Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara memilih pakaian, make up, dan berpenampilan. Ia tidak menjadi iri, namun memberinya banyak ide untuk bisa berpenampilan lebih baik. Konsep diri Widya seperti yang sudah dipaparkan di atas disimpulkan sebagai konsep diri positif. Banyaknya jumlah like dan komentar positif yang ia dapatkan mampu menambah kepercayaan dirinya, meskipun komentar negatif sempat menjatuhkan, tetapi ia kembali bangkit dan tidak menjadikan dirinya terpuruk karena kata-kata negatif tersebut, bahkan membuat dirinya menjadi lebih kuat. Tetapi sikap antusiasme yang berlebih saat membicarakan tentang pujian yang ia dapatkan tidak dapat dia sembunyikan, terlihat jelas ia sangat antusias. Hal ini adalah ciri konsep diri negatif, namun tidak dominan, sehingga tetap dikatakan bahwa konsep diri Widya adalah positif.

4.2 Pembahasan

Instagram sudah berhasil menarik perhatian banyak orang dengan konsep dan berbagai fitur terkini yang ditawarkan, sehingga Instagram menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan. Mahasiswa menjadi salah satu pengguna aktifnya, terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang memiliki akun dan menggunakan Instagram, seperti yang terjadi di Ilmu Komunikasi FISIP USU. Seorang pengguna bebas memberikan responnya terhadap foto yang dibagikan orang lain di Instagram baik dengan memberi tanda suka, memberi komentar positif seperti pujian, atau komentar negatif seperti ejekan atau hinaan. Respon yang diberikan oleh orang lain kepada diri individu baik positif atau negatif dapat mempengaruhi konsep diri. Hal inilah yang menjadi fokus peneliti dan untuk itu peneliti telah mewawancarai empat orang informan dimana keempatnya adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP USU. Wawancara telah selesai dilakukan dan telah didapatkan jawaban dari seluruh informan. Setelah mendapatkan hasil wawancara dari informan pertama, kedua, ketiga, dan keempat, peneliti merasa bahwa data yang didapatkan sudah jenuh, tidak ada lagi hal baru yang peneliti dapatkan sehingga penelitian dihentikan sampai pada informan keempat. Hasil wawancara keempat informan telah dipaparkan dan peneliti menganalisis respon seperti apa yang mereka dapatkan di Instagramnya dan bagaimana mereka menanggapi hal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tersebut, apakah memberikan efek positif ataukah efek negatif yang nantinya menentukan konsep diri mereka lebih condong kepada konsep diri positif atau konsep diri negatif serta apa saja yang mempengaruhinya. Keempat informan adalah pengguna aktif Instagram. Mereka mengerti dengan baik konsep dan fitur yang diberikan Instagram dan juga aktif memposting foto. Objek foto yang paling sering dimasukkan ke akun Instagramnya adalah foto diri mereka sendiri dan mereka ingin memberikan foto-foto yang bagus kepada orang yang melihat. Ini menunjukkan adanya eksistensi. Eksistensi merupakan ciri psikologi humanistik yang paling menonjol. Eksistensi ini muncul melalui apa yang telah diketahui dan apa yang telah dialami oleh manusia. Setiap manusia pasti memiliki sifat eksistensi yaitu selalu menginginkan dirinya untuk diketahui dan dikenal oleh orang lain. Hal ini terlihat jelas pada keempat informan. Mereka ingin menunjukkan eksistensi dengan memposting foto di Instagram dimana objek foto yang paling banyak diposting adalah foto diri mereka sendiri, yang menandakan bahwa mereka ingin dirinya diketahui dan dikenal oleh orang lain. Eksistensi ini membuat individu seringkali melakukan pekerjaan yang berasal dari dorongan karena ingin memperlihatkan kemampuannya. Ini juga dilakukan oleh keempat informan dan dapat dilihat dari foto-foto yang diposting di Instagramnya. Informan pertama ingin menunjukkan kemampuannya dalam berwirausaha dan usahanya saat ini semakin berkembang melalui foto produk dan respon positif dari para konsumennya. Informan kedua menunjukkan kemampuannya dalam bidang modeling dengan memposting di Instagram foto hasil pemotretannya. Informan ketiga menunjukkan kemampuannya dalam mengedit video dengan memposting video dirinya saat sedang bernyanyi atau video