commit to user 25
a. Penilaian Status Gizi
Menurut Jelliffe 1989
cit
Supriarsa dkk, 2002 mengatakan penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
langsung dan cara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu : antropometri, klinis, biokimia
dan biofisik. Penilaian status gizi secara tidak langsung terdiri dari tiga yaitu survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
Pengertian dan penggunaan metode penilaian status gizi menurut Supriarsa dkk 2002 adalah
1 Penilaian Status Gizi secara Langsung a
Antropometri 1 Pengertian
Secara umum antropometri adalah artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri
berhubungan dengan berbagai macam cara pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di
bawah kulit.
commit to user 26
2 Penggunaan
Secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Indikator yang sering dipakai dalam
penelitian status gizi anak balita di masyarakat secara antropometri adalah indikator berat badan menurut umur BBU yang
menunjukkan secara sensitif status gizi saat ini saat diukur karena mudah berubah namun indikator BBU tidak spesifik karena berat
badan selain dipengaruhi oleh umur juga dipengaruhi oleh tinggi badan,
indikator panjang
badan menurut
umur PBU
menggambarkan status gizi masa lalu, sedangkan indikator menurut berat badan panjang badan BBPB menggambarkan secara sensitif
dan spesifik status gizi saat ini Soekirnan, 2000.
3 Keunggulan antropometri
Sebelum menguraikan tentang keunggulan antropometri ada baiknya mengenal apa yang mendasari penggunaan antropometri.
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah ; a
Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukuran panjang bayi yang
dapat dibuat sendiri di rumah.
commit to user 27
b Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan
objektif. Contohnya, apabila terjadi kesalahan pada pengukuran lingkar lengan atas pada anak balita, maka dapat dilakukan
pengukuran kembali tanpa harus persiapan alat uang rumit. Berbeda dengan pengukuran status gizi dengan metode biokimia,
apabila terjadi kesalahan maka harus mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang relatif mahal dan rumit.
c Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus
profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu. d
Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak memerlukan bahan-bahan lainnya.
e Hasilnya mudah disimpulkan, karena mempunyai ambang batas
cut off points
dan baku rujukan yang sudah pasti. f
Secara ilmiah diakui kebenarannya. Hampir semua negara menggunakan antropometri sebagai metode untuk mengukur
status gizi masyarakat, khususnya untuk penapisan
screening
status gizi.
Hal ini
dikarenakan antropometri
diakui kebenarannya secara ilmiah.
Memperhatikan faktor di atas, maka dibawah ini akan diuraikan keunggulan antropometri gizi sebagai berikut :
a Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah
sampel yang besar.
commit to user 28
b Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan
oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan pengukuran antropometri. Kader gizi posyandu
tidak perlu seorang ahli, tetapi dengan pelatihan singkat ia dapat melaksanakan kegiatannya secara rutin.
c Alatnya mudah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan
dibuat di daerah setempat. Memang ada alat antropometri yang mahal dan harus diimpor dari luar negeri, tetapi penggunaan alat
itu hanya tertentu saja seperti
“ Skin Fold Caliper”
untuk mengukur tebal di bawah kulit.
d Metode ini tepat dan akurat, akrena dapat dibakukan.
e Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa
lampau. f
Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, dan gizi buruk, karena sudah ada ambang batas yang jelas.
g Metode antropometri dapat mengevaluasi perubahan status gizi
pada peride tertentu, atau dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
h
Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
commit to user 29
4 Kelemahan Antropometri
Di samping keunggulan metode penentuan status gizi secara antropometri, terdapat pula beberapa kelemahan.
a Tidak sensitif
Metode ini tidak dapat mendeketsi status gizi dalam waktu singkat. Di samping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat
gizi tertentu seperti zink danFe. b
Faktor di luar gizi penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi
dapat menurunkan
spesifikasi dan
sensitivitas pengukuran antropometri.
c Kesalahan
yang terjadi
pada saat
pengukuran dapat
mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.Kesalahan ini terjadi karena:
- Pengukuran - Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi
jaringan - Analisis dan asumsi yang keliru
d Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
- Latihan petugas yang tidak cukup. - Kesalahan alat atau alat tidak ditera.
- Kesulitan pengukuran.
commit to user 30
5 Jenis Parameter
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari
tubuh manusia, anatra lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal
lemak di bawah kulit. Di bawah ini akan diuraikan parameter itu. a Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status
gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai
dengan penentuan umur yang tepat. Menurut Puslitbang Gizi Bogor 1980, batasan umur digunakan
adalah tahun umur penuh
Completed Year
dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh
Completed Month.
Contoh : Tahun usia penuh
Completed Year
Umur : 7 tahun 2 bulan, dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan, dihitung 6 tahun Contoh
: Bulan Usia penuh
Completed Month
Umur : 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan
3 bulan 27 hari, dihitung 3 bulan Di perdesaan banyak keluarga yang tidak mempunyai catatan
tanggal lahir anaknya. Selain itu juga ada kecenderungan untuk
commit to user 31
menulis angka yang mudah seperti: 1 tahun, 1,5 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
b Berat Badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir
neonatus
. Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR.
Dikatakan BBRL apabila berat bayi lahir dibawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kg. pada masa bayi-balita, berat badan dapat
dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi,
asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan
makanan. Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan
mineral pada tulang, pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan protein obat menurut. Pada orang yang edema
dan asites terjadi penambahan ciran dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi
pada orang kekurangan gizi. c Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui
dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran
commit to user 32
kedua yang pentihng, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan
Quac stick
, faktor umur dapat dikesampingkan.
