4.3.2.2 Pengetahuan informan mengenai pengertian KTR Informan
Pernyataan
Informan 1 Kawasan tanpa rokok ya di situ nggak bisa ada asap rokok, nggak ada orang merokok. Barangkali sampai saat ini pengertian
kita begitu. Informan 2 Kawasan tanpa rokok ya nggak ada rokok, nggak ada orang yang
merokok. Informan 3 Ya areal itu tidak boleh merokok. Ya total tidak boleh merokok.
Informan 4 Kalau di rumah sakit itu, ada memang hari itu pernyataan, entah di mana ku lihat, bahwa rumah sakit itu harus bebas asap rokok.
Informan 5 Kawasan tanpa rokok ya karena di ruangan itu banyak kita yang…, misalnya di ruangan rapat, di kantor, itu harus memang
nggak boleh, karena tidak boleh merokok. Karena di ruangan itu kan kita semuanya kan tau ya, sekarang umumnya kalau di
kantor-kantor udah dianjurkan. Apalagi di kantor kita ini pun, walaupun direktur sekali, kalau lagi rapat tidak boleh merokok.
Nanti kalau ada waktunya kalau dia misalnya udah pingin merokok, dia harus ke ruangan tertentu yang khusus merokok.
Jadi, di sana dia merokok sama-sama yang perokok, jadi itu untuk menghindari, supaya orang yang di sekitarnya tidak
terkena yang seperti tadi, kebanyakan efeknya bagi yang perokok pasif tadi. Jadi kita dekat sama dia pun kan kita jadinya
nggak enak ya, karena banyak penyakitnya ke kita, ketimbang bagi yang perokok itu sediri.
Informan 6 Kawasan tanpa rokok, tidak ada asap rokok. Iya. Informan 7 Itu saya dengar di daerah Jakarta. Kalau di daerah Karo ini
mayoritas nggak ada itu berlaku. Lantaran karena seperti yang kubilang tadi mungkin, lantaran karena peradatan dan
pengaruh lingkungan mungkin. Tapi di daerah Jawa sana, ada kawasan bebas rokok. Kalau di daerah Karo ini, hanya
ruangan-ruangan tertentu. Cuma ya walaupun di rumah sakit ini, hanya di dalam ruangannya dilarang merokok, tetapi di luar
udah bebas. Tapi mungkin sesuai penjelasan adek tadi, nggak tau kami perokok ini, bahwa penyakit itu untuk orang lain lebih
banyak kira-kira.
Informan 8 Kawasan tanpa rokok umpamanya misalnya ya dilarangnya merokok di dalam itu.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 informan menyatakan KTR adalah kawasan dimana orang tidak boleh merokok, 2 informan menyatakan KTR adalah
Universitas Sumatera Utara
kawasan dimana tidak ada orang yang merokok, dan 2 informan menyatakan KTR
adalah kawasan bebas asap rokok. 4.3.2.3 Pengetahuan informan mengenai tempat-tempat yang dinyatakan
sebagai KTR Informan
Pernyataan
Informan 1 Di ruangan saya juga kawasan tanpa rokok. Di bandara ada kawasan tanpa rokok. Ya rumah sakit juga.
Informan 2 Di hotel-hotel. Informan 3 Ya rumah sakit umum, sekolah-sekolah, rumah ibadah, ya kalau
saya ditanya kalau bisa jangan ada lagi yang merokok malah. Berarti harus semua, semua tempat sebaiknya. Kalau perlu
dibuat perda untuk itu.
Informan 4 Ini rumah sakit, kawasan bebas asap rokok, tapi tetap juganya banyak merokok, gitu.
Informan 5 Itu sebenarnya kalau di kawasan ini pun nggak, sebenarnya itu nggak bisa ya. Tapi seperti di rumah sakit dulu, yang kawasan
rokok itu, itu ada khusus kantin di situ memang laki-laki semua yang perokok-perokok. Ada memang kayak di kantin kita, nah
itu dianjurkan merokok di sana. Karena ruangan khusus sekali di sini tidak ada. Di kantin bagi yang perokok.
Informan 6 Kan di rumah-rumah sakit kan banyak itu ditulis. Pokoknya kemana kin rupanya kita, rumah sakit Adam Malik kita,
kawasan bebas rokok. Misalkan di rumah sakit, kebanyakan di rumah-rumah sakit lah, swasta, rumah sakit pemerintah.
