32
5. Pada praktiknya pengakuan dan pelaksanaan keputusan arbitrase asing masih
menjadi hal yang sulit. 6.
Pada umumnya pihak – pihak yang bersengketa di arbitrase adalah perusahaan- perusahaan besar, oleh karena itu untuk mempertemukan kehendak para pihak
yang bersengketa dan membawanya ke badan arbitrase tidaklah mudah.
36
Selain keenam hal diatas , masih ada 2 dua kelemahan arbitrase adalah : 1.
Masih terjadinya tarik menarik yurisdiksi antara pengadilan negeri dan lembaga arbitrase dalam menyelesaikan sengketa bisnis yang terikat dalam perjanjian
arbitrase. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketidak pastian hukum dan pada akhirnya pelaku bisnis meragukan efektivitas lembaga arbitrase dalam
penyelesaian sengketa bisnis, secara cepat, efektif, efesien, serta final. 2.
Putusan Arbitrase tidak berlaku serta merta, namun membutuhkan fiat eksekusi dari ketua pengadilan negeri setempat. Hal ini mengesankan putusan arbitase tidak
final dan non eksekutorial.
37
D. Faktor – Faktor Yang Mendorong Para Pihak Memberdayakan Arbitrase
Dalam Menyelesaikan Sengketa
Penyelesaian sengketa yang dilakukan atau dipilih para pihak melalui suatu metode penyelesaian sengketa yaitu arbitrase menjadi sebuah realita yang saat ini
berkembang di masyarakat.Masyarakat juga memikirkan kelanjutan hubungan sosial kedepannya setelah terjadi sebuah sengketa. Dimana hal-hal yang mereka inginkan
menyangkut hubungan baik dan kompromis tersebut tidak bisa mereka dapatkan melalui sebuah penyelesaian sengketa yang terstruktur melalui cara litigasi atau
penyelesaian sengketa di pengadilan. Dalam sebuah negara yang sistem hukum dan
36
Frans Hendra Winarta,Op.,Cit.,hlm.63
37
Candra Irawan, Op.Cit, hlm. 55
Universitas Sumatera Utara
33
pemerintahannya korup dan lembaga peradilannya dapat dengan mudah dibeli oleh pihak yang memiliki kekuatan financial atau kekuatan politik, cara
– cara negosiasi dan mediasi tidaklah akan berjalan efektif, karena pihak yang kuat merasa yakin
bahwa dengan cara dan dalam forum apapun dapat memenangkan sengketa. Penyelesaian sengketa menggunakan pengadilan setelah terbukti banyak
menimbulkan ketidak puasan pada para pihak-pihak yang bersengketa maupun masyarakat luas. Ketidak puasan masyarakat dilontarkan dalam bentuk pandangan
sinis, mencemooh, dan menghujat terhadap kinerja pengadilan karena dianggap tidak memanusiawikan pihak
– pihak yang bersengketa, menjauhkan pihak-pihak bersengketa dari keadilan, tempat terjadinya perdagangan putusan hakim, dan lain-
lain hujatan yang ditujukan kepada lembaga peradilan.Seperti halnya dengan negosiasi dan mediasi, arbitrase lebih dipilih karena para pihak cenderung tidak
mempercayai lembaga peradilan tersebut.Para pihak yang bersengketa tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui siapa yang menang ataupun kalah dalam suatu proses
penyelesaian sengketa litigasi, para pihak akan mengeluarkan biaya besar yang dikeluarkan para pihak tersebut dapat diminimalisir sehingga para pihak pun lebih
memilih arbitrase dari pada proses penyelesaian secara litigasi. Dengan kata lain penyelesaian sengketa melalui arbitrase merupakan cara yang efektif dari segi
financial karena biayanya yang terjangkau. Sama halnya dengan biaya, para pihak juga tidak ingin membuang waktu hanya untuk berperkara di pengadilan saja, masih
banyak kepentingan dan urusan lain yang harus mereka selesaikan disamping sengketa yang tengah mereka hadapi. Agar penyelesaian sengketa menjadi lebih
hemat waktu, para pihak sengketa tertarik untuk memilih penyelesaian sengketa malalui arbitrase.Selain putusan bisa didapat dengan cepat, putusan arbitrase ini
bersifat final. Faktor lain mendorong para pihak sengketa melakukan arbitrase adalah
Universitas Sumatera Utara
34
karena arbitrase memberikan kebebasan yang sebenar-benarnya kepada para pihak dalam menentukan arbiter, pilihan hukum, proses, serta tempat penyelenggaraan
arbitrase. Namun tetap pada akhirnya para pihak ini tetap harus tunduk dan patuh terhadap putusan arbitrase yang mengikat mereka tersebut. Dari faktor-faktor yang
telah diuraikan diatas, dapat dilihat dengan jelas dan dapat ditarik kesimpulan bahwa arbitrase merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa diluar pengadilan yang
memiliki manfaat serta kemudahan – kemudahan yang sangat besar sehingga
mendorong para pihak sengketa untuk memilih serta memberdayakan arbitrase dalam menyelesaiakan sengketa.
38
38
Fitri Hidayati., Op.,Cit, hlm.50-52
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN