Proses Sosialisasi Budaya Organisasi

Semua anggota, members organisasi dan mendapat gaji dari organisasi, lepas dari perbedaan aturan pembayaran gaji yang bersangkutan.

7. Pengurus

Pengurus yang mengabdi kepada organisasi dan meluruskan kembali haluan organisasi jika ternyata dari tujuan. Nilai – nilai yang disumbangkan dalam pengurus ialah kepemimpinan, manajemen, efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.

8. Pelanggan

Seorang yang membeli suatu barang, menggunakan suatu jasa, atau menikmati suatu layanan secara sadar dan berulang atau tetap.

9. Penjual atau pemasok

Penjual atau pemasok merupakan bagian dari lingkungan organisasi, tanpa komponen itu, organisasi tidak berbuat apa – apa. Komponen inilah yang merupakan sebagai sumber input kedalam organisasi.

2.3 Proses Sosialisasi Budaya Organisasi

Fred Luthans 1989:58 dalam Anwar Prabu Mangkunegara:2008 mengemukakan tahapan proses sosialisasi budaya organisasi adalah 1. Seleksi terhadap calon karyawan Pimpinan harus selektif menerima calon karyawan. Karyawan harus memenuhi kualifikasi persyaratan yang telah ditentukan agar mereka mampu berpedoman pada sistem nilai dan norma – norma yang terkandung dalam budaya organisasi 2. Penempatan karyawan Penempatan karyawan kerja haruslah sesuai dengan kemampuan dan bidang keahlianya. Sebagaimana prinsip penempatan kerja “ the right man in the right place, the right man on the right job”. Dengan penempatan kerja karyawan sesuai dengan kemampuan dan keahlianya diharapkan mereka mampu memegang teguh budaya organisasi. 3. Pendalaman bidang pekerjaan Pendalaman bidang pekerjaan karyawan dan pemahaman tugas, hak dan kewajiban perlu dilakukan oleh pimpinan. Pendalaman bidang pekerjaan karyawan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan analisis kebutuhan dan permasalahanya. Dengan pendalaman bidang pekerjaan karyawan, tugas, hak dan kewajibanya diharapkan mereka mampu mematuhi sistem nilai dan norma – norma yang berlaku dalam budaya organisasi. 4. Pengukuran kinerja dan pemberian penghargaan Kinerja organisasi perlu diukur secara periodik 6 bulan atau minimal setiap tahun agar dapat di evaluasi perkembangannya dari tahun ke tahun berikutnya. Peningkatan kinerja organisasi harus di imbangi dengan pemberian penghargaan non materi secara adil dan layak kepada setiap individu organisasi yang berprestasi 5. Penanaman kesetian kepada nilai – nilai utama organisasi Kesetiaan kepada nilai – nilai utama seperti mengutamakan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bekerja di organisasi atau perusahaan berarti beribadah kepada Allah SWT untuk kepentingan orang banyak. 6. Memperluas informasiceritaberita tentang budaya organisasi Pimpinan dan manajer perlu memperluas informasi atau menceritakan peraturan – peraturan organisasi, kepegawaian dan sanksi – sanksi kerja kepada karyawan agar meraka mampu memahami dan mematuhinya. 7. Pengakuan dan promosi karyawan Pimpinan perlu memberikan pengakuan dalam bentuk promosi bagi karyawan yang berprestasi tinggi, memberikan predikat karyawan teladan berdasarkan kondite dan prestasi mereka. Begitu pula promosi jabatan dan predikat terbaik agar mereka dapat memegang teguh budaya organisasi

2.4 Budaya Organisasi yang kuat