48
• Objek penelitian diklasifikasikan dengan perusahaan yang mengalami
financial distress atau tidak dengan menggunakan nilai Earning per Share EPS negatif selama dua tahun berturut-turut atau lebih.
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel depeden dari penelitian ini adalah financial distress FD. Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy.
Sehingga dalam pengukurannya, perusahaan yang mengalami financial distress diberi skor 1, sedangkan perusahaan yang tidak mengalami financial
distress diberi skor 0. Pengukuran variabel dependen mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Elloumi dan Gueyie 2001 dalam Fachrudin
2008:50, Ratna Wardhani 2006, Tri Bodroastuti 2009, Ranynda
Niarachma 2012, Dian Sastriana dan Fuad 2013, serta Revina, Yeni
Juarsi, dan Muhtar 2015 dimana penentuan perusahaan yang terkena financial distress apabila memiliki nilai Earning per Share EPS yang
negatif selama dua tahun berturut-turut atau lebih. Berikut ini merupakan rumus mencari EPS:
��� = ��� ������
����� �ℎ����
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen atau yang menyebabkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
49
variasi bagi variabel tak bebas Erlina, 2011: 37. Variabel independen dalam penelitian ini terkait dengan mekanisme corporate governance terdiri dari:
1. Jumlah Dewan Direksi
Variabel ini merupakan jumlah dewan direksi yang ada di perusahaan. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah anggota dewan direksi.
2. Jumlah Dewan Komisaris
Variabel ini merupakan ukuran dewan komisaris yang ada di perusahaan. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah anggota dewan
komisaris termasuk komisaris independen.
3. Jumlah Komite Audit
Di Indonesia, pedoman pembentukan komite audit yang efektif menjelaskan bahwa anggota komite audit yang dimiliki oleh
perusahaan sedikitnya terdiri dari 3 tiga orang, diketuai oleh komisaris independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang
independen terhadap perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2002. Oleh karena itu, untuk mengukur komite audit
dalam penelitian ini berdasarkan jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
50
4. Turn Over Dari Direksi
a. Jumlah Direksi Baru yang Masuk
Variabel ini merupakan ukuran dewan direksi baru yang masuk ke dalam jajaran dewan direksi di perusahaan. Variabel ini diukur
berdasarkan jumlah anggota dewan direksi baru yang masuk ke dalam perusahaan.
b. Jumlah Direksi Lama yang Keluar
Variabel ini merupakan ukuran dewan direksi lama yang keluar dari jajaran dewan direksi di perusahaan. Variabel ini diukur
berdasarkan jumlah anggota dewan direksi lama yang keluar dari perusahaan.
5. Kualitas Audit
Kualitas audit dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan ukuran Kantor Akuntan Publik KAP. Variabel diukur dengan
menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari Kantor Akuntan
Publik big four dan 0 diberikan jika ternyata perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik non big four Revina, Yeni Juarsi, dan Muhtar,
2015. Kantor Akuntan Publik KAP yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
51
1 Price Waterhouse Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia
Tanudiredja, Wibisana Rekan. 2
Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman Bing Satrio Rekan.
3 Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan
partnernya di Indonesia yaitu Siddharta Widjaja. 4
Ernst and Young EY, dengan partnernya di Indonesia Purwantono, Suherman Surja.
3.4.3 Definisi Operasional
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah yang termuat
dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara rinci, operasionalisasi variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel
Definisi Skala
Pengukuran
1. Financial
Distress Nilai 1 untuk perusahaan yang mengalami
financial distress memiliki EPS negatif selama dua tahun berturut-turut sedangkan nilai 0 untuk
perusahaan yang tidak mengalami financial distress memiliki EPS positif.
Nominal
2. Jumlah
Dewan Direksi
Jumlah dewan direksi pada sebuah perusahaan Nominal
3. Jumlah
Dewan Komisaris
Jumlah dewan komisaris pada sebuah perusahaan termasuk komisaris independen
Nominal 4.
Jumlah Jumlah komite audit yang ada di dalam
Nominal
Universitas Sumatera Utara
52
Komite Audit
perusahaan
5. Turn
Over dari Direksi
a. Jumlah anggota direksi baru yang masuk ke dalam perusahaan
b. Jumlah anggota direksi lama yang keluar dari perusahaan
Nominal
7. Kualitas
Audit Nilai 1 untuk perusahaan jika auditor yang
mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP big four dan 0 jika perusahaan diaudit oleh
KAP non big four Nominal
Sumber: Data Diolah Penulis
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian