Teori Self Disclosure Kajian Pustaka

verbal maupun nonverbal, sehingga dapat menunjukan seberapa jauh hubungan antara pihak yang terlibat di dalamanya. Adapun beberapa sifat yang dimiliki oleh komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut Liliweri, 1991:29: a Komunikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan, perilaku ini terjadi karena kekuasaan emosi yang bebas dari campur tangan kognisi. b Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik agar mempunyai interaksi dan koherensi, artinya suatu komuikasi antar pribadi harus ditandai dengan adanya umpan balik serta adanya interaksi yang melibatkan suatu perubahan di dalam sikap, perasaan, perilaku dan pendapat tertentu. c Komunikasi antar pribadi biasanya bersifat intrintik dan ekstrinsik. Intrinstik merupakan suatu standar perilaku yang dikembang oleh seseorang sebagai panduan melaksanakan komunikasi, sedangkan ekstrinsik yaitu aturan lain yang ditimbulkan karena pengaruh kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus diperbaiki atau malah harus berakhir. d Komunikasai antar pribadi menunjukan adanya suatu tindakan. Sifat yang dimaksud adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan bersama sehinnga menghasilkan proses komunikasi yang baik. e Komunikasai antar pribadi menunjukan adanya suatu tindakan. Maksudnya adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan bersama sehinnga menghasilkan proses komunikasi yang baik.

