commit to user 13
Efek samping paling serius dari kelebihan dosis akut parasetamol adalah nekrosis hati yang fatal. Nekrosis tubulus renalis dan
hipoglikemia juga dapat terjadi setelah menelan dosis tunggal 10-15 gr 150-250 mgkg BB. Dosis 20-25 gr atau lebih dapat menyebabkan
akibat fatal. Sekitar 10 pasien keracunan yang tidak mendapatkan pengobatan yang spesifik berkembang menjadi kerusakan hati yang
hebat dan 10-20 akhirnya meninggal karena kegagalan fungsi hati. Kegagalan ginjal akut juga terjadi pada beberapa pasien Goodman dan
Gilman, 2001. Sedangkan dosis toksik untuk tikus atau LD50 tikus adalah 1944 mgkg BB Genome Alberta, 2006. Penelitian pada hewan
coba menunjukkan bahwa ketika parasetamol memenuhi ginjal, parasetamol akan dioksidasi melalui sitokrom P
450
sehingga dapat menyebabkan kerusakan tubulus Zlatkovic et al., 1998.
4. Mikroskopis Kerusakan Ginjal Setelah Pemberian Parasetamol Dosis Toksik
Kerusakan ginjal yang berupa nekrosis dapat terjadi sebagai akibat
dari pemberian
parasetamol dengan
dosis toksik
Goodman dan Gilman, 2001. Nekrosis adalah kematian sel dan jaringan pada tubuh yang hidup.
Adapun tanda-tanda kerusakan sel : a. Pyknosis : intinya kisut dan bertambah basofil, berwarna
gelap, batasnya tidak teratur.
commit to user 14
b. Karyorrhexis : inti mengalami fragmentasi atau hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di
dalam sel. c. Karyolysis
: kromatin basofil menjadi pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu saja
Price dan Wilson, 1994. Pada nekrosis tubuler akut nefrotoksik terjadi nekrosis segmen-
segmen pendek tubulus, terutama pada tubulus proksimal, dengan membrana basalis tubuli umumnya masih baik dan secara klinik terjadi
supresi akut fungsi ginjal Robbins dan Kumar, 1995. Secara histologis ditandai dengan sel-sel epitel tubulus yang semakin menipis dan datar,
brush border menghilang, lumen tubulus melebar dan terisi oleh jaringan nekrotik Dische, 1995. Hal ini terjadi karena sel epitel tubulus
ginjal peka terhadap anoksia dan mudah rusak karena keracunan saat kontak dengan zat-zat yang diekskresi oleh ginjal. Inti pada sel yang
nekrosis sama sekali menghilang dengan berjalannya waktu. Sitoplasma berubah menjadi masa asidofil suram bergranula. Apabila penderita
dapat bertahan selama seminggu, regenerasi epitel akan tampak sebagai bentuk aktivitas mitosis pada sel epitel tubulus proksimal ginjal yang
masih ada Robbins dan Kumar, 1995.
commit to user 15
5. Mekanisme Kerusakan Ginjal oleh Parasetamol dan Mekanisme Renoprotektor Jus Buah Semangka Merah
Pada kondisi normal, parasetamol yang diabsorbsi oleh tubuh dikonjugasi dengan asam glukoronat dan asam sulfat, sebagian kecil
dihidroksilasi dengan sitokrom P-450 menjadi metabolit N-asetil-p- benzoquinonimin NAPQI. Metabolit NAPQI ini oleh glutathione
hepar diubah menjadi metabolit sistin dan merkapturat yang kemudian dibuang melalui urin Wilmana dan Gunawan, 2007. Tetapi jika dosis
parasetamol tinggi akan terjadi deplesi glutathione sehingga metabolit yang reaktif tersebut akan berikatan dengan protein sel dan akan
menyebabkan kematian sel. Terjadinya deplesi glutathione dapat diketahui dengan pemeriksaan urine. Dalam urine tidak akan dijumpai
glutathione akibat penggunaan glutathione untuk mengubah metabolit parasetamol Ross et al., 1980.
Penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa ketika parasetamol memenuhi ginjal, parasetamol akan dioksidasi melalui
sitokrom P
450
sehingga dapat menyebabkan kerusakan tubulus Zlatkovic et al., 1998.
Kerusakan ginjal akibat parasetamol dapat terjadi karena reaksi toksik, alergi dan radikal bebas. Tubulus proksimal adalah lokasi yang
paling sering mengalami kerusakan akibat toksikan Klassen, 2003. Hal ini terjadi karena sebelum obat dan metabolitnya diekskresikan melalui
urine, terlebih dahulu akan dikonsentrasikan dalam sel tubulus proksimal
commit to user 16
ginjal sehingga kadar toksik pada tubulus proksimal meningkat Price dan Wilson, 1994. Sitokrom P
450
di ginjal yang berperan penting pada pembentukan N-acetyl-p-benzoquinoneimine NAPQI dan
memacu timbulnya nefrotoksisitas sebagian besar berada di tubulus proksimal Klassen, 2003.
Kandungan utama jus buah semangka merah yang berperan dalam mencegah kerusakan ginjal akibat pemberian parasetamol dosis
toksik adalah antioksidan. Antioksidan yang dimiliki jus buah semangka antara lain vitamin C, vitamin A dan likopen Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991. Penelitian dewasa ini menunjukkan bahwa peran antioksidan
likopen adalah yang tertinggi di antara karotenoid yang sudah dikenal. Likopen memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas,
terutama yang dihasilkan oleh reaksi metabolisme selular suatu jenis radikal bebas yang sangat reaktif di dalam tubuh. Sebagai antioksidan,
likopen memiliki kemampuan mencegah reaksi oksidasi oleh radikal bebas masing-masing dua kali dan sepuluh kali kemampuan beta-karoten
vitamin A dan alpha-tokoferol vitamin E Siagian, 2005. Antioksidan ini mampu memberikan elektron kepada molekul
radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya stres
oksidatif Almatsier, 2004.
commit to user 17
Dalam buah semangka juga terkandung prekursor glutathione yakni cysteine, yang dapat meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh
He et al., 2004; Frank, 1995. Peningkatan kadar glutathione akan mengisi kembali kekosongannya di dalam tubuh dan dapat digunakan
untuk konjugasi NAPQI Frank, 1995. Melalui mekanisme antioksidan dan peningkatan glutathione ini
jus buah semangka merah dapat mencegah kerusakan histologis ginjal.
commit to user 18
B. Kerangka Pemikiran