Informan 7 Pastinya saya nggak tau itu nama alamatnya. Pokoknya kalau di daerah Jawa ya lebih banyak kawasan dilarang merokok
daripada bebas merokok. Ya di wilayah rumah sakit ini pun adanya pamflet dibikin perawat-perawat itu dilarang merokok,
tapi masyarakatnya masih tetap merokok, nah itulah kira-kira.
Informan 8 Di ruangan ber-AC lah. Umpamanya misalnya kan ada apa itu, toko-toko yang besar mall itu, kan dilarangnya merokok di
dalam itu. Contohnya di Kabanjahe, Rumah Sakit Efarina itu, itu nggak bisa merokok di dalam itu, harus keluar. Nggak bisa di
luar pun gini nggak bisa merokok itu. Harus di luar rumah sakitlah, harus keluar kita. Itu nggak bisa merokok itu.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 6 informan menyatakan rumah sakit
sebagai KTR, 1 informan menyatakan bandara sebagai KTR, 1 informan menyatakan
Universitas Sumatera Utara
hotel sebagai KTR, 1 informan menyatakan sekolah sebagai KTR, 1 informan menyatakan rumah ibadah sebagai KTR, 1 informan menyatakan pusat perbelanjaan
sebagai KTR, dan 1 informan menyatakan tidak ada kawasan yang benar-benar
khusus tanpa rokok. 4.3.2.4 Pemberlakuan aturan KTR di RSU Kabanjahe
Informan Pernyataan
Informan 1 Kemarin belum ada tapi ini sudah kita coba terapkan karena seperti saya bilang tadi itu, kita orang kesehatan melarang, tapi
ini secara pelan-pelan sudah kita jalankan di rumah sakit umum itu supaya di ruangan tidak merokok. Aturan tertulis ada,
barangkali sudah lama lho, cuma kurang peduli. Makanya kita coba lagi dengan sekarang. Kan ada ditulis, dibuat di situ
stiker. Aturan kita rumah sakit belum ada. Belum kita buat suatu aturan yang artinya tertulis. Ini cara pendekatan kita dulu
karena kita tau bahwa kalau begitu langsung kita keluarkan aturan, itu harus ada sanksi. Nah dalam penegakan sanksinya ini
yang takutnya kita belum siap. Kita belum mempunyai model.
Informan 2 Di tempat kita ini belum ada, yang ada di hotel-hotel. Tapi di rumah sakit ini udah kita sosialisasikan. Tapi tetapnya yang dari
kampung-kampung itu ke mari bawa rokok, merokok. Kemarin kita udah waktu tahun 2009 kita langsung berinteraksi dengan
pasiennya, kalau di sini jangan merokok. Terus kita bikin lagi pamflet-pamfletnya gitu bahwasanya di sini nggak bisa
merokok. Tapi hanya sementara aja. Ya, langsung turun ke lapangan itu dulu waktu mau akreditasi. Sejak itu ya nggak ada
lagi sampai sekarang.
Informan 3 Kita sudah instruksikan, tapi belum ada. Informan 4 Udah. peraturannya udah ada di stiker-stiker ditempel.
Informan 5 Udah, khusus ruangan-ruangan kayak kita yang di atas ini
seperti yang adek lihat kan nggak ada yang merokok di atas. Jadi kawasan tanpa rokok itu udah dulu juga udah dianjurkan tidak
boleh sembarangan merokok. Apalagi pernah kami melayani pasien yang di sini, masa kami yang melarang pasien merokok,
sementara di sini tidak dibuat kawasan bebas rokok, kan gitu.
Informan 6 Belum. Seringnya dibuat kawasan tanpa rokok, tapi banyak yang merokok, nggak diindahkan, gitu nakku. Dibuatnya, di situ pun
no smoking, entah apa segala macam tulisan.
