Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Hasil Penelitian

54 Lanjutan Tabel 3.2 17 CTTH Citatah Tbk √ √ 6 18 DEWA Darma Henwa Tbk √ √ 7 19 DKFT Central Omega Resources Tbk √ √ 8 20 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ √ 9 21 ELSA Elnusa Tbk √ √ 10 22 ENRG Energi Mega Persada Tbk. √ X 23 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk. √ X 24 GEMS Golden Energy Mines Tbk √ √ 11 25 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. √ X 26 HRUM Harum Energy Tbk √ √ 12 27 INCO Vale Indonesia Tbk √ √ 13 28 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √ 14 29 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk √ √ 15 30 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk. √ X 31 MEDC Medco Energi International Tbk √ √ 16 32 MITI Mitra Investindo Tbk √ √ 17 33 MYOH Samindo Resources Tbk. √ X 34 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk √ √ 18 35 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk. √ X 36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk √ √ 19 37 PTRO Petrosea Tbk √ √ 20 38 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk √ √ 21 39 SMMT Golden Eagle Energy Tbk. √ X 40 SMRU SMR Utama Tbk √ √ 22 41 TINS Timah Persero Tbk √ √ 23 42 TKGA Permata Prima Sakti Tbk. √ X 43 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk. √ X Sumber: www.idx.co.id Data Diolah Peneliti

3.6 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bilangan. Berdasarkan sumber data, penelitian ini menggunakan data sekunder. Menurut Erlina 2011 data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada Universitas Sumatera Utara 55 masyarakat pengguna data. Data penelitian ini didapatkan dari www.idx.co.id, berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi BEI selama tahun 2011 sampai tahun 2015.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2011-2015.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisis data, peneliti menggunakan menggunakan bantuan program statistik, software SPSS for windows. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap- tahap sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, sum, range, kurtosis, skewness kecenderungan distribusi dari variabel-variabel yang akan diuji Ghozali, 2006. Dalam penelitian ini data yang akan diteliti dikelompokkan dalam Universitas Sumatera Utara 56 dua kategori, yaitu perusahaan financial distress dan perusahaan non- financial distress.

3.8.2 Analisis Regresi Logistik

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi logistik logistic regression. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel bebasnya variabel independen. Penggunaan regresi logistik dilakukan karena variabel dependen merupakan variabel dikotomi yang terdiri dari dua kategori variabel dummy dengan satu variabel dependen terikat yang non-metric nominal serta memiliki variabel independen bebas lebih dari satu. Dalam penggunaannya, regresi logistik tidak memerlukan distribusi yang normal pada variabel bebasnya variabel independen. Di samping itu, teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2006. Secara sistematis, dapat dirumuskan dengan berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4a X 4a + b 4b X 4b + b 5 X 5 + e Dimana: Y = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress a = Konstanta X 1 = Jumlah Dewan Direksi Universitas Sumatera Utara 57 X 2 = Jumlah Dewan Komisaris X 3 = Jumlah Anggota Audit X 4a = Jumlah Dewan Direksi Baru yang Masuk X 4b = Jumlah Dewan Direksi Lama yang Keluar X 5 = Kualitas Audit b 1 -b 5 = Koefisien Regresi e = Standar error Dalam melakukan analisis regresi logistik, dilakukan pengujian-pengujian berikut ini : 1. Menguji kelayakan dengan Goodness of Fit Test Kelayakan regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test untuk menguji hipotesa nol, bahwa tidak ada perbedaan antara model dengan datanya model yang dihipotesakan fit dengan data. Syaratnya adalah Situmorang dan Lufti, 2012:256 : Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak 2. Menilai Overall Model Fit Penilaian kesesuaian model dengan variabel bebas atau prediktor dilakukan dengan menggunakan fungsi Likelihood Ghozali, 2011:228. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Konstanta L ditransformasikan menjadi .2LogL Universitas Sumatera Utara 58 terlebih dahulu untuk tujuan penilaian. Statistik -2LogL pada awal block number = 0 dengan angka - 2LogL pada block number = 1 dapat juga digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambahkan pada model apakah secara signifikan memperbaiki model fit, apabila terjadi penurunan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model tersebut menunjukkan model regresi yang baik. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel–variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali, 2011: 79. Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai Cox Snell R Square dengan nilai maksimumnya. 4. Matrik Klasifikasi Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan financial distress perusahaan. Matrik klasifikasi logistik dapat dilihat pada classification table.Pada model yang sempurna maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan Ghozali, 2011:324.

3.8.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Universitas Sumatera Utara 59

3.8.3.1 Uji Secara Simultan Likelihood

Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap financial distress secara simultan sebagaimana uji F pada regresi linier. Uji ini didasarkan pada nilai statistika -2LL. Uji serentak koefisien regresi model logistik dihitung dari perbedaan -2LL antara model dengan hanya terdiri dari konstanta dan model yang diestimasi terdiri dari konstanta dan variabel independen Widarjono, 2010:141. Selisih diantara block 0 dan block 1 dalam -2LL merupakan model Chi Square yang dipakai untuk menguji signifikansi secara simultan. Nilai signifikan 0,05, menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

3.8.3.2 Uji Secara Parsial Uji Wald

Uji wald dilakukan untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap prediksi financial distress secara parsial. Berikut syaratnya Widarjono, 2010:123: • Jika nilai signifikan 0,05 , maka H0 diterima, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. • Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 ditolak, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif variabel Jumlah Dewan Direksi, Jumlah Dewan Komisaris, Jumlah Komite Audit, Turn Over dari Direksi Jumlah Direksi Masuk dan Jumlah Direksi Keluar, dan Kualitas Audit Sumber: Output SPSS 2016, Data Diolah Dari Tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Jumlah seluruh sampel di dalam penelitian sebanyak 23 perusahaan dikali 5 tahun periode penelitian menjadi 115 pengamatan penelitian, dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah jumlah dewan direksi, jumlah dewan komisaris, jumlah komite audit, turn over dari direksi yaitu Statistics JUMLAH DEWAN DIREKSI JUMLAH DEWAN KOMISARIS JUMLAH KOMITE AUDIT JUMLAH DIREKSI MASUK JUMLAH DIREKSI KELUAR KUALITAS AUDIT N Valid 115 115 115 115 115 115 Missing Mean 4.49 4.74 3.09 .85 .73 .49 Std. Deviation 1.340 1.911 .670 1.365 1.209 .502 Minimum 2 2 Maximum 8 10 6 6 5 1 Universitas Sumatera Utara 61 jumlah direksi masuk dan jumlah direksi keluar, serta kualitas audit. 2. Variabel independen jumlah dewan direksi memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 8 dengan rata- rata 4,49. Nilai standar deviasi sebesar 1.340 yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. 3. Variabel independen jumlah dewan komisaris memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 10 dengan rata- rata 4,74. Nilai standar deviasi sebesar 1.911 yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. 4. Variabel independen jumlah komite audit memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 6 dengan rata-rata 3,09. Nilai standar deviasi sebesar 0.670 yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. 5. Variabel independen turn over dari direksi, yang terdiri dari: a. Jumlah direksi masuk memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 6 dengan rata-rata 0,85. Nilai standar deviasi sebesar 1.365 yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang kurang baik dari keseluruhan data. Universitas Sumatera Utara 62 b. Jumlah direksi keluar memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 5 dengan rata-rata 0,73. Nilai standar deviasi sebesar 1.209 yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang kurang baik dari keseluruhan data. 6. Variabel independen kualitas audit memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata 0.49. Nilai standar deviasi sebesar 0.502 yang lebih besar jika dibandingkan dengan mean, artinya nilai mean merupakan representasi yang kurang baik dari keseluruhan data. Tabel 4.2 Statistik Frekuensi Variabel Financial Distress FINANCIAL DISTRESS Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 75 65.2 65.2 65.2 1 40 34.8 34.8 100.0 Total 115 100.0 100.0 Sumber: Output SPSS 2016, Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen financial distress menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan financial distress diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan financial distress diberi Universitas Sumatera Utara 63 kode ”0”. Jumlah data yang valid ada sebanyak 115 data, dengan data yang tidak mengalami kesulitan keuangan financial distress sebanyak 75 data 65,2, dan data yang mengalami kesulitan keuangan financial distress sebanyak 40 data 34,8.

4.1.2 Analisis Regresi

4.1.2.1 Menguji Kelayakan dengan Goodness of Fit Test

Uji kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan goodness of fit test yang diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow Test. Tabel 4.3 Hosmer and Lemeshow Test Sumber: Output SPSS 2016, Data Diolah Dari Tabel 4.3 dapat kita lihat bahwa nilai chi-square dari penelitian adalah 13,263 dan nilai sig. sebesar 0,066. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai sig. lebih besar dari 0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Maka dapat disimpulkan Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 13.263 7 .066 Universitas Sumatera Utara 64 bahwa model regresi logistik dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.1.2.2 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Uji keseluruhan model digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Penilaian keseluruhan model regresi logistik dapat dilihat dengan menggunakan nilai -2 Log Likelihood. Dimana, apabila terjadi penurunan dalam nilai -2 Log Likelihood pada block number 1 dibandingkan dengan block number 0, maka dapat disimpulkan bahwa model yang kedua block number 1 dari regresi logistik tersebut baik. Hasil dari -2 Log Likehood dengan block number 0 dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Likelihood L Block Nol Sumber: Output SPSS 2016, Data Diolah Iteration History

a,b,c

Dokumen yang terkait

Pengaruh good corporate governance dan implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

5 129 100

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 60 116

Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

1 43 119

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia

24 157 108