2.2.4 Teori Self Disclosure

Teori self disclosure menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Hal seperti itu dapat di kelompokan ke dalam empat macam bidang pengenalan yang ditunjukan dalam suatu gambar yang disebut dengan jendela Johari Johari Window. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Jendela Johari Diketahui Sendiri Tidak Diketahui Sendiri Diketahui Orang Lain Tidak Diketahui Orang Lain Sumber: Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, 1991, halaman 53. Berdasarkan gambar Johari Window di atas dapat diketahui bahwa tiap diri kita memiliki keempat unsur tersebut termasuk yang belum diketahui maupun yang disadari. Dalam pengembangan hubungan terdapat empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang tersebut. Bidang 1, melukiskan suatu kondisi di mana antara seseorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Dalam hal ini kepribadian, kelemahan, dan kelebihan yang kita miliki, selain diketahui oleh diri sendiri, juga diketahui oleh orang lain. Bidang 2, melukiskan suatu kondisi di mana hubungan antara kedua belah pihak hanya diketahui oleh diri sendiri. Pada bidang buta ini seseorang tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan justru diketahui oleh orang lain. Bidang 3, disebut bidang tersembunyi yang melukiskan masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain. 1. Terbuka 2. Buta 3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal Universitas Sumatera Utara Ada dua konsep yang erat hubungannya dengan bidang ini yaitu over disclosure dan under disclosure. . Over disclosure ialah sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu, hingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Misalnya saja, konflik rumah tangga. Sedangkan under disclosure ialah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan. Terlalu banyak tahu tentang orang lain, namun tidak mau bicara tentang dirinya. Bidang 4, melukiskan suatu kondisi dimana kedua belah pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan diantara mereka. Bidang ini adalah bidang kritis dalam komunikasi karena kita sendiri tidak mengenal diri kita, juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Sehingga dapat terjadi kesalahan persepsi maupun kesalahan perlakuan kepada orang lain karena tidak saling mengenal baik kelebihan dan kekurangan juga statusnya. Dari keempat bidang di atas, keadaan yang paling dikehendaki sebenarnya ialah bidang 1, dimana antara komunikator dan komunikan saling mengetahui makna pesan yang sama Alo Liliweri, 1991 : 53. Pada keempat bidang dalam Johari Window merupakan satu kesatuan yang teradapat dalam diri setiap orang. Hanya saja kadar bidang berbeda satu dengan yang lain. Mereka yang mampu bersosialisasi dan membangun hubungan baik, maka akan memperluas bidang terbuka. Sebab dengan memperluas bidang terbuka maka ketiga bidang yang lain akan menyempit. Dengan demikian komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang, bermusuhan, membenci orang lain, dan sebagainya. Self disclosure memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan tersebut ialah sebagai berikut: 1. Kelebihan Dalam proses pengungkapan diri, kita bisa mendengarkan pengalaman orang lain yang nantinya bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi kehidupan kita. Kita juga bisa mengetahui seperti apa diri kita dalam pandangan orang lain. Dengan begitu kita dapat melakukan introspeksi diri dalam berhubungan. Universitas Sumatera Utara 2. Kekurangan Tidak semua orang dapat menanggapi apa yang kita sampaikan, bahkan bisa terjadi salah paham sehingga menimbulkan sebuah masalah yang baru. Ketika seseorang telah mengetahui diri kita, ia bisa saja memanfaatkan apa yang terlah dia ketahui tentang diri kita tersebuta. www.scribd.com Selain itu, pengungkapan diri juga memiliki beberapa fungi. Menurut derlega dan grzelak 1979 ada lima fungsi pengungkapan diri sears, freedman peplau, 1985: 254, yaitu : a. Ekspresi Dalam kehidupan ini kadang-kadang manusia mengalami suatu kekecewaan atau kekesalan, baik itu yang menyangkut pekerjaan atau yang lainnya. Untuk membuang semua kekesalan ini biasanya seseorang akan merasa senang jika bercerita kepada seorang teman yang sudah dipercaya. Maka dengan pengungkapan diri semacam ini manusia mendapat kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. b. Penjernihan Diri Saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang sedang dihadapi kepada orang lain, merupakan salah satu cara manusia berharap agar dauntukpat memperoleh penjelasan dan pemahaman orang lain akan masalah yang dihadapinya sehingga pikiran akan menjadi lebih jernih dan dapat melihat duduk persoalannya dengan lebih baik. c. Keabsahan Sosial Setelah sesorang selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapinya, biasanya pendengar akan memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut Sehingga, sesorang akan mendapatkan suatu informasi yang bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan orang lain. Orang yang mengadapi masalah tersebut juga dapat memperoleh dukungan atau sebaliknya. d. Kendali Sosial Seseorang dapat mengemukakan atau menyembunyikan informasi tentang keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial, Universitas Sumatera Utara misalnya orang lain akan mengatakan sesuatu yang dapat menimbulkan kesan baik tentang dirinya. e. Perkembangan Hubungan Saling berbagi rasa dan informasi tentang diri kita kepada orang lain serta saling mempercayai merupakan saran yang paling penting dalam usaha merintis suatu hubungan sehingga akan semakin meningkatkan derajat keakraban dan harmonisasi hubungan. Pengungkapan diri juga memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam proses hubungan interpersonal. Menurut Powell dalam Supratikna, 1995 tingkatan-tingkatan pengungkapan diri dalam komunikasi tersebut adalah : 1. Basa-basi, merupakan tingkatan pengungkapan diri yang paling lemah, walaupun terdapat keterbukaan diantara individu, tetapi tidak terjadi hubungan antar pribadi. Masing-masing individu berkomuniikasi basa-basi sekedar kesopanan. 2. Membicarakan orang lain yang diungkapkan dalam komunikasi hanyalah tentang orang lain atau hal-hal yang diluar dirinya. Walaupun pada tingkat ini isi komunikasi lebih mendalam tetapi pada tingkat ini individu tidak mengungkapkan diri. Sehingga tingkatan ini juga masih lemah. 3. Menyatakan gagasan atau pendapat , pada tingkatan ini memang sudah mulai dijalin hubungan yang erat. Individu juga sudah mulai mengungkapkan dirinya kepada individu lain. 4. Perasaan, pada tingkatan ini setiap individu dapat memiliki gagasan atau pendapat yang sama tetapi perasaan atau emosi yang menyertai gagasan atau pendapat setiap individu dapat berbeda-beda. Setiap hubungan yang menginginkan pertemuan antar pribadi yang sungguh-sungguh, haruslah didasarkan atas hubungan yang jujur, terbuka dan menyarankan perasaan- perasaan yang mendalam. 5. Hubungan puncak, pada tingkatan ini pengungkapan diri telah dilakukan secara mendalam, individu yang menjalin hubungan antar pribadi dapat menghayati perasaan yang dialami individu lainnya. Segala hubungan Universitas Sumatera Utara yang mendalam dan sejati haruslah berdasarkan pada pengungkapan diri dan kejujuran yang mutlak. Pengungkapan diri memang lebih sering muncul dalam konteks hubungan dua orang daripada dalam konteks jenis komunikasi lainnya. Namun dalam hubungan diantara anggota keluarga pengungkapan diri juga dapat terjadi, khususnya ketika salah satu dari anggota keluarga tinggal terpisah dari keluarganya.

2.2.5 Hubungan Harmonisasi

Dokumen yang terkait

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

2 84 9

MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG PERAN TELEPON SELULAR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH PADA DUA ORANG YANG BERPACARAN).

0 4 9

PENDAHULUAN PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG PERAN TELEPON SELULAR SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH PADA DUA ORANG YANG BERPACARAN).

0 3 21

POLA KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN JARAK JAUH ANAK TERHADAP ORANGTUA DALAM MENJAGA HUBUNGAN Pola Komunikasi Pada Hubungan Jarak Jauh Anak Terhadap Orangtua Dalam Menjaga Hubungan (Studi Kualitatif Pada Mahasiswa Program Internasional Universitas Muhammadiyah

8 46 15

Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 5

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN ORANGTUA YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi yang Efektif Antara Remaja dengan Orangtua yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan)

0 1 14

Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

0 1 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

0 0 28

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan) SKRIPSI

0 0 15