Universitas Sumatera Utara
Informan 7 Menurut saya sudah nya diberlakukan. Tapi masyarakat nya, orang nya ini seakan-akan melanggar peraturan itu. Entah
mungkin lantaran karena kebiasaan itu nggak bisa dihilangkan atau bagaimana itu, saya kurang mengerti. Kalau nggak, menurut
penglihatan saya dan pengamatan saya, sudah adanya dibikin pihak rumah sakit ini kawasan dilarang merokok. Udah ada nya
itu sebenarnya. Barusan pun saya merokok, di luar ruanganlah. Kalau di dalam ruangan, nggak. Beberapa kali saya berkunjung
ke rumah sakit ini, kalau di dalam ruangan itu saya jaga betul. Tapi di luar ini lantaran karena kawan-kawan, tengoklah orang
ini kan merokok semua di luar, lantaran karena sudah kawasan bebas udaranya, itu sudah seperti biasa, seperti di ladanglah kira-
kira. Kalau di ruangan itu jelas saja saya tidak pernah merokok, kalau di dalam ruangan.
Informan 8 Rumah Sakit Kabanjahe ini nggak nya kurasa. Nggak pernah kutengok dilarang orang ini, kecuali di ruangan ini. Umpamanya
misalnya ada ruang pasien di dalam, itu nggak bisa merokok itu. Di luar di sini bisa. Kalau di dalam ruangan ada pasien
nggak bisa lah.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 5 informan menyatakan aturan KTR
di RSU Kabanjahe belum berlaku dan 3 informan menyatakan aturan KTR di RSU
Kabanjahe sudah berlaku. 4.3.2.5 Karyawan merokok di lingkungan rumah sakit
Informan Pernyataan
Informan 2 Pernah, ini kan merokok dia. Ya biasanya di kantor, tapi kantor kita di atas nggak bisa, nggak bisa merokok.
Informan 3 Pernah. Di koridor, di ruangan. Informan 4 Pernah. Di kantin, di ruangan jarang.
Informan 5 Ada sih ada, tapi karena sudah ada larangan itu sekarang sudah
tidak ada lagi. Informan 6 Pernah. Ya kadang di kantin, kadang ya nampak juga di ruangan
kita ini, gitu. Ya tapi di ruangan apa nggak nampak, maksudnya di ruangan kantor, gitu nakku. Nanti salah pula, ruangan mana
katanya pula itu. Bukan di ruangan yang sakit, maksudnya di ruangan kantor dan di kantin.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh informan menyatakan
bahwa terdapat karyawan yang merokok di lingkungan rumah sakit. 4.3.2.6 Ada tidaknya himbauan dari pimpinan rumah sakit terhadap karyawan
rumah sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit Informan
Pernyataan
Informan 1 Khusus untuk itu kayaknya belum. Ya himbauan dulu ada pada saat rapat.
Informan 2 Oh ada, ada. Informan 3 Ada.
Informan 4 Iya, ada. Informan 5 Ada.
Informan 6 Ada.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh informan menyatakan
adanya himbauan dari pimpinan rumah sakit terhadap karyawan rumah sakit untuk
tidak merokok di lingkungan rumah sakit. 4.3.2.7 Bentuk himbauan yang diberikan pimpinan rumah sakit terhadap
karyawan rumah sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit Informan
Pernyataan
Informan 1 Ya himbauan dulu pada saat rapat. Informan 2 Begini, bagi kita semua pegawai, dilarang merokok di kawasan
rumah sakit. Kalau mau merokok silahkan ke kantin. Informan 3 Secara lisan ada. Teguran halus lah.
Informan 4 Dilarang, dilarang merokok Informan 5 Himbauannya itu sampai dibawa ke rapat, terus dibuat
selebaran-selebaran. Sekarang sudah di setiap ruangan juga udah dilengketin semua bebas rokok.
Informan 6 Supaya di ruangan tidak merokok. Yang bagusnya merokok di tempat khusus, maksudnya ya di kantin, di apalah, misalkan di
luar dari rumah sakitlah. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 2 informan menyatakan himbauan
untuk tidak merokok pada saat rapat, 1 informan menyatakan dilarang merokok, 1
Universitas Sumatera Utara
informan menyatakan himbauan merokok hanya boleh di kantin, 1 informan menyatakan himbauan secara lisan dan teguran halus, dan 1 informan menyatakan
himbauan untuk menempelkan himbauan dilarang merokok di seluruh ruangan. 4.3.2.8 Ada tidaknya himbauan dari karyawan rumah sakit terhadap
pengunjung rumah sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit
Informan Pernyataan
Informan 1 Khusus untuk itu kayaknya belum. Informan 2 Pernah ada.
