Analisis Karakteritik Responden Gambaran Umum ObyekSubyek Penelitian

memenuhi kriteria yaitu responden yang memiliki pendidikan akhir minimal S1, sehingga data tersebut sangat diperhitungkan dalam hasil penelitian. c. Responden berdasarkan jabatan Jumlah perbandingan responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel 4.4. TABEL 4.4 Responden Berdasarkan Jabatan No. Posisi Frekuensi Persentase 1. Kabid 47 45,19 2. Kasubag 44 42,31 3. Sekretaris 13 12,50 Total 104 100 Sumber: Microsoft Excel versi 2010 Diolah kembali oleh peneliti Berdasarkan Tabel 4.4 dibawah ini dapat dijelaskan bahwa responden yang paling banyak yaitu responden dengan jabatan Kabid Kepala Bidang sebanyak 47 responden atau 45,19 . Kasubag Kepala Subbagian sebanyak 44 responden atau 42,31 , sekretarissekretariat sebanyak 13 responden atau 12,50 . Hal ini mempengaruhi hasil penelitian karena data ini termasuk dalam kriteria responden dimana responden yang memenuhi kriteria yaitu responden yang merupakan pejabat eselon tingkat tiga dan eselon tingkat empat yang terdiri dari sekretariatsekertaris, kepala bidangbagian, tingkat kepala, serta kepala subbidangsubbagian. d. Responden berdasarkan lama bekerja Jumlah perbandingan responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.5. TABEL 4.5 Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sumber: Microsoft Excel versi 2010 Diolah kembali oleh peneliti Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa responden yang lama bekerjanya 6-10 tahun sebanyak 12 responden atau 11,54 , responden yang lama bekerjanya 11-15 tahun sebanyak 29 atau 27,88 , responden yang lama bekerjanya lebih dari 15 tahun sebanyak 63 responden atau 60,58 . Hal ini mempengaruhi hasil penelitian karena data ini termasuk dalam kriteria responden dimana responden yang memenuhi kriteria yaitu responden yang lama bekerjanya minimal 6 tahun.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Pengujian analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan menggunakan 5 variabel independen yaitu komitmen organisasi, No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase 1. 6 – 10 tahun 12 11,54 2. 11 – 15 tahun 29 27,88 3. 15 tahun 63 60,58 Total 104 100 sistem pengendalian intern pemerintah, akuntabilitas publik, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPPS versi 22 diperoleh hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 4.6. TABEL 4.6 Uji Statistik Deskriptif S umber: Output SPSS versi 22 Diolah kembali oleh peneliti Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa responden yang dapat dianalisis sebanyak 104 responden memberikan skor jawaban yang beragam. Kinerja manajerial KM memiliki skor minimal 20 , makimal 36, mean 30,45 dan standar deviasi sebesar 3,072. Komitmen organisasi KO memiliki skor minimal 16, maksimal 33, mean 26,09 dan standar deviasi sebesar 3,470. Sistem pengendalian intern pemerintah SPIP memiliki skor minimal 52, maksimal 92, mean 81,36 dan standar deviasi sebesar 6,087. Akuntabilitas publik AP memiliki skor minimal 27, maksimal 42, mean N Min Max Mean Std. Deviation Komitmen Organisasi KO 104 16 33 26,09 3,470 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP 104 52 92 81,36 6,087 Akuntabilitas Publik AP 104 27 42 39,13 2,442 Partisipasi Anggaran PA 104 13 22 17,95 1,792 Kejelasan Sasaran Anggaran KSA 104 17 32 27,48 2,633 Kinerja Manajerial KM 104 20 36 30,45 3,072 Valid N listwise 104 39,13 dan standar deviasi sebesar 2,442. Partisipasi anggaran PA memiliki skor minimal 13 maksimal 22, mean 17,95 dan standar deviasi sebesar 1,792. Sedangkan kejelasan sasaran anggaran KSA memiliki skor minimal 17, maksimal 32, mean 27,48 dan standar deviasi 2,633.

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas Data

Uji validitas dipakai untuk membantu dalam mengukur valid atau tidak validnya kuesioner. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan nilai KMO MSA dengan ketentuan nilai KMO 0,5 dan nilai loading factor 0,4. Hasil dari uji validitas dengan nilai KMO MSA dan nilai loading factor pada setiap variabel, sebagai berikut: a. Kinerja manajerial Hasil uji validitas variabel kinerja manajerial dapat dilihat pada Tabel 4.7. TABEL 4.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial No. Variabel Nilai KMO Item Nilai Loading factor Keterangan 1 Kinerja Manajerial 0,6800,5 KM1 0,734 Valid 2 KM2 0,712 Valid 3 KM3 0,737 Valid 4 KM4 0,711 Valid 5 KM5 0,615 Valid 6 KM6 0,730 Valid 7 KM7 0,553 Valid 8 KM8 0,649 Valid Sumber: Output SPSS versi 22 Diolah kembali oleh peneliti

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

2 79 103

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi

0 3 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

0 5 98

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 2 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI EMPIRIS PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA).

1 5 22

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16