Pengertian Kebutuhan Informasi Kebutuhan Informasi

15

2.2 Kebutuhan Informasi

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Salah satunya adalah kebutuhan kognitif. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Belkin dalam Fourie 2008 : 4 yang menyatakan bahwa “An information need can refer to the gap between what we know and what we need to know, or to an anomalous state of knowledgee”. Dalam hal ini kebutuhan informasi mengacu pada perbedaan antara apa yang kita tahu dengan apa yang perlu kita ketahui, sehingga kita dapat mendefenisikan apa yang menjadi kebutuhan informasi kita.

2.2.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Seperti yang telah dinyatakan di atas bahwa kebutuhan informasi merupakan salah satu kebutuhan seseorang untuk melangsungkan hidupnya. Miranda dan Tarapanoff menyatakan 2008 : 1: “Information need is defined as a state or process started when one perceives that there is a gap between the information and knowledge available to solve a problem and the actual solution of the problem”. Miranda dan Tarapanoff mendefinisikan kebutuhan informasi sebagai sebuah keadaan atau proses yang diawali ketika seseorang mulai merasa informasi dan pengetahuan yang dimilikinya masih belum cukup kurang, informasi juga dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah untuk menentukan solusi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Defenisi di atas memperkuat pernyataan bahwa setiap orang memang membutuhkan informasi sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya. Informasi kian dirasakan perlu untuk menjawab ketidakpastian dan ketidaktahuan seseorang akan suatu hal. Rasa ingin tahu seseorang ini timbul karena ia ingin selalu berusaha memperkaya diri dengan informasi-informasi terbaru dengan tujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan cakupan pengetahuannya yang pada akhirnya dapat membentuk dan merubah sikap. Universitas Sumatera Utara 16 Kuhlthau 1991 : 362 juga memberikan batasan pengertian kebutuhan informasi. Kuhlthau menyatakan bahwa “kebutuhan informasi muncul akibat kesenjangan pengetahuan yang ada dalam diri seseorang dengan kebutuhan informasi yang diperlukan”. Selanjutnya Crawford yang disitir oleh Devadason 1996 : 51 mengemukakan bahwa “kebutuhan informasi sulit didefinisikan dan diukur karena melibatkan proses kognitif dengan tingkat kesadaran yang berbeda- beda”. Dari kedua pendapat di atas sudah jelas bahwa kebutuhan informasi muncul akibat kesenjangan informasi yang ada pada setiap individu yang melibatkan proses kognitif atau proses pikiran. Hal ini biasanya mengacu pada proses psikologi individu yang berhubungan dengan hal dalam memperoleh serta memproses informasi tersebut. Tentunya memahami kebutuhan informasi sangat penting bagi lembaga yang melayankan informasi seperti perpustakaan, seperti yang dinyatakan oleh Hiller 2004 : 15 bahwa: Memahami kebutuhan informasi pemakai sebenarnya untuk mengetahui antara lain: 1. Siapa pemakai potensial perpustakaan 2. Apa yang mereka pelajari dan teliti 3. Sumber informasi dan layanan perpustakaan apa yang mereka butuhkan 4. Bagaimana pengetahuan mereka tentang sumber informasi dan layanan yang ada di perpustakaan 5. Bagaimana mereka menggunakan sumber informasi dan perpustakaan 6. Bagaimana mereka menjadikan perpustakaan sebagai nilai tambah dalam membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pentingnya sebuah perpustakaan untuk mengetahui kebutuhan informasi penggunanya agar dapat diketahui siapa pemakai, apa yang harus dilayankan, bagaimana ketergunaan dari sumber daya informasi yang terdapat pada perpustakaan dan bagaimana pemanfaatan dari perpustakaan itu sendiri. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tertentu. Seperti yang telah dikatakan oleh Chowdhury 1999 : 24: Universitas Sumatera Utara 17 Kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Selanjutnya sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain: 1. Mempunyai konsep yang relatif 2. Berubah pada periode tertentu 3. Berbeda antara satu orang dengan orang lain 4. Dipengaruhi oleh lingkungan 5. Sulit diukur secara kuantitas 6. Sulit diekspresikan 7. Seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain. Sehubungan dengan hal di atas Devadason 1996 : 56 mengemukakan bahwa kebutuhan informasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: 1. Ketersediaan sumber informasi 2. Kegunaan informasi 3. Latar belakang, motivasi, kepentingan profesional, dan karakteristik lain yang dimiliki pemakai 4. Sosial, politik, ekonomi, hukum dan sistem yang berkaitan dengan pemakai, 5. Konsekuensi dari penggunaan informasi. Sedangkan Pannen 1990 : 32 mengatakan bahwa “faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang miminati, kebiasaan, dan lingkungan pekerjaan”. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan informasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor psikologi, profesi, lingkungan, hobi, serta ketersediaan informasi itu sendiri.

2.2.2 Jenis-Jenis Kebutuhan Informasi

Dokumen yang terkait

Perubahan Paradigma Layanan Perpustakaan Untuk Generasi Digital Immigrant dan Generasi Digital Native

1 35 14

Peran Layanan Digital Perpustakaan Universitas Dalam Mendukung Penelitian Sivitas Akademika

0 38 27

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

1 19 112

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 12

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 1

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 6

Perbandingan Pemanfaatan Bahan Tercetak dan Elektronik oleh Digital Natives (Studi Kasus pada Mahasiswwa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara)

0 0 34

Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 1 11

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sumber Daya Informasi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi - Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 0 20

Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Oleh Pengguna Digital Native dan Digital Immigrants pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 0 9