Pengertian Domain kognitif pengetahuan

commit to user 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah kedalaman peserta didik dapat menghadapi, mendalami, memperdalam perhatian seperti cara manusia menyelesaikan masalah tentang konsep-konsep baru dan kemampuan dalam belajar di kelas. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengukuran atau penelitian pada umumnya dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat bantu berupa kuesioner berisi materi yang diukur dari responden Silberman, 2001. Pengetahuan berasal dari kata tahu, artinya seseorang mempunyai pengetahuan tentang suatu tertentu yang didapat dari pendidikan formal, nonformal atau informal. Pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, kepandaian yang berkenaan dengan suatu hal Purwodarminto, 1998. commit to user 7 Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagian hasil penggunaan panca indranya, yang berbeda kepercayaan beliefs , takhayul superstitions dan penerangan yang keliru misinformations Soekanto, 2005. Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu subjek tertentu. Pengindraan terjasi melalui panca indra manusia yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoadmodjo, 2007.

b. Domain kognitif pengetahuan

Pengetahaun yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tindakan yaitu : 1 Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kita kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari, antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. commit to user 8 2 Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagaisuatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materitersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya nterhadap objel yang dipelajari. 3 Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalamkonteks atau situasi yang lain. 4 Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat meggambarkan membuat bagan, membedakan, mengelompokan, dan sebagainya. 5 Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan commit to user 9 yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulais baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya : dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6 Evaluasi Evaluatiaon Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan semdiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada. Notoatmodjo, 2007. Dalam penelitian ini tingkat pengetahuan yang diteliti difokuskan pada domain kognitif aplikasi.

c. Sumber Pengetahuan dan Faktor yang Mempengaruhi

Dokumen yang terkait

Praktek Pemberian ASI Dan Makanan Pendamping ASI Serta Status Gizi Bayi Usia 6-8 Bulan Pada Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja

0 15 83

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DAN PENYAKIT INFEKSI KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI UMUR 6 12 BULAN

2 23 95

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN

0 3 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU GURU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MPASI)DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN.

0 2 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-24 BULAN Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Balita Usia 7-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pu

0 4 17

Hubungan antara Usia Awal Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan.

0 0 12

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI DESA KEMBARAN

0 0 17