Pengertian Tujuan Syarat-syarat MP-ASI

commit to user 13 2 Respon Terpimpin Guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua. 3 Mekanisme Mechanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencaoai praktek tingkat tiga. 4 Adopsi Adoption Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, tindakan itu sudah dimodifiksikan tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Sarwono, 1993.

3. MP-ASI Makanan Pendamping Air Susu Ibu

a. Pengertian

MP-ASI adalah makanan tambahan selain ASI yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MP-ASI, ASI harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai 24 bulan. MP-ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi. Makanan ini harus menjadi pelengkap yang dapat memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa MP-ASI berguna untuk menutupi kekurangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI Krisnatuti Yenrina, 2000. commit to user 14 MP-ASI dapat juga disebut makanan pelengkap atau makanan padat, adalah makanan tambahan yang secara berangsur-angsur diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi, sebelum bayi diberi makanan anak. Sesudah anak disapih, makanan tambahan lama- kelamaan akan menjadi makanan pokok. Sari buah atau buah-buahan segar, makanan lumat dan makanan lembek secara berturut-turut dapat diberikan sebagai makanan tambahan RSCM Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 1994.

b. Tujuan

Pemberian MP-ASI bertujuan untuk melengkapi zat gizi bayi yang sudah berkurang. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan. Dengan berbagai rasa dan bentuk mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan, mencoba beradaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi Suhardjo, 2009. Bayi perlu mendapatkan tambahan energi dan zat-zat gizi yang diperlukan, karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus menerus. Perkembangan anak yang normal dapat diketahui dengan cara melihat kondisi motorik halus, motorik kasar, bahasa dan sosial anak Krisnatuti, 2000.

c. Syarat-syarat MP-ASI

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna maka perlu diperhatikan sifat-sifat bahan makanan yang akan commit to user 15 digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah disiapkan dengan waktu pengolahan yang singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya. MP-ASI hendaknya mengandung protein bermutu tinggi dengan jumlah yang mencukupi Roger, 1999. Makanan yang dianjurkan 1 Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau kaldu daging dan sayuran, susu formula ASI atau air. 2 Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang, apel, melon dan alpukat. 3 Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. 4 Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian di blender 5 Ikan yang diblender Sebaiknya ikan yang digunakan adalah ikan yang tidak berduri. Makanan yang tidak dianjurkan 1 Makanan yang mengandung protein gluten yaitu tepung terigu barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung , mual dam commit to user 16 diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi gluten intolerance. 2 Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa. 3 Makanan terlalu berlemak 4 Buah-buahnan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak 5 Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam 6 Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak. Sayuran yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak. Keduaq makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung. 7 Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakanpada tenggoroknan sehingga bayi sulit bernapas. 8 Kadangkala telur dapat memacu alergi, berikan secara bertahap dan denga porsi kecil. Jika bayi alergi segera dihentikan. 9 Madu dapat mengandung spora yang sangat membahayakan bayi Lituhayu R, 2008.

d. Mutu MP-ASI

Dokumen yang terkait

Praktek Pemberian ASI Dan Makanan Pendamping ASI Serta Status Gizi Bayi Usia 6-8 Bulan Pada Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja

0 15 83

HUBUNGAN ANTARA PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DAN PENYAKIT INFEKSI KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI UMUR 6 12 BULAN

2 23 95

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN

0 3 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU GURU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ( MPASI)DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN.

0 2 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-24 BULAN Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Balita Usia 7-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pu

0 4 17

Hubungan antara Usia Awal Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan.

0 0 12

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI DESA KEMBARAN

0 0 17