commit to user 19
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah: 1. Pemberian jus buah semangka merah Citrullus vulgaris dapat mencegah
kerusakan sel ginjal tikus putih Rattus norvegicus yang terpapar parasetamol.
2. Peningkatan dosis jus buah semangka merah Citrullus vulgaris dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan sel ginjal tikus putih
Rattus norvegicus yang terpapar parasetamol.
commit to user 20
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Peneliti mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu berupa hewan coba
di laboratorium.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi : Tikus Putih Rattus norvegicus jantan dengan galur Wistar berusia ± 3 bulan dengan berat badan ± 200 gram.
2. Sampel : Menurut Purawisastra 2001, jumlah sampel yang digunakan berdasarkan rumus Federer yaitu:
k-1n-1 15 4-1n-1 15
3n-1 15 3n 15 + 3
n 6 ≈ 7
commit to user 21
Keterangan: k : jumlah kelompok
n : jumlah sampel dalam tiap kelompok Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok sebanyak
7 ekor tikus putih n 6. Jumlah kelompok tikus putih ada 4 sehingga penelitian ini membutuhkan 28 ekor tikus putih dari populasi yang ada.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang dipakai adalah incidental sampling. Sampel diperoleh dengan mengambil begitu saja subjek penelitian yang ditemui dari
populasi yang ada. Kemudian tikus putih tersebut dimasukkan ke dalam 4 kelompok secara random.
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah the post test only controlled group design. Model rancangan ini merupakan rancangan eksperimental sederhana.
Dalam rancangan ini subjek dibagi menjadi 2 kelompok 4 kelompok secara random. Perlakuan pemberian parasetamol saja diberikan kepada satu
kelompok, 2 kelompok lain diberi perlakuan pemberian jus buah semangka merah dengan dosis yang berbeda dengan diinduksi parasetamol, dan
perlakuan lain sebagai kontrol. Setelah waktu yang ditentukan, semua kelompok diobservasi atau dilakukan pengukuran terhadap variabel efek yang
diteliti. Perbedaan hasil pengukuran nilai variabel pada kelompok perlakuan
commit to user 22
Sampel mencit 32
Ekor Bandingkan
dengan uji statistik
Sampel Tikus Putih
28 ekor
dan kelompok kontrol merupakan efek dari perlakuan Taufiqqurohman, 2008.
K O
P1 O
1
P2 O
2
P3 O
3
Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian.
Keterangan: K
: Kelompok kontrol tanpa diberi jus buah semangka merah maupun parasetamol. Pemberian aquades 2 ml200 gr BB tikus putih
setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan 1 ml200 gr BB tikus putih pada hari ke-12, 13, dan 14.
P1 : Kelompok perlakuan 1, yang diberi parasetamol tanpa diberi jus
buah semangka merah. Pemberian aquades peroral sebanyak 2 ml200 gr BB tikus putih setiap hari selama 14 hari berturut-turut
dan pada hari ke-12, 13 dan 14 diberi parasetamol 291,6 mg200 gr BB tikus putih perhari.
P2 : Kelompok perlakuan 2, jus buah semangka merah dosis I yaitu
2,7 gr semangka200 gr BB tikus putih selama 14 hari berturut- turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol
dosis 291,6 mg200 gr BB tikus putih 1 jam setelah pemberian jus buah semangka merah.
commit to user 23
P3 : Kelompok perlakuan 3, yang diberi jus buah semangka merah
dosis II yaitu 5,4 gr semangka200 gr BB tikus putih selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga
parasetamol dosis 291,6 mg200 gr BB tikus putih 1 jam setelah pemberian jus buah semangka merah.
O : Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal
pyknosis, karyorrhexis dan karyolysis dari 100 sel di pars konvulata korteks ginjal 50 sel ginjal kanan dan 50 sel ginjal
kiri kelompok kontrol. O
1
: Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal pyknosis, karyorrhexis dan karyolysis dari 100 sel di pars
konvulata korteks ginjal 50 sel ginjal kanan dan 50 sel ginjal kiri kelompok KP
1
. O
2
: Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal pyknosis, karyorrhexis dan karyolysis dari 100 sel di pars
konvulata korteks ginjal 50 sel ginjal kanan dan 50 sel ginjal kiri kelompok KP
2
. O
3
: Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal pyknosis, karyorrhexis dan karyolysis dari 100 sel di pars
konvulata korteks ginjal 50 sel ginjal kanan dan 50 sel ginjal kiri kelompok KP
3
. Pengamatan jumlah inti sel epitel tubulus proksimal ginjal pyknosis,
karyorrhexis dan karyolysis dilakukan pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama dikerjakan
commit to user 24
F. Identifikasi Variabel Penelitian