lucu dengan menirukan gaya selebriti. Informan keempat menunjukkan kemampuannya dalam merias wajah dengan memposting foto wajahnya saat menggunakan make up. Keseluruhan hal tersebut ternyata menunjukkan bahwa keempat infoman memiliki pengetahuan yang baik terhadap dirinya sendiri dan memahami siapa dirinya, apa potensi yang dia miliki, bagaimana keadaan fisiknya, dan apa yang dilakukan oleh diri. Ini disebutkan oleh Fitts 1971 dalam dimensi konsep diri Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang terbagi atas dua yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi diri yang ditunjukkan adalah dimensi internal, pertama, diri identitas yang merupakan aspek mendasar pada konsep diri, mengacu pada pertanyaan “siapakah saya?”, pengetahuan akan diri sendiri. Kedua, diri pelaku yang merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan oleh diri”. Dimensi eksternal yaitu diri fisik, menyangkut persepsi seseorang terhadap dirinya secar fiik, penampilan dirinya apakah cantik, menarik, tidak menarik, tinggi, pendek, gemuk, kurus. Agustiani, 2006: 139, 141. Keempat informan mengetahui dirinya, kemampuan masing-masing yang mereka miliki dan mereka tahu apa yang dapat mereka lakukan untuk mengembangkan dan menunjukkan kemampuan mereka tersebut. Mereka juga memiliki pengetahuan akan diri fisik yaitu sebagai seseorang yang memiliki penampilan yang baik, menarik, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri untuk memasukkan foto diri mereka sendiri ke Instagram yang dapat dilihat oleh banyak orang. Jumlah followers yang mereka miliki berbeda satu dengan yang lainnya, namun sama-sama berada pada jumlah yang banyak dan tidak mudah untuk didapatkan, mulai dari 8000 sampai dengan 14.000. Mereka merasa senang dengan jumlah followers yang banyak tersebut, namun ada pandangan yang berbeda dalam mengartikan rasa senang tersebut. Informan 1 dan 2 memandang followers sebagai orang yang menyukai foto-foto mereka sehingga mau mengikuti mereka di Instagram. Informan 3 dan 4 memandang followers sebagai teman baru mereka dan dapat memperluas pergaulan mereka. Tanda suka like dan isi komentar merupakan hal yang menjadi sorotan dalam penggunaan Instagram karena dari kedua hal inilah pengguna bisa mengetahui bagaimana respon orang lain melihat foto yang dibagikan ke Instagram, apakah diterima dan mendapatkan banyak respon positif atau ternyata mendapatkan respon yang tidak baik. Inilah yang digali oleh peneliti, bagaimana informan menanggapinya, apakah konsep dirinya cenderung kepada positif atau negatif, dan apa yang mempengaruhi konsep diri informan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Harry Stack Sullivan 1953 menyatakan bahwa jika kita diterima orang lain, dihormati, disenangi karena diri kita maka kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang meremehkan dan menolak diri kita, kita juga akan cenderung tidak menerima dan menyenangi diri kita Rakhmat, 2007: 100. Hal ini menunjukkan dengan jelas betapa pentingnya peran orang lain dalam membentuk konsep diri individu. Orang yang berperan pada peneltian ini adalah yang memberikan like, komentar positif, dan komentar negatif pada foto Instagram informan. Orang-orang ini bisa berasal lingkungan terdekatnya seperti keluarga atau teman yang disebut dengan significant other atau berasal dari orang yang benar-benar tidak dikenal, hanya terhubung lewat Instagram. Diperlukan indikator dalam menentukan apakah konsep diri itu termasuk kedalam konsep diri positif atau konsep diri negatif. Brooks dan Emmert menyatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal, yaitu Rakhmat, 2007: 105: 6. Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah 7. Merasa setara dengan orang lain 8. Menerima pujian tanpa rasa malu 9. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat 10. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek- aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Brooks dan Emmert juga menyatakan ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif yaitu : e. Peka pada kritik. Orang ini sangat tidak tahan terhadap kritik yang diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini, koreksi seringkali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. f. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pada waktu menerima pujian, segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya. g. Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan. Ia tidak akan pernah mempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres. h. Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan oran lain dalam membuat prestasi. Informan pertama merupakan satu-satunya yang memandang like sebagai hal yang sangat penting, bahkan ia memiliki standar minimal jumlah like yang harus dia dapatkan pada foto yang dia masukkan yaitu sebanyak 200 likes. Informan 2, 3, dan 4 memandang like bukanlah sesuatu yang sangat penting, mereka tidak membuat standar jumlah yang harus dicapai dan tidak terlalu memikirkan berapa jumlah tanda suka yang sudah mereka dapatkan. Mereka tidak mementingkan like, tetapi pada kenyataannya mereka mendapatkan banyak sekali jumlah like. Keempat informan merasa senang karena hal ini menunjukkan banyak orang yang menyukai dan memberi apresiasi yang baik untuk foto mereka. Respon yang baik ini akhirnya memberikan efek positif bagi diri informan 1, 2, dan 4, dan menambah kepercayaan diri mereka, namun tidak menjadikannya terlalu percaya diri atau overconfident. Ada sedikit perbedaan pada informan 3 dimana baginya like memang bukanlah hal yang terlalu penting sehingga tidak memberikan pengaruh apapun bagi dirinya dan tidak menambah atau mengurangi kepercayaan dirinya. Komentar positif dan komentar negatif memberikan cukup banyak dampak karena setiap orang dengan bebas mengutarakan isi hatinya dan mengetikkannya pada kolom komentar, baik yang bernada positif seperti memberi pujian atau sebaliknya komentar yang diberikan bernada negatif seperti hinaan atau penolakan. Keempat informan mengakui merasa merasa senang dengan komentar positif yang mereka dapatkan, dimana hampir seluruhnya bernada pujian akan kecantikan mereka. Komentar pujian ini membuat mereka merasa lebih dihargai, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara diterima dengan baik, dan diri fisik mereka juga dinilai cantik dan menarik. Hal ini membuat mereka merasa lebih percaya diri. Miyamoto dan Dornbusch 1956 mencoba mengkorelasikan penilaian orang lain terhadap dirinya sendiri dengan skala lima angka dari yang paling jelek sampai yang paling baik, yang dinilai ialah kecerdasan, kepercayaan diri, daya tarik fisik, dan kesukaan orang lain terhadap dirinya. Orang-orang yang dinilai baik oleh orang lain ternyata cenderung memberikan skor yang tinggi juga dalam menilai dirinya. Artinya, harga dirinya sesuai dengan penilaian orang lain terhadap dirinya Rakhmat, 2007: 101. Peneliti menganalisis bahwa percobaan yang dilakukan Miyamoto dan Dornbusch sesuai dengan yang terjadi pada keempat informan yang diteliti. Keempat informan merasa senang dengan pujian yang mereka terima dan banyaknya like yang mereka dapatkan. Hal ini membuat mereka merasa lebih dihargai, mereka beranggapan berarti apa yang mereka posting di Instagram disukai dan diapresiasi dengan baik oleh banyak orang, pujian yang mereka terima membuat mereka merasa diterima dengan baik, dinilai cantik dan menarik. Seluruh hal ini membuat mereka memberikan penilaian yang tinggi juga pada diri informan sendiri sehingga membuat mereka lebih percaya diri. Individu yang memiliki konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri sendiri, dan bersikap positif pada segala sesuatu. Komentar positif tersebut diberikan oleh orang-orang baik yang tidak mereka kenal maupun yang mereka kenal seperti keluarga, sahabat atau teman. Rasa percaya diri yang mereka terima ternyata berasal dari sumber komentar yang berbeda. Informan 1, 2, dan 4 merasa lebih senang dan percaya diri jika diberikan komentar oleh orang yang tidak mereka kenal. Mereka berpendapat bahwa jika seseorang yang tidak mereka kenal, tidak pernah bertatap muka dan bertemu secara langsung dapat memberikan pujian pada dirinya, mereka menganggap pujian yang diberikan itu lebih tulus sehingga mereka merasa lebih diterima dan