Pengukuran tinggi badan untuk anak balita yang sudah dapat berdiri dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa
microtoise
yang mempunyai ketelitian 0,1 cm.
6 Indeks Antropometri
Parameter antrometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indek Antropometri.
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu Berat Badan menurut Umur BBU, Tinggi Badan menurut Umur TBU,
dan berat badan mennurut Tinggi badan BBTB. a Berat Badan Menurut Umur BB U
Dalam keadaan noramal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin,
maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2
kemungkinan perkembangan
berat badan,
yaitu dapat
berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat
badan menurut umur digunakan sebagai salah satu pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka
commit to user 33
indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini
current nutritional status.
Ø Kelebihan Indeks BB U
Indeks BBU mempunyai beberapa kelebihan antara lain: - Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat
umum. - Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis.
- Berat badan dapat berfluktuasi. - Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil.
- Dapat mendeteksi kegemukan
over weight
. Ø
Kelemahan Indek BB U Disamping mempunyai kelebihan, indeks BB U juga
mempunyai beberapa kekurangan, antara lain: - Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru
bila terdapat edema maupun asites. - Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional,
umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik.
- Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak dibawah usia lima tahun.
- Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti . - Secara operasional sering mengalami hambatan karena
masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini orang tua
commit to user 34
tidak mau menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan, dan sebagainya.
b Tinggi Badan Menurut Umur TBU Ø
Keuntungan Indeks TB U - Baik untuk menilai status gizi masa lampau.
- Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
Ø Kelemahan Indeks TB U
- Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.
- Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk
melakukannya. - Ketepatan umur sulit didapat.-
c Berat Badan Menurut Tinggi Badan BB TB Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan.
Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.
Ø Keuntungan indeks BB TB
- Tidak memerlukan data umur - Dapat membedakan proporsi badan gemuk, normal dan
kurus.
commit to user 35
Ø Kelemahan indeks BB TB
- Tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek, cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan
menurut umurnya,
karena faktor
umur tidak
dipertimbangkan. - Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam
melakukan pengukuran panjang. Tinggi badan pada kelompok balita.
- Membutuhkan dua macam alat ukur. - Pengukuran dua macam alat ukur.
- Pengukuran relatif lebih lama. - Membutuhkan dua orang yang melakukannya.
- Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok non-
profesional Sampai saat ini masih terdapat masalah yang berkaitan dengan
informasi status gizi berdasarkan pada data antropometri. Masalah yang banyak dijumpai di lapangan yaitu beragamnya penggunaan istilah status
gizi dan penggunaan baku rujukan. Departemen Kesehatan RI sesuai hasil pertemuan pakar gizi yang
diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia PERSAGI bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan LIPI pada bulan Januari
2000, menyepakati penyeragaman istilah status gizi dan buku antropometri yang digunakan di Indonesia, dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini :
commit to user 36
Tabel 2.2 Status gizi Berdasarkan Indeks Antropometri
Indikator Status Gizi
Keterangan
Berat badan menurut umur BBU
Gizi lebih 80
Gizi baik 71 – 80
Gizi kurang 61 - 70
Gizi buruk ≤ 60
Tinggi badan menurut umur TBU
Gizi lebih 90
Gizi baik 81 – 90
Gizi kurang 71 – 80
Gizi buruk ≤ 70
Berat badan menurut tinggi badan BBTB
Gizi lebih 90
Gizi baik 81 – 90
Gizi kurang 71 – 80
Gizi buruk ≤ 70
Sumber : DepKes RI 2005
b Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
supervisial seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada orang-orang yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar
tiroid.
commit to user 37
Metode ini umumnya untuk survei secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis secara
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit.
c Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai jaringan tubuh antara lain darah, urine, tinda dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan mal nutrisi yang lebih parah
lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menemukan
kekurangan gizi yang spesifik.
d Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penelitian status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan
dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat
commit to user 38
digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
2 Penilaian Status Gizi secara Tidak Langsung
a Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga
dan individu.
Survei ini
dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.
2 Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lain yang berhubungan dengan gizi.
3 Faktor Ekologi
Bengeoa mengungkapkan bahwa mal nutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis dan lingkungan budaya.
commit to user 39
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan praktek pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6
sampai 12 bulan sejauh ini diketahui peneliti belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.
Namun peneliti menemukan penelitian yang relevan dengan penelitian yang sekarang. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2006,
dengan judul Pengetahuan dan praktek pemberian makanan pendamping ASI hubungannnya dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan di
Puskesmas Jetis I, Bantul Yogyakarta, dengan hasil bahwa ada pengetahuan dan praktek ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI berhubungan
secara bersama-sama terhadap perkembangan bayi. Atmanto 2008, dengan judul hubungan antara tingkat pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, dan modal social dengan status gizi anak balita di Kabupaten Sragen, dengan hasil bahwa pendidikan ibu, pendapatan keluarga
dan modal soaial berturut-turut memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi anak balita.
Adapun persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2006 dengan penelitian sekarang adalah terletak pada variable tingkat pengetahuan
dan praktek pemberian makanan pendamping ASI serta metode penelitian yaitu deskriptif. Sedangkan persamaan penelitian yang dilakukan oleh
Atmanto 2008 dengan penelitian sekarang adalah variable status gizi. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2006 dengan penelitian