menyebabkan peningkatan suhu dan pembentukan uap air di dalam tanaman dan kemudian berdifusi menuju permukaan bentuk penguapan. Pada tahap awal,
penghilangan kelembaban cepat karena kelebihan kelembaban pada permukaan produk menyajikan permukaan basah bagi udara pengeringan. Selanjutnya,
pengeringan tergantung pada tingkat di mana kelembaban dalam produk bergerak ke permukaan oleh proses difusi tergantung pada jenis produk. Dalam pengeringan
terbuka matahari, ada kerugian yang cukup besar karena berbagai alasan seperti tikus, burung, serangga dan mikro-organisme. Hujan badai atau lebih tak terduga
memperburuk situasi. Selanjutnya, lebih dari pengeringan, kontaminasi oleh bahan asing seperti kotoran debu, serangga, dan mikro-organisme juga perubahan warna
oleh radiasi UV merupakan karakteristik untuk membuka pengeringan matahari. Secara umum, pengeringan matahari terbuka tidak memenuhi standar kualitas
internasional dan oleh karena itu tidak dapat dijual di pasar internasional. Dengan kesadaran kekurangan dalam pengeringan terbuka matahari, metode yang lebih
ilmiah pemanfaatan energi surya untuk pengeringan tanaman telah muncul diistilahkan atau pengeringan matahari [15].
Gambar 2.1 Prinsip Kerja dari Pengering Open Sun [15]
2.2.2 Pengeringan Tak Langsung Indirect Solar Dryer
Dalam pengering surya tidak langsung energi matahari dikumpulkan dalam kolektor surya terpisah dan udara panas kemudian melewati tempat produk
membawa pergi kelembaban dari produk. Produk dikeringkan dengan udara panas. Hal ini membuat pengering surya tidak dianjurkan dalam pengeringan tanaman yang
vitamin dan konten mineral dapat dihancurkan oleh sinar matahari terutama buah- buahan dan sayuran [16]. Radiasi matahari yang diperoleh oleh sistem digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk memanaskan udara yang mengalir melalui produk yang akan dikeringkan dalam pengering ini. Maka kelembaban produk akan berkurang karena adanya
konveksi dan difusi. Dalam hal ini kualitas pengering produk ditingkatkan meskipun tingkat pengeringan meningkat. Udara panas ditiupkan melalui ruang pengering. Di
bagian atas pengeringan ventilasi ruang yang menyediakan mana kelembaban dihapus. Dalam jenis tidak langsung sistem pengeringan surya kontrol yang lebih
baik atas pengeringan dicapai [17-18].
Gambar 2.2 Prinsip Pengering Tak Langsung [17]
2.2.3 Pengeringan Langsung Direct Solar Dryer
Pengeringan matahari langsung adalah cara konvensional pengeringan produk. Dalam metode ini produk secara langsung terkena radiasi matahari dan mengurangi
kadar air udara atmosfer. Gerakan udara ini disebabkan perbedaan densitas. Proses ini untuk waktu yang lama sampai produk akan kering ke tingkat yang dibutuhkan.
Permukaan lantai yang terbuat dari beton atau daerah tertentu tanah membuat berlaku untuk pengeringan matahari langsung. Ini adalah pengeringan produk cara termudah
tetapi juga merugikan karena tergantung pada kondisi iklim dan membutuhkan permukaan yang besar dan waktu yang lama dari paparan sinar matahari, kondisi
produk akhir adalah pada pengamatan manusia terampil, dapat dikotori burung, dan binatang, pengeringan sangat rendah untuk pengeringan matahari langsung, dan
paparan langsung sinar matahari dapat sangat mengurangi tingkat nutrisi seperti vitamin dalam produk kering [18].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Prinsip Pengering Langsung [16] 2.3 Energi Surya Solar Energy
Energi surya adalah bersifat intermittent tidak kontinu dan suhu maksimum yang dapat dicapai 35
o
C. Oleh karena itu perlu ditambahkan sebuah kolektor tipe pelat datar untuk dapat menaikkan temperatur udara pemanas hingga mencapai 45 –
60 °
C pada siang hari dan dilanjutkan dengan menyimpan sebagian energi surya ini pada bahan-bahan penyimpan panas phase change material’s = PCM’s untuk
melanjutkan proses pengeringan pada saat malam hari [2]. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi, khususnya
minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak terbatas,
pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan
teknologi sel surya atau fotovoltaik. Matahari merupakan sumber energi yang benar- benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang. Tidak ada manusia yang memiliki
matahari, jadi setelah menutupi biaya investasi awal, pemakaian energi selanjutnya dapat dikatakan gratis. Energi surya adalah salah satu pilihan energi terbaik untuk
daerah-daerah terpencil, bilamana jaringan distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk diinstalasi. Mengingat ratio elektrifikasi di Indonesia baru
mencapai 55 - 60 dan hampir seluruh daerah yang belum dialiri listrik adalah daerah pedesaan yang jauh dari pusat pembangkit listrik [19].
2.4 Desikan