital native dan 74 digital immigrant menyatakan lebih sering menggunakan sumber daya informasi elektronik dibandingkan tercetak. 4. Kelahiran pengguna di era digital maupun sebelum era digital tidak mempengaruhi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik itu sendiri. Terbukti bahwa pengguna digital immigrants juga sering Universitas Sumatera Utara 56 memanfaatkan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian di atas telah menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya informasi elektronik dan tercetak oleh digital native dan digital immigrant tidak lah jauh berbeda. Untuk sumber daya informasi tercetak pun masih tinggi pemanfaatannya baik oleh digital native dan digital immigrant. Sehingga anggapan yang menyatakan bahwa sumber daya informasi tercetak akan terancam digantikan oleh sumber daya informasi elektronik, belum dapat dibuktikan kebenarannya.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Perubahan Paradigma Layanan Perpustakaan Untuk Generasi Digital Immigrant dan Generasi Digital Native

1 35 14

Peran Layanan Digital Perpustakaan Universitas Dalam Mendukung Penelitian Sivitas Akademika

0 38 27

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

1 19 112

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 12

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 1

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 6

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 34

Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 1 11

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sumber Daya Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi - Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 0 20

Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 0 9