Informan 3 Sering ada. Informan 4 Pernah ada.
Informan 5 Sering ada. Informan 6 Pernah ada.
Informan 7 Kalau di ruangan ada tegoran. Informan 8 Aku nggak pernah pula merokok di dalam kan nggak tau pula
aku. Kalau di luar, kalau di rumah sakit umum nggak pernah, nggak pernah aku dilarang, kalau di luar ya. Nggaknya ada orang
yang berani di dalam kalau merokok, nggaknya ada orang yang merokok.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 6 orang informan menyatakan ada
himbauan dari karyawan rumah sakit terhadap pengunjung rumah sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit, 1 orang informan menyatakan belum ada
himbauan khusus, dan 1 orang menyatakan tidak ada himbauan untuk tidak merokok
di luar ruangan. 4.3.2.9 Bentuk himbauan yang diberikan karyawan rumah sakit terhadap
pengunjung rumah sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit
Informan Pernyataan
Informan 2 Pak, di sini bapak jangan merokok, pak. Marah dia kalau kita bilang begitu. Oh, suka hatiku situ, katanya. Tau ini, punya t-
rakyat ini, payahlah.
Universitas Sumatera Utara
Informan 3 Kalau bisa jangan merokok, karena di samping bapak rugi, masyarakat juga rugi, teman sekeliling bapak rugi, keluarga
dekat. Informan 4 Menegur supaya jangan merokok.
Informan 5 Malahan setiap kita kontrol ke bawah, ada ketemu ya kita kasih tau secara pelan-pelan, tidak boleh merokok. Ya namanya kita
mengatasi masyarakat yang banyak ya harus kita menegor itu pun harus dengan sopan, tidak boleh secara kasar. Walaupun kita
nanti karena sayang sama dia, tapi dia tidak mengerti apa yang kita ucapkan itu. Ya, nanti salah paham.
Informan 6 Bang, pak, kalau di ruangan jangan merokok ya bang. Itu kan mengganggu kesehatan yang rawat inap.
Informan 7 Kalau di ruangan, eh pak kalau mau merokok di luarlah, kata perawat-perawat yang lewat itu. Kalau di luar yang kayak gini,
memang sesuai dengan yang saya bilang tadi, lantaran karena kebiasaan mungkin memang nggak larangan. Lagipula karena
udah hawa bebas mungkin, udara bebas, lantaran karena kesemalan kebiasaan orang Karo merokok ini, mungkin
perawat ini segan akan melarang, tapi sudahnya ada pamflet. Tapi kalau ada perawat yang lewat melihat pengunjung pasien
itu merokok di ruangan, itu sepanjang sepengetahuan saya itu dilarang.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh informan menyatakan
bentuk himbauan yang diberikan karyawan rumah sakit terhadap pengunjung rumah
sakit untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit adalah berupa teguran sopan. 4.3.2.10 Pembuatan aturan KTR di RSU Kabanjahe
Informan Pernyataan
Informan 1 Mmm, nah ini kembali lagi dia, sejauh manakah kita mau membuat aturan itu, gitu. Kalau yang pada akhirnya kita
membuat aturan yang bisa kita secara konsekuen menjalankan, ya barangkali tidak rugi kita membuat peraturan. Tapi kalau
jelas-jelas kita rasa belum bisa ditaati peraturan itu kan kayaknya mubajir sih saya rasa. Kebetulan bagian kita daerah kita ini
pemerintahannya kan miskin, termasuk miskin pemerintahan kita pendapatannya. Jadi kita masih arahkan pada pembangunan,
belum pada pembuatan peraturan-peraturan itu. Pembuatan peraturan itu lumayan panjang juga prosedurnya. Saya bukan
menyatakan boleh dibuat aturan oleh direktur rumah sakit tapi
Universitas Sumatera Utara
tidak begitu kuat sekali ya barangkali kalau misalnya hanya manajemen rumah sakit aja yang menerapkan. Makanya saya
bilang tadi masih hanya dalam taraf himbauan. Pembuatan peraturan itu ndak bisa lepas dari pemerintah daerah. Bisa lepas
tapi terbatas pada lingkungan itu saja dia peraturannya. Nah jadi kalau cuma sebesar itu aja lingkungannya, ini punya kendala
buat kita. Kenapa? Karena begitu dia masuk ke rumah sakit, itu kebiasaan dari luar itu jadi terbawalah dia, jadi merokok juga di
dalam. Makanya secara pelan-pelan inilah yang kita siasati, kita coba himbauan dulu, kalau di lingkungan ini baiknya tidak
merokoklah, nah gitu-gitu. Kalau peraturan itu tadi kan kita bilang ada sanksi, dendalah, sanksi fisiklah, sanksi disiplinlah,
dan sebagainya. Rancangan aturan, ya sudah pasti masuk. Tapi kalau di rumah sakit ya belum bisalah, orang saya hanya PLT.
