Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

Komunikasi dalam sebuah keluarga akan mempengaruhi hubungan harmonisasi diantara anggota keluarga. Jika dalam sebuah keluarga memiliki komunikasi yang baik, maka hubungan yang terjadi dalam keluarga tersebut akan harmonis. Walaupun suatu saat salah satu anggota keluarga akan tinggal terpisah dengan keluarganya hubungan mereka akan tetap harmonis jika komunikasi masih tetap terjalin. Pada penelitian ini, komunikasi yang terjalin di keluarga informan yang telah diwawancarai oleh peneliti mempunyai komunikasi keluarga yang baik. Hal ini karena dalam keluarga informan yang telah diwawancarai telah mengaplikasikan fungsi dari komunikasi keluarga tersebut. Fungsi komunikasi yang paling sering digunakan yaitu fungsi komunikasi kultural. Menurut Djamarah 2004 fungsi komunikasi kultural merupakan komunikasi yang digunakan untuk memelihara,mengembangkan dan mewariskan budaya yang ada. Hal ini dapat diketahui bahwa dalam setiap keluarga informan yang telah diwawancarai mereka selalu menggunakan bahasa daerah ketika sedang berkumpul dirumah. Orangtua dari informan mahasiswa juga mempunyai keinginan untuk mewariskan bahasa daerah tersebut kepada anak-anaknya dengan cara mengajarkan mereka bahasa daerah. Selain mengembankan bahasa daerah sebagai fungsi komunikasi secara kultural, beberapa keluarga juga menggunakan fungsi komunikasi sosial. Fungsi komunikasi keluarga secara sosial digunakan untuk membangun konsep diri dan aktualisasi diri. Pada beberapa keluarga fungsi ini terjadi ketika mereka berkumpul dan terjadi diskusi dalam keluarga mereka, selain itu hal ini juga terjadi ketika para orangtua memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Sehingga pada saat itu orangtua akan membantu membangun dan mengembangkan konsep diri dan aktualisasi diri pada anak-anak mereka. Penggunaan fungsi komunikasi keluarga yang baik dan benar tersebutlah yang akan membantu hubungan harmonisasi mereka, walaupun mereka tinggal terpisah. Sehingga ketika orangtua dan mahasiswa tinggal terpisah, hubungan mereka tetap harmonis, dan komunikasi mereka juga tetap berjalan dengan baik. Pada awalnya hubungan jarak jauh yang terjadi diantara mahasiswa dan Universitas Sumatera Utara orangtua memang membuat mereka sedih dan tidak ingin tinggal terpisah, namun seiring berjalannya waktu mereka akhirnya dapat menjalani hal tersebut. Hal ini karena orangtua ingin anaknya mendapat pendidikan yang layak dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan anaknya, sedangkan anaknya ingin menggapai cita-cita dengan berkuliah di jurusan dan universitas dirinya inginkan. Ketika tinggal terpisah, walaupun komunikasi yang terjalin diantara mahasiswa dan orangtuanya tetap baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa ternyata tidak terbuka dalam setiap hal yang dialaminya kepada orangtuanya. Hal ini dapat diketahui pada saat peneliti mewawancarai informan mahasiswa, mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin menceritkana setiap masalah yang dialaminya kepada orangtua karena mereka merasa masih bisa untuk menyelesaikan masalah tersebut dan juga tidak ingin membuat orangtua menjadi cemas terhadap keadaan mereka. Hal seperti ini, jika dianalisis dari teori self disclosure yang dijelaskan oleh Alo Liliweri 1991. Menurutnya, teori self disclosure menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Maka hal ini juga terjadi pada mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtuanya. Jika dilihat dari jendela johari Johari Window maka informan mahasiswa pada penelitian ini berada pada bidang tersembunyi, dimana mahasiwa menyembunyikan masalah yang dihadapinya ketika tinggal terpisah dari orangtua. Namun pada beberapa mahasiswa masalah yang mereka sembunyikan tersebut juga sempat diketahui oleh orangtua. Hal inilah yang menurut informan hampir menjadi konflik dalam keluarga mereka, tetapi karena informan mahasiswa tersebut dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan alasannya kepada orangtua, maka orangtua dapat mengerti keadaan yang dihadapi oleh anaknya, sehingga hal tersebut tidak menjadi konflik diantara mereka. Komunikasi yang berjalan dengan baik dapat mengurangi terjadinya konflik dalam keluarga, selain itu komunikasi yang baik juga dapat membuat hubungan menjadi harmonis. Hubungan yang harmonis diantara mahasiswa dan orangtuanya ketika tinggal terpisah dapat terjadi jika mahasiswa dan Universitas Sumatera Utara orangtuanya memiliki intensitas komunikasi yang baik. Hal inilah yang terjadi pada mahasiswa yang diwawancarai oleh peneliti. Semua informan yang diwawancarai oleh peneliti mengatakan bahwa hubungan mereka tetap harmonis, baik pada saat tinggal terpisah maupun ketika mahasiswa kembali kerumah. Hubungan harmonis ini diketahui karena ada hal yang dilakukan oleh orangtua dan mahasiswa agar hubungan mereka tetap pada rel utamanya. Menurut Patton 1998, ada beberapa hal yang diperlukan agar hubungan berada pada rel utamanya, dan hal yang dilakukan oleh informan dengan orangtuanya untuk menjaga hubungan mereka yaitu : 1. Affection kasih sayang, hal ini menunjukan bagaimana perasaan dan memberikan diri secara tulus dan tanpa pamrih kepada seseorang. Pada hubungan informan mahasiswa dan orangtuanya ketika tinggal terpisah dapat dilihat ketika anaknya pulang kerumah, orangtua memberikan perhatian dan kasih sayang lebih kepada anaknya dan lebih memanjakan anaknya daripada biasanya. Misalnya dengan memasak makanan kesukaan anaknya,dan lebih meluangkan waktu untuk dapat berkomunikasi dengan anaknya. 2. Acknowledgment pengakuan, mengakui hak seseorang dan menghormati perasaannya. Hal ini dapat dilihat pada informan mahsiswa yang mengatakan bahwa dalam keluarga mereka memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya kepada orangtua, karena dalam keluarga mereka menyadari adanya hak dan menghormati perasaan setiap anggota keluarga. 3. Acceptance penerimaan, memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkembang dan memenuhi ambisinya serta menciptakan ruang untuk mencapai semuanya. Pada informan yang diwawancarai oleh peneliti dapat diketahui bahwa orangtua menyetujui anaknya kuliah dijurusan dan universitas yang anaknya sukai walaupun mereka harus menjalani hubungan jarak jauh. Sehingga dapat dikatakan bahwa orangtua memberi kesempatan kepada anaknya untuk berkembang dan memenuhi ambisinya berkuliah di jurusan dan universitas yang dia sukai. Universitas Sumatera Utara 4. Action tindakan, berusaha agar hubungan menjadi harmonis dan selalu mencari cara-cara untuk meningkatkan hubungan tersebut. Pada penelitian ini dapat diketahui dari wawancara yang dilakukan peneliti bahwa orangtua dan mahasiswa yang tinggal terpisah berusaha agar hubungan mereka tetap harmonis dengan mencari cara untuk meningkatkan hubungan tersebut, misalnya dengan menjaga komunikasi diantara mereka walaupun hanya melalui media telepon dan mahasiswa juga membuat jadwal untuk kembali kerumah pada saat libur seperti libur semester atau libur hari raya idulfitri dan tahun baru. Selain komunikasi yang baik dan beberapa hal diatas yang mempengaruhi hubungan harmonisasi dalam sebuah keluarga, ada hal lain yang dapat mempengaruhi hubungan harmonisasi diantara mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah yaitu perubahan perilaku atau sikap mahasiswa. Menurut teori interaksi simbolik, manusia berinteraksi dengan cara menyampaikan simbol. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya. Lambang meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan obyek yang disepakati bersama. Pada penelitian ini orangtua mahasiswa merasakan perubahan sikap dan perilaku terhadap anaknya. Perubahan tersebut seperti sikap dan perilaku anaknya yang semakin dewasa dan mandiri. Namun, perubahan tersebut tidak menjadi masalah bagi para orangtua, karena menurut mereka perubahan yang terjadi pada diri anaknya merupakan perubahan kearah yang positif. Sehingga perubahan tersebut juga tidak dapat mengganggu hubungan diantara mereka. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian mengenai hubungan jarak jauh yang terjadi pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtuanya dapat harmonis walaupun pada dasarnya ketika hubungan jarak jauh tersebut terjadi, keterbukaan diri yang rendah masih dimiliki para mahasiswa dengan alasan takut membuat cemas orangtua mereka. Selain itu perubahan sikap dan perilaku mahasiswa ketika tinggal terpisah juga tidak mempengaruhi hubungan mahasiswa dan orangtuanya, karena menurut para orangtua perubahan anaknya tersebut merupakan perubahan kearah yang positif. Namun, dibalik itu semua intensitas komunikasi antara mahasiswa dan orangtua ketika tinggal terpisah dan Universitas Sumatera Utara pengaplikasian fungsi komunikasi keluarga yang memiliki peranan untuk menjaga hubungan mereka agar tetap harmonis. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

2 84 9

MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG PERAN TELEPON SELULAR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH PADA DUA ORANG YANG BERPACARAN).

0 4 9

PENDAHULUAN PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG PERAN TELEPON SELULAR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH PADA DUA ORANG YANG BERPACARAN).

0 3 21

POLA KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN JARAK JAUH ANAK TERHADAP ORANGTUA DALAM MENJAGA HUBUNGAN Pola Komunikasi Pada Hubungan Jarak Jauh Anak Terhadap Orangtua Dalam Menjaga Hubungan (Studi Kualitatif Pada Mahasiswa Program Internasional Universitas Muhammadiyah

8 46 15

Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 5

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN ORANGTUA YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi yang Efektif Antara Remaja dengan Orangtua yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan)

0 1 14

Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

0 1 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

0 0 28

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan) SKRIPSI

0 0 15