32
distress dengan perusahaan yang melakukan restrukturasi bukan karena financial distress.
Kualitas Audit
Kualitas audit dinyatakan dengan menggunakan ukuran Kantor Akuntan Pulik KAP yang digunakan perusahaan dalam
mengaudit laporan keuangannya. Akuntan publik adalah mekanisme corporate governance yang berasal dari luar perusahaan. Akuntan
publik berfungsi untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan opini terhadap laporan keuangan tersebut.
Apabila perusahaan yang mengalami financial distress disebabkan karena kesalahan dalam penyajian data keuangan di neraca serta
laporan laba rugi, maka hal tersebut dapat dilihat dengan adanya kualitas audit yang baik. Auditor dengan kualitas yang baik akan
menemukan serta melaporkan kesalahan dalam laporan keuangan yang menjadi penyebab perusahaan mengalami financial distress.
Revina et al 2015 menyatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas audit yang diukur berdasarkan Kantor Akuntan Publik KAP
terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress, bahwa kualitas audit yang baik akan mengurangi terjadinya kondisi
financial distress.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan variabel yang berbeda-beda dalam menganalisis pengaruh terhadap financial distress. Berikut ini adalah hasil
Universitas Sumatera Utara
33
penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti Tahun
Variabel Penelitian Metode
Analisis Hasil Penelitian
1. Revina,
Yeni Juarsi, dan Muhtar
2015
Variabel Dependen:
Financial Distress Variabel Independen:
-Proporsi Komisaris Independen
-Latar Belakang Pendidikan Komite Audit
-Kualitas Audit Variabel Kontrol:
Debt Equity Ratio Regresi
Logistik Proporsi komisaris
independen, latar belakang
pendidikan komite audit, dan kualitas
audit memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap financial
distress.
2. Andhika
Yudha dan Fuad 2014
Variabel Dependen:
Financial Distress Variabel Independen:
-Ukuran Dewan Komisaris
-Proporsi Komisaris Independen
-Kepemilikan Manajerial -Kepemilikan Institusional
-Biaya Agensi Manajerial Regresi
Logistik Ordinal
Ukuran dewan komisaris,
kepemilikan institusional, biaya
agensi manajerial tidak memiliki
pengaruh terhadap financial distress.
Sementara proporsi komisaris
independen dan kepemilikan
manajerial memiliki pengaruh
negatif yang signifikan terhadap
financial distress.
3. Ardina
Nuresa dan Basuki
Hadiprajitno 2013
Variabel Dependen: Financial Distress
Variabel Independen: -
Ukuran Komite Audit -Independensi Anggota
Komite Audit Regresi
Logistik Frekuensi
pertemuan dan pengetahuan
keuangan memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap financial
Universitas Sumatera Utara
34
-Frekuensi Pertemuan -Pengetahuan Keuangan
Variabel Kontrol: Ukuran Perusahaan
distress sementara ukuran komite
audit dan independensi
anggota komite audit tidak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap financial distress.
4. Dian
Sastriana dan Fuad
2013
Variabel Dependen: Financial Distress
Variabel Independen: -Jumlah Dewan Direksi
-Proporsi Komisaris Independen
-Kepemilikan Institusional -Kepemilikan Manajerial
-Komite Audit -Ukuran Perusahaan
Variabel Kontrol: -
Leverage -Likuiditas
Regresi Logistik
Dewan direksi dan jumlah komite
audit memiliki pengaruh negatif
terhadap kondisi financial distress
sedangkan proporsi komisaris
independen, kepemilikan
institusional, kepemilikan
manajerial, dan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap financial
distress.
5. Ranynda
Niarachma 2012
Variabel Dependen:
Financial Distress Variabel Independen:
- Board Independence
- CEO Ownership
- Executive Director
- Family Ownership
- Audit Committee
- Audit Committee
Expertise
Variabel Kontrol: -ROA Return on Asset
-Leverage Regresi
Logistik Board
independence, CEO
ownership, executive director,
family ownership, audit committee,
dan
audit committee
expertise tidak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Financial distress.
6. Tri
Bodroastuti 2009
Variabel Dependen: Financial Distress
Regresi Logistik
Jumlah dewan direksi dan jumlah
dewan komisaris
Universitas Sumatera Utara
35
Variabel Independen: -Jumlah Dewan Direksi
-Jumlah Dewan Komisaris -Kepemilikan Publik
-Jumlah Direksi Keluar -Kepemilikan Institusional
-Kepemilikan Direksi dan Komisaris
memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap financial distress
sementara kepemilikan
publik, jumlah direksi keluar,
kepemilikan institusional, serta
kepemilikan direksi dan
komisaris tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap financial
distress.
