41 pengguna perpustakaan USU, baik generasi digital native atau digital immigrant
lebih cenderung menggunakan sumber daya informasi elektronik, diantara alasannya adalah informasinya lebih mutakhir dan relevan dengan kebutuhannya,
namun sumber daya informasi tercetak juga tetap dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.
4.2.2 Kecenderungan Kemudahan Sumber Daya Informasi
Seseorang lebih cenderung memanfaatkan sumber daya informasi yang mudah digunakan, efesien dan efektif, atau bisa disebut friendly user. Kemudahan
dalam mempelajari, kemudahan dalam mengakses, kemudahan dalam temu kembali sangat dibutuhkan dan memerlukan biaya yang tidak banyak untuk
dikeluarkan. Jika dikatakan bahwa saat ini merupakan era digital, maka banyak
informasi yang beredar dengan sumber daya elektronik dibandingkan dengan tercetak. Ledakan informasi yang sangat pesat saat ini memerlukan cara
pemanfaatan sumber daya informasi yang lebih efektif. Jika dibandingkan dengan sumber daya informasi tercetak yang lebih membutuhkan ruang untuk
penyimpanan dan biaya perawatan yang mahal, maka sumber daya informasi elektronik menjadi pilihan yang tepat untuk dimanfaatkan. Untuk mengetahui
tanggapan responden mengenai kecenderungan kemudahan sumber daya informasi maka dapat dilihat pada Tabel 4.7 hingga 4.10.
Untuk dapat mengetahui apakah benar sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak dapat dilihat dari
Tabel 4.6 berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
86 76
14 24
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Tabel 4.7: Perbandingan Kemudahan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dan Sumber Daya Informasi Tercetak
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Sumber daya informasi elektronik lebih mudah
digunakan daripada sumber daya informasi
tercetak. Digital
Native 43
86 7
14
Digital Immigrant
38 76
12 24
Gambar 4.6 Perbandingan Kemudahan Penggunaan Sumber Daya Informasi Elektronik dan Sumber Daya Informasi Tercetak
Data pada Tabel 4.7 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 86 atau sebanyak 43 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya
informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak, dan sebesar 14 atau sebanyak 7 responden menyatakan tidak setuju.
Untuk responden digital immigrant, sebanyak 76 atau 38 responden menyatakan setuju dan sebesar 24 atau sebanyak 12 responden menyatakan
tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak.
Universitas Sumatera Utara
43 Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa responden digital
native lebih banyak yang menyatakan setuju dibandingkan dengan responden digital immigrant bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah
digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Sebagian kecil responden digital immigrant dan jauh lebih sedikit digital native menyatakan tidak setuju
bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Namun daata tersebut menggambarkan bahwa baik
pengguna digital native maupun digital immigrants menyatakan setuju bahwa penggunaan sumber daya informasi elektronik lebih mudah digunakan, sehingga
tidak terdapat perbedaan persepsi yang jauh diantara kedua pengguna perpustakaan tersebut.
Dalam penggunaan sumber daya informasi, terdapat kemudahan dalam hal penggandaan sumber daya informasi tersebut. Untuk mengetahui tanggapan
responden mengenai perbandingan kemudahan penggandaan sumber daya informasi elektronik dengan tercetak dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8: Perbandingan Kemudahan Penggandaan Sumber Daya Informasi
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Sumber daya informasi elektronik lebih mudah
digandakan dibandingkan sumber daya informasi
tercetak Digital
Native 44
88 6
12
Digital Immigrant
41 82
9 18
Universitas Sumatera Utara
44
88 82
12 18
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Gambar 4.7 Perbandingan Kemudahan Penggandaan Sumber Daya Informasi
Data pada Tabel 4.8 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 88 atau sebanyak 44 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya
informasi elektronik lebih mudah digandakan dibandingkan sumber daya informasi tercetak, dan sebesar 12 atau sebanyak 6 responden menyatakan tidak
setuju. Untuk responden digital immigrants, sebanyak 82 atau 41 responden menyatakan setuju dan sebesar 18 atau sebanyak 9 responden digital immigrant
tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan dibandingkan sumber daya informasi tercetak.
