Uji Spesifikasi Parameter Individual Uji t

Berdasarkan Tabel 4.18 hipotesis yang diterima yaitu H 1 ,H 2 dan H 5 , sedangkan hipotesis yang ditolak yaitu H 3 dan H 4.

2. Uji Simultan Uji F

Penelitian ini juga membuktikan kebenaran hipotesis dengan menggunakan uji F yang pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila tingkat signifikan0,05 atau 5 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan jika tingkat signifikan0,05 atau 5 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Hasil Uji Simultan Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.19 TABEL 4.19 Hasil Uji Simultan Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 197,055 5 39,411 4,985 .000 b Residual 774,705 98 7,905 Total 971,760 103 Sumber: Output SPSS versi 22 Diolah kembali oleh peneliti Berdasarkan Tabel 4.19 tingkat signifikan 0,0000,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap variabel kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah, sedangkan variabel akuntabilitas publik dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah.

3. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Uji koefisien determinasi Adjusted R Asquare dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil uji koefisien Determinasi Adjusted R Asquare dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis regresi berganda. Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Asquare dapat dilihat pada Tabel 4.20 Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Asquare Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the 22Estimate 1 0,450 a 0,203 0,162 2,812 Sumber: Output SPSS versi 22 Diolah kembali oleh peneliti Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,162 atau 16,2 maka dapat dikatakan bahwa variabel kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran, kejelasan sasaran angaran sebesar 16,2 dan sisanya 100- 16,2 = 83,8 dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

Penelitian ini menguji dampak komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. Berdasarkan pada pengujian yang dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian dapat dilihat dari hasilnya bahwa tidak semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pembahasan untuk setiap hasil uji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hubungan antara Komitmen Organisasi terhadap Kinerja

Manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Hasil uji H 1 menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,0020,05 dan koefisien beta sebesar 0,261 maka hipotesis satu diterima. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah. Komitmen organisasi dalam pemerintah sangatlah penting. Manajer yang memiliki komitmen organisasi tinggi akan menggunakan informasi yang dimiliknya dengan baik. Informasi yang dimilikinya dengan baik akan membantu dalam hal penyusunan anggaran dengan jelas, sehingga akan meminimalisir adanya kesenjangan anggaran. Adanya keinginan untuk meminimalisir kesenjangan anggaran maka manajer yang memiliki komitmen organisasi tinggi akan meningkatkan kinerja manajerialnya dengan lebih bertanggung jawab, menggunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi

0 3 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA).

1 5 22

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16