29
3.5 Skala pengukuran Variabel
Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena social. Pada waktu melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan
diberi skor. Sugiyono, 2005:86
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Ragu – Ragu R 3
4 Tidak Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono 2006:105
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian Kuncoro, 2001 : bab 3. Dalam penelitian ini populasinya adalah para konsumen yang mengunjungi kedai kopi ulekareng
gayo Jl. Dr. Mansyur medan lebih dari sekali.
Universitas Sumatera Utara
30
3.6.2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi Kuncoro,2009:118. Ukuran sampel tidak diketahui sehingga untuk menentukan
jumlah sampel digunakan rumus Supramono, 2003:65.
� = ��
2
�� �
2
n = jumlah sampel Za \
= nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α Bila α = 0,05 maka Z = 1,67
Bila α = 0,01 maka Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi
q = 1-p d = penyimpangan yang ditolerir = 10
untuk memperoleh n jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui,maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang
mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :
� = 1,96
2
0,50,5 0,1
2
n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 Pada penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 96 orang dengan
kriteria konsumen yang berkunjung lebih dari sekali ke Kedai Kopi Ulekareng
gayo Jl. Dr. Mansyur Medan. 3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
31
a. Data Primer menurut Kuncoro 2003:136 adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari
hasil kuesioner yang telah dibagikan peneliti kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Data Sekunder menurut Kuncoro 2003:136 adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi
pustaka, internet, majalah, televisi,baliho dan surat kabar.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara interview Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu
bagian pemasaran Cafe Kedai Kopi Ulekareng Gayo, yang pernah mengalamimendapat tugas promosi.
b. Daftar pertanyaan Menyebarkan daftar pertanyaan kepada konsumenpelanggan Cafe Kedai
Kopi Ulekareng Gayo, yang telah ditetapkan menjadi sample atau responden. Penyebaran kuesioner dilakukan di Cafe Kedai Kopi Ulekareng
Gayo, Medan. c. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
d. Observasi Melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti dilokasi
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
32
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas
dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Bila
koefisien korelasi r lebih besar dari r table 0,361, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Sugiyono,2005:109. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden diluar sampel dan dilakukan di kedai kopi ulekareng gayo Jl. Dr. Mansyur Medan. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada
30 orang diluar sampel, diketahui hasilnya adalah sebagai berikut: Df=27, sig 5, r
tabel
0,367
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
X1P1 64,60
221,145 ,869
,967 X1P2
64,73 226,478
,840 ,968
X1P3 64,60
219,421 ,897
,967 X1P4
64,63 229,275
,827 ,968
X1P5 64,53
229,637 ,819
,968 X1P6
64,63 229,895
,778 ,969
X2P1 64,57
225,220 ,896
,967 X2P2
64,27 253,789
,055 ,975
X2P3 64,83
225,799 ,802
,968 X2P4
64,80 224,924
,789 ,968
X2P5 64,73
228,478 ,829
,968 X2P6
64,77 226,392
,864 ,967
YP1 64,57
230,944 ,762
,969 YP2
64,67 234,092
,773 ,969
YP3 64,80
225,959 ,873
,967 YP4
64,43 226,944
,748 ,969
YP5 64,93
228,961 ,881
,967 YP6
64,83 227,592
,843 ,968
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,367, dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
34
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama
Sugiyono, 2005:116. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dan kriteria yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha 0,6 .Hasil pengujian terhadap
ketiga variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,970
18
Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai cronbachs alpha 0,970 ≥ 0,60 maka ke
18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
3.10 Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara
merumuskan dan menafsirkan data sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan analisis data, sehingga dapat
diketahui gambaran umum perusahaan yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
35
b. Analisis Statistik Didalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai metode
analisis statistic regresi linear berganda. Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel
independen promosi dan harga dengan variabel dependen minat Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana : Y = Minat Berkunjung
X
1
= Harga X
2
= Promosi a = nilai intersep konstan
b1 = koefisien regresi X
1
b2 = koefisien regresi X
2
e = standar error model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat
nilai ekstrem pada data yang di ambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu:
a. Analisis Grafik
Universitas Sumatera Utara
36
Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusannya sebagai berikut: • Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametric
Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig 2-tailed lebih besar
dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolineritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau
tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusannya :
VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
37
VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas 3. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu:
a. Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.
4. Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai
berikut: H
: b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
38
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0
Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Nilai f
hitung
akan dibandingkan dengan nilai f
tabel.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika f
hitung
f
tabel
pada α = 5 a. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya yaitu: H
o
: b
i
= 0 variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
: b
i
≠ 0 variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H
o
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
ditolak bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R2 bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel
Universitas Sumatera Utara
39
independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinan R2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0
≤ R 2 ≤ 1. Apabila deteminasi R2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel independen terhadap pengaruh variabel dependen semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak
untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila R2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kedai Kopi Ulekareng Gayo Jl. Dr. Mansyur