Pengertian Budaya Organisasi Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Pt Asam Jawa

1 Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta menambah ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah. 2 Sebagai referensi dan studi kepustakaan bagi peneliti lain di masa yang akan mendatang b. Manfaat Praktis 1 Menambah wawasan pengetahuan pada bidang budaya organisasi khususnya pada masalah yang diteliti yaitu pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja para karyawan kerja yang terdapat pada suatu organisasi perusahaan. 2 Memberikan kesempatan kepada peneliti lain bahwa perusahaan dapat menjadi sarana untuk pembelajaran melalui penelitian ilmiah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai, keyakinan- keyakinan asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasikaryawan sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah-masalah organisasiperusahaan. Dalam budaya organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasikan dalam diri para anggota, menjiwai orang per orang di dalam organisasi. Dengan demikian, maka budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiwa para anggota organisasi Kilmann dkk.,1988 dalam Edy Sutrisno: 2010 Schein mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola asumsi – asumsi dasar yang oleh suatu kelompok tertentu telah ditemukan, dibuka, atau dikembangkan melalui pelajaran untuk memecahkan masalah – masalah adaptasi ekternal dan integrasi internal, dan yang telah berjalan cukup lama unutk dipandang sahih, dan oleh sebab itu diajarkan oleh para anggota – anggotanya baru sebagai cara yang benar untuk memandang, berfikir, dan merasa dalam kaitanya dengan masalah – masalahnya tersebut Anwar Prabu Mangkunegara: 2008 Menurut Miller 1984 ada beberapa butir nilai-nilai primer yang seharusnya ada pada tiap – tiap perusahaan yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi budaya organisasi yang positif, dan akan mengakibatkan efektivitas, inovasi, loyalitas, dan produktivitas. Delapan butir nilai – nilai budaya itu ia sebut sebagai asas-asas, yaitu asas tujuan,asas consensus, asas keunggulan, asas prestasi, asas kesatuan, asas, empiris, asas keakraban, dan asas integritas. Delapan asas tersebut adalah nilai-nilai primer dalam perusahaan, yang menurut Miller 1984 harus dibudayakan menjadi budaya perusahaan corporate culture. Terutama dalam era globalisasi sekarang ini, supaya perusahaan dapat sukses, kompetitif, dan survive. Bila yang dinyatakan Miller itu benar, dan perusahaan – perusahaan di Indonesia dapat menggunkan delapan butir nilai- nilai primer sebagai budaya yang kuat dan positif dalam perusahaannya, sehingga dapat mengakibatkan efektivitas,produktivitas, dan efisiensi Edy Sutrisno: 2010 Dari pengertian di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi diartikan sebagai nila-nilai serta kepercayaan maupuan harapan semua para anggota organiasasi yang dapat berjalan dari generasi ke generasi yang lain didalamnya ada perumusasan norma yang disepakati oleh para anggota organisasi yang mempunyai asumsi, presepsi dan pandangan yang sama.

2.2 Budaya Organisasi sebagai Input