Hubungan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja

signifikan positif terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah. Sari, dkk 2014 juga menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada SKPD. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Amril 2014 yang menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial SKPD.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini menguji dampak komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Adapun hasilnya, yaitu sebagai berikut: 1. Uji validitas menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki KMO 0,5 dan semua pertanyaan memiliki loading factor 0,4. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua variabel dan semua pertanyaan dinyatakan valid. 2. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap variabel telah memenuhi karakteristik. Jadi, dapat disimpulkan kuesioner yang merupakan indikator dari variabel dinyatakan reliabel 3. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. b. Sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. c. Akuntabilitas publik tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. 84 d. Partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial satuan pada kerja perangkat daerah. e. Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah.

B. Keterbatasan

Ada beberapa keterbatasan yang diduga akan dapat berpengaruh pada hasil penelitian. Keterbatasan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini alat penelitian menggunakan kuesioner, sehingga hasil penelitian akan tergantung pada kualitas dari kuesioner. Apabila terjadi perbedaan presepsi dari responden akan menyebabkan penafsiran yang berbeda-beda 2. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu hanya manajer yang bekerja di SKPD Kabupaten Sragen saja, sehingga hasil yang diperoleh kurang dapat mewakili SKPD dilingkungan pemerintah daerah lainnya. Peneliti membatasi daerah pengambilan sampel karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga.

C. Saran

Dari keterbatasan-keterbatasan tersebut, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi penelitian selanjutnya, selain melakukan pengisian kuesioner sebaiknya juga melakukan wawancara secara langsung terhadap responden pada saat penyebaran kuesioner, sehingga pengisian kuesioner akan lebih sempurna. 2. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih besar dengan cakupan yang lebih luas, sehingga akan dapat meningkatkan generalisasi kesimpulan hasil penelitian.

D. Implikasi

Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada dua hal, yaitu implikasi teoritis dan implikasi praktis. Implikasi teoritis berkaitan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-teori mengenai dampak komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. Implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi penelitian terhadap dampak komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran guna meningkatkan kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah.

1. Implikasi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai dampak komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. Dalam penelitian ini walaupun tidak semuanya memiliki dampak terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah paling tidak terdapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah, yaitu komitmen organisasi, sistem pengendalian intern

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi

0 3 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA).

1 5 22

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16