disenangi. Informan 3 merasa lebih senang dan percaya diri jika pujian tersebut diberikan oleh orang-orang yang dekat dengannya seperti sahabat atau temannya. Ia berpendapat demikian karena orang terdekatnya tersebut sudah mengetahui Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dirinya, bagaimana tampilan fisiknya yang sebenarnya sehingga ia merasa lebih diterima dan dihargai. Tidak semua orang memiliki pengaruh yang sama terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan kita. George Herbert Mead 1934 menyebut mereka significant others-orang lain yang sangat penting. Ketika masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Significant others dalam perkembangannya kini meliputi semua orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan kita. Rakhmat, 2007: 103. Hasil wawancara dengan keempat informan menunjukkan bahwa informan 1, 2, dan 4 berbeda dengan uraian teori di atas. Komentar positif di Instagram yang berasal dari orang lain yang tidak dikenal ternyata itulah lebih banyak mempengaruhi diri mereka, membuat mereka merasa lebih diterima dan disukai, sehingga mereka merasa lebih percaya diri. Informan 3 sesuai dengan teori di atas bahwa pujian di Instagram yang berasal dari teman dan sahabatnya lebih banyak mempengaruhinya dan membuatnya lebih percaya diri. Informan ketiga merupakan satu-satunya informan dimana konsep dirinya mendapat pengaruh dari kelompok rujukan reference group. Ia merupakan salah satu pendiri akun Instagram Medanvidgram yang merupakan akun besar dan memiliki pengaruh bagi anak-anak muda kreatif di Kota Medan. Berada dalam kelompok ini membuat dirinya harus bertemu dan berinteraksi dengan orang- orang baru serta menuntutnya untuk bersikap ramah kepada setiap anggota Medanvidgram. Inilah yang akhirnya membuat dirinya ramah dan supel terhadapa orang baru, bahkan ia sangan senang bisa memiliki teman baru, menambah kenalan, dan memperluas pergaulannya tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya. Informan 1, 2, dan 3 menerima pujian tersebut dan membalas komentar positif yang diberikan kepada mereka dengan baik. Mereka menunjukkan sikap dimana mereka mampu menerima pujian tanpa rasa malu dan mengekspresikan rasa senangnya dengan memberikan ucapan terima kasih. Hal ini sesuai dengan salah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara satu indikator konsep diri positif. Informan 4 juga menerima pujian tersebut tanpa ada penolakan, namun antusiasme yang berlebihan saat menjawab pertanyaan seputar komentar positif dan pujian yang ia terima menunjukkan sikapnya yang sangat responsif pada pujian. Embel-embel yang menunjang harga dirinya langsung menjadi pusat perhatiannya seperti satu foto dimana ia dikatakan mirip penyanyi terkenal Adelle, dia langsung membalas dengan “Adelle Tarigan?”. Ada tanda tanya namun seakan meminta penegasan lebih bahwa ia memang mirip artis tersebut. Saat wawancara ia juga sampai menunjukkan foto yang dimaksud. Hal ini menunjukkan betapa antusiasnya dirinya dan ini termasuk dalam salah satu indikator konsep diri negatif. Komentar negatif baik berupa hinaan ataupun ejekan yang hampir seluruhnya mengacu pada fisik di dapatkan oleh Informan 1, 3, dan 4. Mereka sama-sama tidak membalas komentar negatif tersebut, namun terdapat perbedaan dalam menerima hal ini. Informan 1 merasa sedih saat mendapatkan komentar negati, tetapi tidak sampai membuat dirinya jatuh terpuruk. Ia dapat menerima komentar negatif tersebut dan menjadikannya sebagai intropeksi untuk dirinya agar menjadi lebih baik. Informan 3 dan 4 sama-sama sempat merasakan jatuh dan terpuruk setelah mendapatkan komentar negatif yang sempat membuat mereka mengurungkan niat untuk memposting foto ke Instagram, tetapi hal ini tidak berlangsung lama. Mereka mendapatkan dukungan dari sahabat yang memberi semangat dan dorongan agar tidak terpuruk hanya karena komentar negatif, serta meyakinkan mereka bahwa mereka bebas untuk memposting foto diri mereka di Instagram. Semangat dan dorongan tersebut membuat mereka kembali bangkit dan kembali percaya diri. Saat ini mereka sudah bisa mengatasi dan tidak lagi jatuh atau terpengaruh