7. Ratna
Wardhani 2006
Variabel Dependen: Financial Distress
Variabel Independen: -Ukuran Dewan Direksi
-Ukuran Dewan Komisaris
-Proporsi Komisaris Independen
-Turnover Direksi -Kepemilikan Bank
-Kepemilikan Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris Variabel Kontrol:
-Log Total Asset -Dummy Year
Regresi Logistik
Ukuran dewan direksi memiliki
pengaruh positif yang signifikan
dengan
financial distress, ukuran
dewan komisaris memiliki pengaruh
negatif yang signifikan dengan
financial distress, turnover
direksi juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
financial distress, sementara proporsi
dewan komisaris, kepemilikan bank,
dan kepemilikan oleh dewan direksi
dan komisaris tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
financial distress,
Sumber: Data Diolah Penulis
Universitas Sumatera Utara
36
Penelitian yang dilakukan oleh Revina, Yeni Juarsi, dan Muhtar 2015 dengan judul “Mekanisme Internal dan Eksternal Corporate Governance dalam
Memitigasi Financial Distress pada Industri Transportasi di Indonesia” bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme internal seperti
proporsi komisaris, i
ndependen , l
atar belakang pendidikan komite audit , dan mekanisme eksternal,
seperti kualitas audit dalam memitigasi financial distress. Penelitian ini
menggunakan debt equity ratio sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI pada tahun 2009-2013. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil
analisis menunjukkan bahwa variabel proporsi komisaris independen, latar belakang pendidikan komite audit, dan kualitas audit memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap financial distress. Andhika Yudha dan Fuad 2014 melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Corporate Governance terhadap Kemungkinan Perusahaan Mengalami Kondisi Financial Distress Studi Empiris
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012” bertujuan untuk meneliti pengaruh mekanisme corporate governance, seperti: ukuran dewan
komisaris, proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan biaya agensi manajerial terhadap financial distress.
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2012. Teknik analisis datanya adalah analisis regresi logistic ordinal. Hasil analisis menunjukkan bahwa
ukuran
Universitas Sumatera Utara
37
dewan komisaris, kepemilikan institusional, biaya agensi manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress. Sementara proporsi komisaris
independen dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial distress.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ardina Nuresa dan Basuki Hadiprajitno 2013 dengan judul “Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap
Financial Distress” bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas komite audit seperti ukuran komite audit, independensi anggota komite audit, frekuensi
pertemuan komite audit, dan pengetahuan keuangan yang dimiliki komite audit terhadap financial distress. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan
sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun
2008-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel f
rekuensi pertemuan dan pengetahuan keuangan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial distress sementara
ukuran komite audit dan independensi anggota komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.
Dian Sastriana dan Fuad 2013 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Governance dan Firm Size Terhadap Perusahaan yang
Mengalami Kesulitan Keuangan Financial Distress” bertujuan untuk menguji pengaruh struktur corporate governance berupa jumlah dewan direksi, proporsi
dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komite audit terhadap financial distress. Penelitian ini menggunakan leverage
Universitas Sumatera Utara
38
dan likuiditas sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan kecuali industry perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI pada tahun 2009-2012. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa dewan direksi dan jumlah komite
audit memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi financial distress sedangkan proporsi komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ranynda Niarachma 2012 dengan
judul “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial Distress: Studi Terhadap Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI Periode
2007-2010” bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance berupa board independence, CEO ownership, executive director oenership, family
ownership, audit committee independent, dan audit committee expertiseterhadap financial distress. Penelitian ini menggunakan ROA Return on Asset dan
leverage sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2005-2010.
Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan
bahwa b oard
independence, CEO ownership, executive director, family ownership, audit committee, dan audit committee expertise tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Financial distress.
Universitas Sumatera Utara
39
Tri Bodroastuti 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Financial Distress” untuk menguji
pengaruh struktur corporate governance seperti jumlah dewan direksi, jumlah dewan komisaris, kepemilikan publik, jumlah direksi keluar, kepemilikan
institusional,serta kepemilikan direksi dan komisaris terhadap financial distress. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2003-2007. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah dewan direksi
dan jumlah dewan komisaris memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap financial distress sementara kepemilikan publik, jumlah direksi keluar,
kepemilikan institusional, serta kepemilikan direksi dan komisaris tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ratna Wardhani 2006 dengan judul “Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang Mengalami
Permasalahan Keuangan Financially Distressed Firm” bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance berupa ukuran dewan direksi dan
dewan komisaris, independensi dewan komisaris, turn over dari direksi, dan struktur kepemilikan terhadap financial distress. Penelitian ini menggunakan log
total asset dan dummy year sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI pada tahun 1999-2004. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ukuran dewan direksi
Universitas Sumatera Utara
40
memiliki pengaruh positif yang signifikan dengan financial distress, ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh negatif yang signifikan dengan financial
distress, turnover direksi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress, sementara proporsi dewan komisaris, kepemilikan bank, dan
kepemilikan oleh dewan direksi dan komisaris tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress,
2.3 Kerangka Konseptual