Berdasarkan hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden digital native maupun digital immigrants menyatakan setuju bahwa
sumber daya informasi elektronik lebih mudah digandakan, dan hanya sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju. Hal di atas menggambarkan bahwa saat ini
sebagian besar pengguna lebih memilih menggunakan sumber daya informasi elektronik karena lebih mudah digandakan daripada sumber daya informasi
tercetak. Karena selain biaya yang lebih murah, penggandaan sumber daya informasi elektronik tidak memerlukan kertas dan ruang penyimpanan, hanya
menggunakan media elektronik atau komputer saja.
Universitas Sumatera Utara
45
100 96
4 20
40 60
80 100
120
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Kemudahan temu kembali informasi sangat diperlukan. Saat ini sumber daya informasi elektronik lebih mudah dalam hal temu kembali, dan lebih mudah
di akses. Untuk sumber daya informasi tercetak, akses dan temu kembalinya harus dibantu dengan media elektronik dan ditelusuri satu persatu ke rak perpustakaan.
Maka untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kemudahan akses dan temu kembali pada kedua sumber daya informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel
4.9 berikut:
Tabel 4.9: Perbandingan Kemudahan Akses
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Sumber daya informasi elektronik lebih mudah
diakses dan ditemukan Digital
Native 50
100 -
-
Digital Immigrant
48 96
2 4
Gambar 4.8 Perbandingan Kemudahan Akses
Data pada Tabel 4.9 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 100 atau sebanyak 50 responden digital native menyatakan setuju bahwa sumber daya
Universitas Sumatera Utara
46 informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan, dan sebanyak 96 atau
48 responden menyatakan setuju dan sebesar 4 atau sebanyak 2 responden digital immigrant tidak setuju sumber daya informasi elektronik lebih mudah
diakses dan ditemukan. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
digital native menyatakan setuju dan hanya sebagian kecil dari responden digital immigrant yaitu sebanyak 4 saja menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya
informasi elektronik lebih mudah diakses dan ditemukan. Hal diatas menggambarkan bahwa pengguna lebih memilih menggunakan sumber daya
informasi elektronik karena kemudahan akses dan temu kembalinya, berbeda dengan sumber daya informasi tercetak yang harus ditelusuri langsung ke rak
perpustakaan. Beberapa kelebihan sumber daya elektronik telah dijabarkan di atas, maka
bagaimana jika ternyata sumber daya informasi elektronik lebih sulit dimanfaatkan karena dalam hal pemanfaatannya diharuskan untuk menggunakan
media elektronik, maka untuk mengetahui tanggapan responden mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10: Perbandingan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Informasi
Pernyataan Responden
Setuju Tidak Setuju
Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase
Sumber daya informasi elektronik kurang efisien
digunakan karena harus menggunakan media
elektronik Digital
Native 18
36 32
64
Digital Immigrant
18 36
32 64
Universitas Sumatera Utara
47
36 36
64 64
10 20
30 40
50 60
70
Digital Native Digital Immigrant
Setuju Tidak Setuju
Gambar 4.9 Perbandingan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Informasi
Data pada Tabel 4.10 di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebesar 36 atau sebanyak 18 responden digital native dan digital immigrant menyatakan
setuju bahwa sumber daya informasi elektronik kurang efisien digunakan karena harus menggunakan media elektronik. Sedangkan sebesar 64 atau sebanyak 32
responden digital native dan digital immigrant menyatakan tidak setuju bahwa sumber daya informasi elektronik kurang efisien digunakan karena harus
menggunakan media elektronik. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden
digital native sebanding dengan responden digital immigrant bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jika sumber daya informasi elektronik
kurang efisien karena harus menggunakan media elektronik. Data tersebut menggambarkan bahwa sumber daya informasi elektronik lebih efisien
dimanfaatkan dibandingkan dengan sumber daya informasi tercetak. Pengguna digital native dan digital immigrants memiliki pendapat yang sama mengenai hal
ini Dapat dilihat dari uraian di atas bahwa kecenderungan kemudahan sumber
daya informasi oleh pengguna perpustakaan USU baik generasi digital native maupun digital immigrant cenderung memilih sumber daya informasi elektronik
Universitas Sumatera Utara
48 yang paling mudah dan efesien dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Walaupun ketika menggunakan sumber daya informasi elektronik harus menggunakan sarana elektronik, sumber daya informasi elektronik tetap
merupakan yang lebih efisien untuk digunakan.
4.2.3 Kecenderungan Frekuensi Penggunaan Sumber Daya Informasi