Tapi barangkali, artinya tahun depan barangkali himbauan dari dinas kesehatan kepada seluruh rumah sakit agar bebas asap
rokok, ini sudah bisa ada.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pembuatan aturan KTR di RSU Kabanjahe belum dapat dilaksanakan karena membutuhkan dana dalam pembuatan
aturan tersebut, sementara dana dari pemerintah daerah masih terfokus pada
pembangunan. 4.3.2.11 Tanggapan informan terhadap pernyataan bahwa setiap rumah sakit
berkewajiban memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai KTR
Informan Pernyataan
Informan 1 Ya setuju Informan 2 Ya, harusnya iya. Tapi inilah udah mulai kita benahi rumah sakit
ini dengan jam bertamu. Dengan adanya jam bertamu nanti, bisa kita kurangi orang merokok di dalam. Terus kita akan tetap
larang ini. Jadi kalau bertemu pasien tidak merokok di rumah sakit.
Informan 3 Setuju Informan 4 Setuju kali pun.
Informan 5 Bagus sekali, apalagi kita melayani pasien-pasien yang sakit
umumnya ya, yang datang. Kalau kita buat peraturan kayak gitu kan lebih bagus. Ya supaya masyarakat mengerti bahwasanya
Universitas Sumatera Utara
merokok itu memang tidak baik. Informan 6 Bagus.
Informan 7 Memang bagus itu, tapi itulah masyarakat ini ada umumnya sulit untuk diatur. Ada pepatah mengatakan peraturan itu dibuat untuk
dilanggar, ya? Kan semal biasa itu biasa kam kamu dengar? Peraturan itu dibuat untuk dilanggar, kata orang-orang pintar.
Memang itu kalau pada umumnya ini, kawasan rumah sakit, pada umumnya itu baik di dalam ruangan ataupun di luar
ruangan kan seharusnya itu nggak merokok. Seharusnya. Tapi lantaran karena apalah kubilang ini ya, seandainyalah
umpamanya misalnya saya kan pengunjung di sini, datang kalimbubu tingkatan masyarakat Suku Karo yang paling
dihormati saya, yang pertama ini, inilah Ma orang tua istri dan semarganya rokok, inilah kebiasaan Suku Karo pada umumnya.
Lantaran karena itulah kurasa maka untuk merokok ini agak sulit dihilangkan. Lagipula di peradatan kan ada itu sebagai
pengantar pembicaraan, disodorkan rokok. Artinya itu kalau di kita, untuk menghindari rokok ini, untuk keseluruhan, itu
dihilangkan.
Itu kan
pertua-pertua adat
juga harus
dikonfirmasikan kan? Lagipula dari nenek moyang kita untuk pembicaraan pesta dari awal itu disodorkan kapur sirih sama
rokok. Nah jadi, dari situ kan mengajak itu bahwa yang disodorkan itu untuk merokok. Sementara ada unsur pihak
pemerintahan lah kita katakan untuk melarang merokok kan. Tetapi di dalam peradatan ada sebagian peradatan menyodorkan
rokok. Jadi, inilah bagaimana kira-kira solusinya untuk bagusnya untuk menjaga kawasan bebas rokok ini, konsultasilah pihak
pemerintah dengan peradatan ini agar masyarakat Karo ini pada umumnya bisa mengurangi untuk merokok. Itulah yang kira-kira
bisa saya sampaikan.
Informan 8 Baguslah. Namanya pun rumah sakit, aku setujulah. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh informan menyatakan setuju
terhadap pernyataan bahwa setiap rumah sakit berkewajiban memberlakukan seluruh
lingkungan rumah sakit sebagai KTR.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2.12 Mendukung tidaknya informan bila diberlakukannya KTR di RSU Kabanjahe