Universitas Sumatera Utara
Paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang. Paradigma konstruktivisme yang
ditelusuri dari pemikiran Guba dan Lincoln, menilai perilaku manusia secara fundamental berbeda dengan perilaku alam, karena manusia bertindak sebagai
agen yang mengkonstruksi dalam realitas sosial mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman perilaku, menerangkan bahwa substansi
bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan
subjektif. Peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme karena peneliti ingin
mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu peristiwa. Paradigma konstruktivisme sesuai sebagai acuan untuk
melakukan penelitian ini dimana yang ingin diteliti adalah konsep diri mahasiswa dalam Instagram yang mana dalam pembentukan konsep diri baik positif maupun
negatif tidak dapat ditentukan satu fakta tertentu dan digeneralisasikan kepada semua orang, melainkan merupakan hasil bentukan dari manusia itu sendiri
dimana proses serta hasil bentukan tersebut merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti dan
tidak dapat digeneralisasikan ke semua orang.
2.2 Kajian Pustaka
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 2001: 39.
2.2.1 Psikologi Komunikasi
Psikologi komunikasi terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan komunikasi. Psikologi menurut Miller 1974:4 adalah ilmu yang berusaha menjelaskan,
memprediksi, dan mengontrol mental dan peristiwa yang berkaitan dengan perangai . Sedangkan komunikasi, menurut Hovland, Janis, dan Kelly 1953:12
berarti sebuah proses dimana seorang individu sebagai komunikator
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
menyampaikan stimulan yang biasanya verbal untuk mengubah perilaku orang lainnya. Dari penjelasan di atas, kita dapat menemukan definisi psikologi
komunikasi yaitu ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Psikologi komunikasi terbagi atas empat teori besar yaitu : 1.
Psikoanalisis yaitu manusia bertindak dengan atas dasar motif yang tidak disadarainya maupun atas dasar pikiran, perasaan, dan kecenderungannya
yang sebagian disadari, bahwa tingkah laku manusia ini bersumber dari dorongan-dorongan alam bawah sadarnya.
2. Psikologi behavioristik mempelajari tingkah laku yang nyata, terbuka dan
dapat diukur secara obyektif oleh manusia. Aliran ini lebih menekankan kepada analisis tingkah laku. Perilaku ini tentu saja dapat diukur,
dideskripsikan, dan diramalkan. 3.
Psikologi kognitif yaitu konsep yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah informasi yang diterima.
4. Psikologi humanistik yaitu teori yang menggambarkan manusia sebagai
pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya.
Dari penjelasan keempat teori psikologi komunikasi tersebut, maka peneliti memilih fokus teori kepada psikologi humanistik, dikarenakan pembahasan teori
ini berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Psikologi humanistik lebih menekankan kapasitas seseorang untuk
pertumbuhan pribadi, kebebasan untuk memilih takdir diri kita sendiri serta berbagai kualitas positif dari diri kita. Menurut Calin dan Smith bahwa para
psikolog humanistik lebih meyakini bahwa tiap-tiap kita memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang kita inginkan dan tentunya yang mengendalikan hidup
kita. Hal itu dapat menjelaskan secara singkat bahwa setiap individu pasti memiliki kapasitas untuk menerobos dan memahami dirinya dari dunia sekitarnya.
Ciri psikologi humanistik yang paling menonjol adalah adanya eksistensi. Eksistensi ini muncul melalui apa yang telah diketahui dan apa yang telah dialami
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
oleh manusia. Setiap manusia pasti memiliki sifat eksistensi yaitu selalu menginginkan dirinya untuk diketahui dan dikenal oleh orang lain. Dengan
eksistensi pula kita seringkali melakukan pekerjaan yang berasal dari dorongan karena ingin memperlihatkan kemampuan kita dan kita juga ingin
mengembangkan kapasitas prestasi yang optimal yang kita miliki. Carl Rogers merupakan salah satu tokoh yang meneliti tentang perkembangan
psikologi humanistik. Rogers meyakini bahwa manusia dilahirkan dengan benih yang baik dan positif dalam diri kita. Namun, semakin kita bertumbuh menjadi
dewasa, orang-orang yang signifikan yang berada di sekitar kehidupan kita ini justru dapat merubah diri kita. Carl Rogers juga meneliti konsep diri dalam
psikologi humanistik. Dalam pandangan Rogers dan tentunya para penganut humanistik yang lainnya, ini merupakan keseluruhan persepsi dan penilaian
individu mengenai kemampuan, perilaku dan kepribadiannya.
2.2.2 Konsep Diri