November 2015 hanya mencapai 48 °
C – 50 °
C pada pukul 10:20 sd 10:40 WIB. Temperatur didalam box pada proses pengeringan kakao dengan perbandingan
massa bahan dan absorben 1:3 pada tanggal 17 Desember 2015 hanya mencapai 48
° C – 49
° C pada pukul 13:30 sd 14:15 WIB.
4.2 EFEKTIVITAS PENGERINGAN PADA SIANG HARI KEDUA UNTUK KETIGA SAMPEL
Proses pengeringan pada siang hari dipengaruhi oleh nilai intensitas radiasi yang diterima oleh kolektor surya sehingga menentukan kenaikan temperatur
media pengering udara yang memasuki ruang pengering. Makin tinggi intensitas radiasi, temperatur udara pengering yang memasuki kotak pengering akan makin
tinggi [26]. Selama proses pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan
absorben 1:1 pada siang hari kedua tanggal 26 November 2015, diperoleh data temperatur udara lingkungan berkisar dari 26
o
C - 34
o
C, kelembaban relatif RH berkisar dari 60 - 92 , dan intensitas radiasi matahari berkisar dari 53 Wattm
2
- 862 Wattm
2
. Pada proses pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:2 tanggal 28 November 2015, diperoleh data temperatur udara
lingkungan berkisar dari 29
o
C - 34
o
C, kelembaban relatif RH berkisar dari 64 - 88 , dan intensitas radiasi matahari berkisar dari 58 Wattm
2
– 853 Wattm
2
. Pada pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:3
tanggal 18 Desember 2015, diperoleh data temperatur udara lingkungan berkisar dari 23
o
C - 33
o
C, kelembaban relatif RH berkisar dari 74 - 99 , dan intensitas radiasi matahari berkisar dari 24 Wattm
2
– 726 Wattm
2
.
a
1000 900
800 700
600 500
400 300
200 100
In te
n s
it a
s R
a d
ia s
i M
a ta
h a
ri
08:00 111904
09:00 10:00
11:00 12:00
13:00 14:00
15:00 16:00
17:00 Waktu
100 90
80 70
60 50
40 30
20 10
R H
d a
n T
Intensitas Radiasi Matahari, Wattm2 RH,
Temperatur, C
b
1000 900
800 700
600 500
400 300
200 100
In te
n s
it a
s R
a d
ia s
i M
a ta
h a
ri
09:00 111904
10:00 11:00
12:00 13:00
14:00 15:00
16:00 17:00
Waktu 100
90 80
70 60
50 40
30 20
10 R
H d
a n
T Intensitas Radiasi Matahari, Wattm2
RH, Temperatur, C
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.3 a dapat dilihat bahwa proses pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:2 pada tanggal 28 November 2015
memiliki intensitas radiasi menyeluruh yang lebih tinggi dibanding proses pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:1 dan 1:3
pada tanggal 26 November 2015 dan 18 Desember 2015 Gambar 4.3 b dan c. Dimana nilai tersebut berpengaruh terhadap nilai temperatur dan kelembaban
udara di dalam box pengering. Karena proses pengeringan pada hari kedua rata – rata selesai sebelum pukul 13.00 WIB maka berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat
bahwa temperatur paling tinggi dalam box pengering terjadi pada tanggal 28 November 2015 yaitu berkisar dari 41
o
C - 43
o
C pada pukul 09:25 – 09.45 WIB. Sedangkan pada tanggal 18 Desember 2015 temperatur optimum berkisar dari 30
o
C - 32
o
C pada pukul 09:00 – 09:45 WIB. Pada tanggal 26 November 2015 temperatur optimum berkisar dari 29
o
C - 31
o
C pada pukul 08:34 – 08:53 WIB. Dimana dari data yang diperoleh tersebut menyebabkan jumlah air yang diuapkan
pada siang hari kedua lebih besar pada proses pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:2 35 gram proses pengeringan surya
+ absorben dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:1 18 gram dan 1:3 21 gram.
1000 900
800 700
600 500
400 300
200 100
In te
n s
it a
s R
a d
ia s
i M
a ta
h a
ri
11:00 11282015
12:00 13:00
14:00 15:00
16:00 17:00
Waktu
100 90
80 70
60 50
40 30
20 10
R H
d a
n T
Intensitas Radiasi Matahari, Wattm2 RH,
Temperatur, C
c
Gambar 4.3 a Kondisi Cuaca Pada Tanggal 26 November 2015, b Kondisi
Cuaca Pada Tanggal 28 November 2015, c Kondisi Cuaca Pada Tanggal 18 Desember 2015
Universitas Sumatera Utara
4.3 EFEKTIFITAS DESIKAN PADA PROSES DEHIDRASI BIJI KAKAO