karena komentar negatif. Konsep diri akan turun ke negatif apabila seseorang tidak dapat melaksanakan perkembangannya dengan baik. Individu akan cenderung merasa dirinya lemah, tidak berdaya, dan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan. Hal ini tidak terjadi pada ketiga informan. Informan 3 dan 4 sempat mengalami keterpurukan, namun mereka menunjukkan bahwa mereka mampu melaksanakan perkembangannya dengan baik sehingga mereka mampu kembali bangkit dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara percaya diri. Menghadapi komentar negatif tersebut ketiga informan sudah dapat mengatasinya dengan baik, yaitu dengan tidak membiarkan dirinya jatuh kepada konsep diri negatif. Dalam penerimaan komentar negatif ini, ketiga informan sama-sama dapat memperbaiki dirinya menjadi lebih baik. Mereka menyadari dan mampu mengungkapkan aspek yang tidak disenangi dan harus diperbaiki, yaitu dengan intropeksi diri dan juga kembali percaya diri dan bangkit dari keterpurukan akibat komentar negatif tersebut. Hal ini merupakan salah satu indikator dalam konsep diri positif. Keyakinan diri akan kemampuannya dalam mengatasi masalah juga dapat menunjukkan konsep diri seseorang. Informan 1,2 dan 4 pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan di Instagram dan kasus mereka bertiga sama yaitu ada orang yang tidak bertanggung jawab yang membuat akun palsu dan memasukkan foto-foto mereka di Instagram palsu tersebut. Mengetahui mereka merasa khawatir jika foto-foto mereka akan disalahgunakan. Menghadapi hal ini, ketiga informan langsung mengambil tindakan. Informan pertama memberitahukan di Instagram aslinya tentang akun palsu ini sehingga tidak ada orang yang akan tertipu. Infoman 2 dan 3 mengambil langkah berbeda, yaitu dengan langsung melaporkan adanya akun palsu tersebut kepada pihak Instagram dengan cara mem-block dan report akun tersebut. Hasilnya, seluruh Instagram palsu tersebut dihapus oleh pihak Instagram. Kemampuan mereka mengatasi masalah ini menunjukkan mereka memiliki keyakinan diri yang kuat dan ini juga merupakan ciri-ciri konsep diri positif. Instagram memiliki banyak sekali orang-orang terkenal, meskipun bukan dari kalangan artis tetapi mereka memiliki eksistensi di dunia Instagram. Keempat informan menyadari dan memahami hal ini. Melihat orang-orang ini, informan 1, 3, dan 4 dapat menerimanya dan tidak membuat mereka kehilangan kepercayaan diri. Informan 2 merasa tidak percaya jika melihat orang-orang terkenal di Instagram ini karena menurut sudut pandangnya, mereka mendapatkan eksistensi lebih karena adanya prestasi yang mereka miliki. Informan 2 juga memiliki prestasi yaitu di bidang modeling, tetapi dia tetap tidak percaya diri karena baginya perstasi yang dia miliki belum cukup dan masih kalah dibandingkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara prestasi yang dimiliki orang lain tersebut. Ini menunjukkan dirinya yang bersikap pesimis terhadap kompetisi dan merupaan ciri dari konsep diri negatif. Informan 1, 3, dan 4 tidak memandang diri mereka sebagai orang yang lebih rendah tetapi setara dengan mereka, sehingga tidak menurunkan kepercayaan diri mereka. Berdasarkan analisis dan uraian di atas dapat ditentukan bahwa konsep diri yang dimiliki keempat informan adalah konsep diri positif. Ada dua informan yang memiliki ciri konsep diri negatif, namun ciri konsep diri positifnya lebih dominan. Keempat informan memiliki konsep diri positif karena memenuhi hampir seluruh ciri-ciri konsep diri positif. Tabel di bawah ini menunjukkan poin- poin ciri konsep diri yang dimiliki setiap informan: INFORMAN POSITIF NEGATIF Informan 1  Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah  Merasa setara dengan orang lain  Menerima pujian tanpa rasa malu  Mampu memperbaiki dirinya Informan 2  Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah  Menerima pujian tanpa rasa malu  Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat  Bersikap pesimis terhadap kompetisi Informan 3  Merasa setara dengan orang lain  Menerima pujian tanpa rasa malu  Mampu memperbaiki dirinya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Informan 4  Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah  Merasa setara dengan orang lain.  Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.  Mampu memperbaiki dirinya  Responsif sekali terhadap pujian, sangat antusias. Tabel 4.1: Ciri Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif pada Setiap Informan Hal-hal yang mempengaruhinya terbentuknya konsep diri positif mereka adalah sebagai berikut. Pertama, pengetahuan mereka yang sudah kokoh atas diri mereka sendiri, dimana mereka sudah mengetahui siapa dirinya, apa potensi yang dia miliki, keadaan fisiknya, sehingga mereka dengan yakin dan percaya diri mampu melakukan sesuatu atas kehendak dan kesadaran mereka sendiri, tidak mudah merasa rendah diri atau kurang percaya diri, dan membuat mereka merasa setara dengan orang lain. Kedua, jumlah like yang begitu banyak yang mereka dapatkan di Instagram membuat mereka menjadi lebih besyukur karena hal tersebut menunjukkan banyak orang yang menyukai dan mengapresiasi foto diri mereka yang mereka bagikan di Instagram sehingga menambah kepercayaan diri mereka. Ketiga, komentar positif berupa pujian yang diutarakan dengan kata-kata bahkan dengan simbol-simbol yang lebih menegaskan pujian tersebut membuat mereka lebih merasa disenangi, dihargai dan diterima dengan baik oleh orang- orang di Instagram dan juga menambah kepercayaan diri mereka. Keempat, komentar negatif yang mereka terima ternyata membuat mereka menjadi orang yang kuat. Hal ini didapatkan dari pemahaman yang baik atas diri seniri dan juga dukungan dari orang terdekat, serta komentar negatif yang mereka terima ini membuat mereka mampu merubah diri ke arah yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara 89 Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti berdasarkan data yang ditemukan dari landasan teori Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial Instagram beserta hasil dari wawancara oleh empat informan mahasiswi yang berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Media sosial Instagram berhasil menarik perhatian mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Para mahasiswa aktif membagikan fotonya di Instagram dan foto tersebut mendapatkan respon dari banyak orang dengan memberikan tanda suka like, memberikan komentar positif, ataupun komentar negatif. Respon yang diberikan oleh orang lain baik dengan banyaknya jumlah like dan komentar positif mampu menambah kepercayaan diri mahasiswa untuk lebih mengekspresikan dirinya melalui foto di Instagram dan komentar negatif tidak berhasil membuat diri mereka jatuh, melainkan mereka mampu kembali bangkit dan menjadi tidak mudah goyah saat mendapatkan komentar bernada negatif. Saat mengalami pengalaman tidak menyenangkan di Instagram, mereka dengan yakin mampu menyelesaikan permasalahannya dengan baik hingga tuntas. Para mahasiswa juga menyadari dan menerima kehadiran orang-orang yang bukan berasal dari kalangan public figure namun memiliki eksistensi besar di Instagram. Hal tersebut tidak menjadikan mereka rendah diri tetapi merasa sama atau setara dan tidak kehilangan kepercayaan diri. Gambaran konsep diri ini termasuk dalam ciri-ciri konsep diri positif, sehingga menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU memiliki konsep diri positif dalam media sosial Instagram. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

6 82 136

Instagram Dan Presentasi Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Penggunaan Instagram Terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara)

12 111 94

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 3 89

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 8

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 1

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 1 8

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 2 17

Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 2 2

Path Dan Pengungkapan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Instagram Dan Presentasi Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Penggunaan Instagram Terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara)

0 0 6