Manfaat Budaya Organisasi Pengertian Kinerja Karyawan

2.7 Manfaat Budaya Organisasi

Beberapa menafaat budaya organisasi dikemukakan oleh Robins 1993 dalam Edy Sutrisno 2010 , berikut 1. Membatasi peran yang membedakan anatara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi 2. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi. Dengan budaya organisasi yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasi 3. Mementingkan tujuan bersama dari pada mengutamakan kepentingan individu 4. Menjaga stabilisasi organisasi. Kesatuan komponen – komponen organisasi akan membuat kondisi organisasi relatiif stabil

2.8 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerjaberasaldarikatajobperformanceatauactual performanceprestasikerjaatauprestasisesungguhnyayang dicapaiseseorang yaituhasilkerjasecara kualitasdankuantitasyang dicapaiolehseorang pegawai dalammelaksanakantugasnyasesuai dengantanggungjawabyang diberikan kepadanya. Landasanyang sesungguhnya dalamsuatuorganisasiadalah kinerja.Jikatidakadakinerjamaka seluruhorganisasi tidak akan berjalan dengan baik. Kinerja organisasi merupakan tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajerpengusaha. Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasiGibson Diketahui bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja terdiri dari : 1. Hasil-hasil fungsi kerjaan 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi pegawai seperti: motivasi,kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya. 3. Pencapaian tujuan organisasi 4. Periode waktu tertentu Menurut Miner 1990 dalam Edy Sutrisno:2010, mengemukakan secara umum dapat dinyatakan empat aspek dari kinerja, yaitu sebagai berikut 1. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, dan ketepatan dalam melakukan tugas 2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan 3. Waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut. 4. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerjanya. Menurut Gibson ada 3 faktor yang berpengaruh terhadapa kinerja : 1. Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja 3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, system. Menurut Miner 1990 dalam Edy Sutrisno:2010, kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Setiap harapan mengenai bagaimana seseorang harus berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti menunjukkan suatu peran dalam organisasi. Suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi privat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku actors dalam upaya mencapai tujuan lembaga atau organisasi bersangkutan Prawirosentono, 1999 Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi juga baik. Kinerja seseorang karyawan akan baik bila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja keras, diberi gaji sesuai dengan perjanjian, mempunyai masa depan lebih baik Menurut Prawirosentono 1999 dalam Edy Sutrisno:2010, mengemukakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggug jawab masing – masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum, dan sesuai dengan moral maupun etika. BonnerdanSprinkle2002dalamNadhiroh2010menyatakanbahwa adatigavariabelyang dapatmempengaruhikinerja,yaitu:variabelorang,variabel tugas,danvariabellingkungan.Variabelorangtermasukatributyang dimiliki seseorang sebelummelakukantugassepertikontenpengetahuan,pengetahuan organisasi,kemampuan,kepercayaandiri,gaya kognitif, motivasiintrinsik,nilai- nilaibudaya.Variabeltugastermasukfaktor-faktoryang bervariasibaikdidalam maupun diluartugas, sepertikompleksitas,format presentasi,pengolahan dan responmodussiaga.Sementara itu,variabellingkunganmeliputisemuakondisi, keadaan,danpengaruhdisekitar orangyang melakukantugastertentu,seperti tekanan waktu, akuntabilitas, tujuanyangtelah ditetapkan dan umpan balik. Menurut Irianto 2011 dalam Edy Sutrisno: 2010, Mengemukakan kinerja karyawan adalah Prestasi yang diperoleh seseorang dalam melakukan tugas. Keberhasilan organisasi tergantung pada kinerja para pelaku organisasi bersangkutan. Oleh karena itu, setiap unit kerja dalam suatu organisasi harus dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia tersebut dalam suatu organsiasi dapat dinilai secara subjektif. 2.9Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Organisasi dapat beroperasi karena kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan yang ada di dalam organisasi tersebut. Menurut Prawirosentono 1999, Indikator yang menunjukkan kinerja karyawan adalah sebagai berikut 1. Efektivitas dan efisiensi Dalam hubunganya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja di ukur oleh efektivitas dan efisiensi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efisiensi bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan. 2. Otoritas dan tanggung jawab Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang – tindih. Masing – masing karyawan yang ada dalam organisasi mengatahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 3. Disiplin disiplin meliputi ketaataan dan hormat terhadap perjanjian yang di buat antara perusahaan dan karyawan. Dengan demikian, bila peraturan dan ketepaatana yang ada dalam perusahaan sering di abaikan maka karyawan mempuyai disiplin yang buruk. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak pelanggar. Dalam hal seseorang karyawan melanggar peraturan yang berlaku didalam organisasi, maka karyawan yang bersangkutan harus menerima hukuman yang telah disepakati 4. Inisiatif Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya fikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan seseuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan positif dari atasan, kalau memang dia atasan yang baik Edy Sutrisno : 2010

2.10 Penilaian Kinerja