Teori Keagenan Agency Theory

satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas organisasional yaitu dengan adanya kinerja manajerial. Putri 2013 menyatakan bahwa dalam kinerja manajerial terdapat delapan indikator yang meliputi:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk menentukan tujuan, tindakan, sikap, kebijakan, perilaku, penganggaran, pemograman, penjadwalan kerja dan perencanaan. b. Investigasi Investigasi merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk menyiapkan dan mengumpulkan informasi guna menganalisis pekerjaan.

c. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk saling bertukar informasi atau berdiskusi dengan divisi lain guna menyesuaikan, mengaitkan, menyamakan, dan memberitahukan divisi lain.

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk menilai dan mengukur keputusan yang akan diambil, kinerja yang dilaporkan atau diamati, penilaian pegawai dan penilaian laporan keuangan.

e. Pengawasan

Pengawasan merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk hal mengarahkan, memimpin, membimbing, serta menjelaskan segala peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi f. Pemilihan staf Pemilihan staf merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk menetapkan pegawai, merekrut pegawai, memutasi pegawai, mempromosikan pegawai, dan mempertahankan angkatan kerja dibagiannya.

g. Negosiasi

Negosiasi merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk melakukan suatu kontrak perjanjian antara pihak satu dengan pihak lainnya. h. Perwakilan Perwakilan merupakan suatu kemampuan yang digunakan untuk menghadiri pertemuan dalam suatu kegiatan. 3. Komitmen Organisasi Robbins 2008 menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang manajer memihak dan mengutamakan kepentingan suatu organisasinya dibandingkan dengan kepentingan pribadi yang bertujuan untuk memelihara keanggotaan dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang mempunyai komitmen organisasi akan menggunakan informasi yang dimilikinya dalam menyusun anggaran dengan jelas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi

0 3 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA).

1 5 22

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16