commit to user 67
penyuluhan dari kader puskesmas. Apabila ibu mendapat penyuluhan tentang cara pemberian MP-ASI dengan benar maka ibu-ibu tersebut akan
memahami, sehingga akan mempraktekan cara pemberian MP-ASI dengan benar, sehingga hal ini akan meningkatkan status gizi bayi.
Soekirman 2002 berpendapat perilaku masyarakat tidak sadar gizi pada balita terkait masyarakat khususnya ibu balita yang sadar gizi maka
secara otomatis juga akan memperhatikan masalah pemberian MP-ASI pada bayinya, dengan demikian sangat diperlukan peningkatan
pengetahuann pada ibu balita tentang pemberian MP-ASI melalui pelayanan informasi yang baik berupa penyuluhan secara intensif. Hal ini
diperkirakan akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program MP-ASI dan dapat merubah perilaku menjadi sadar dalam
pemberian MP-ASI pada bayinya.
2. Hubungan antata Praktek Cara Pemberian MP-ASI dengan Status
Gizi
Praktek dibentuk oleh pengalaman interaksi individu dengan lingkungan, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikapnya
terhadap suatu objek. Dalam praktek atau tindakan ibu dalam memberikan MP-ASI pada bayinya sangat dipengaruhi oleh bagaimana sikap ibu
tersebut terhadap MP-ASI, apabila sikap positif dan mendukung, maka ibu tersebut akan melakukan tindakan yang positif dalam memberikan MP-
ASI pada bayinya. Suharjo, 1994.
commit to user 68
Dari hasil penelitian diketahui bahwa besar hubungan antara praktek pemberian MP- ASI dengan status gizi adalah 0,348 dengan
tingkat signifikasi koefisien korelasi 0,000 0,05. Pada hasil uji t menunjukkan bahwa nilai sig atau
significance
adalah 0,008 0,05 atau t hitung 2,698 t tabel 1,960. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
praktek ibu dalam pemberian MP-ASI kepada bayinya sangat berpengaruh terhadap status gizi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang
dalam praktek pemberian MP-ASI kepada bayinya baik mayoritas mempunyai bayi dengan status gizi baik yaitu sebanyak 57 orang 43,8.
Sedangkan responden yang praktek pemberian MP-ASI kepada bayinya tidak baik mayoritas mempunyai bayi dengan status gizi kurang yaitu
sebanyak 25 orang 19,2 . Semakin baik praktek ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayinya
maka akan semakin baik pula status gizi bayinya, demikian juga sebaliknya semakin tidak baik praktek ibu dalam pemberian MP-ASI maka
semakin tidak baik pula status gizi bayinya. Hal ini sesuai dengan haasil penelitian Mulyati 2000 tentang pemberian MP-ASI pada bayi yang
sangat dipengaruhi oleh pengetahuan serta praktek ibu terhadap MP-ASI. Menurut
Notoadmodjo 2003
bahwa semakin
tinggi pengetahuan seseorang maka semakin baik sikap yang dimiliki. Sikap juga
dipengaruhi adanya faktor-faktor antara lain pengalaman pribadi yang didapat seperti melihat, membaca dari media cetak dan latihan atau
praktek dari orang lain.
commit to user 69
Dari hasil wawancara pada ibu bayi dapat dilihat bahwa banyak ibu bayi yang belum mengerti akan manfaat MP-ASI, sehingga ibu bayi
enggan untuk mencoba meningkatkan alternatif-alternatif pemberian MP- ASI pada bayinya dan kenyataannnya masih ada bayi yang mempunyai
status gizi buruk menurut standard penilaian klasifikasi status gizi anak balita.
3. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Praktek pemberian