Struktur Histologis Ginjal Tinjauan Pustaka 1. Semangka merah Citrullus vulgaris

commit to user 7 yaitu likopen. Kandungan likopen yang terdapat dalam semangka sebanyak 23-72 mikrogramgram berat kering. Likopen merupakan antioksidan yang lebih unggul dari vitamin C dan E Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991; He et al., 2004.

2. Struktur Histologis Ginjal

Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh, termasuk toksin dan zat asing lainnya seperti metabolit obat-obatan dan makanan tambahan Guyton dan Hall, 1997. Ginjal rentan terhadap efek toksik obat-obatan dan bahan-bahan kimia karena: a. Ginjal menerima 25 persen dari curah jantung, sehingga sering dan mudah kontak dengan zat kimia dalam jumlah besar. b. Interstitium yang hiperosmotik memungkinkan zat kimia dikonsentrasikan pada daerah yang relatif hipovaskuler. c. Ginjal merupakan jalur ekskresi obligatorik untuk kebanyakan obat sehingga insufisiensi ginjal mengakibatkan penimbunan obat dan peningkatan konsentrasi dalam cairan tubulus Price dan Wilson, 1994. Struktur mikroskopik ginjal terdiri dari korteks dan medula. Korteks ginjal terdiri dari pars konvulata dan pars radiata. Pars konvulatakontorta tersusun dari korpuskuli ginjal dan tubuli yang membentuk labirin kortikal. Pars radiata tersusun dari bagian-bagian commit to user 8 lurus segmen lurus tubulus proksimal dan segmen lurus tubulus distal dari nefron dan duktus koligens. Medula ginjal hanya mengandung tubuli bagian lurus dan segmen-segmen tipis nefron Lengkung Henle Junqueira et al., 2005. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, yang mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal Price dan Wilson, 1994. Korpuskulus ginjal terdiri dari kapsula Bowman dan rumbai kapiler glomerulus. Kapsula Bowman dilapisi oleh sel-sel epitel. Sel-sel epitel parietal berbentuk gepeng dan membentuk bagian terluar dari kapsula sedangkan sel-sel epitel viseral jauh lebih besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan melapisi bagian luar dari rumbai kapiler. Membrana basalis membentuk lapisan tengah dinding kapiler, terjepit di antara sel-sel endotel membentuk bagian terdalam dari rumbai kapiler. Sel endotel berkontak kontinu dengan membrana basalis. Sel-sel endotel, membrana basalis, dan sel-sel viseral merupakan tiga lapisan yang membentuk membrana filtrasi glomerulus. Sel-sel mesangial adalah sel- sel endotel yang membentuk suatu jaringan kontinu antara lengkung- lengkung kapiler glomerulus dan diduga juga berfungsi sebagai jaringan penyokong. Sel-sel mesangial ini bukan merupakan bagian dari membrana filtrasi Price dan Wilson, 1994. commit to user 9 Glomerulus tersusun oleh suatu anyaman kapiler yang berasal dari cabang-cabang arteriol aferen glomerulus. Jaringan ikat dari arteriol aferen tidak masuk ke dalam kapsula Bowman dan digantikan oleh sel mesangial. Glomerulus merupakan daerah sentral sel-sel mesangial dan lapisan-lapisan dari kapsula Bowman dengan membran dasar yang bersangkutan Gartner dan Hiatt, 2007. Aparatus jukstaglomerulus merupakan kumpulan sel-sel khusus termasuk juga beberapa sel jaringan penyambung di dekat katub vaskuler setiap glomerulus dan dianggap sebagai pengatur pengeluaran renin Price dan Wilson, 1994. Tubulus proksimal ginjal berperan dalam mekanisme absorbsi dan ekskresi. Sel-sel tubulus proksimal mempunyai tanda-tanda sel yang bermetabolisme tinggi, mempunyai banyak mitokondria untuk menyokong proses transpor aktif yang sangat cepat dan cukup tepat Guyton dan Hall, 1997. Tubulus proksimal adalah lokasi yang paling sering mengalami kerusakan akibat toksikan Klassen, 2003. Hal ini terjadi karena sebelum obat dan metabolitnya diekskresikan melalui urine, terlebih dahulu akan dikonsentrasikan dalam sel tubulus proksimal ginjal sehingga kadar toksik pada tubulus proksimal meningkat Price dan Wilson, 1994. Sitokrom P 450 di ginjal yang berperan penting pada pembentukan N-acetyl-p-benzoquinoneimine NAPQI dan memacu timbulnya nefrotoksisitas sebagian besar berada di tubulus proksimal Klassen, 2003. commit to user 10 Tubulus proksimal berada sebagian besar di korteks ginjal. Diameternya ± 60 µm dan panjangnya ± 14 mm. Tubulus proksimal terdiri dari pars konvulata yang berada di dekat korpuskulus ginjal dan pars rekta yang berjalan turun di medulla dan korteks, kemudian berlanjut menjadi lengkung Henle di medulla. Sel-sel tubulus proksimal berbentuk kuboid selapis dengan batas sel yang tidak jelas dengan sitoplasma eosinofilik dan bergranula dan inti sel yang besar, bulat dan berbentuk sferis di tengah sel. Puncak-puncak sel yang menghadap ke lumen tubulus mempunyai mikrovili cukup panjang yang disebut brush border. Pada bagian basal sel tampak adanya garis-garis basal yang disebut basal striation Gartner dan Hiatt, 2007. Penderita yang memakai analgetik dalam jumlah besar dapat mengalami nefritis interstitial kronis dan sering disertai nekrosis papiler ginjal. Nefritis interstitial dapat terjadi karena konsumsi analgetik yang toksikan dalam waktu yang lama. Asetaminofen, metabolit fenasetin, dapat merusak sel dengan ikatan kovalen dan jejas oksidatif Robbins dan Kumar, 1995.

3. Parasetamol

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK (15:15:15) dan Pemangkasan Buah

16 126 85

Pemanfaatan Limbah Pulp Buah Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) Untuk Pembuatan Nata De Watermelon Pulp Dengan Menggunakan Bakteri Acetobacter xylinum

38 165 83

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Yang Di induksi Alkohol

0 8 25

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar ) Jantan yang Di Induksi Alkohol

3 52 21

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Jumlah Sel Spermatozoa Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Setelah Pemberian Alkohol

0 39 22

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH SEMANGKA MERAH (CITRULLUS VULGARIS) TERHADAP BERAT VESIKULA SEMINALIS DAN JUMLAH LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) JANTAN YANG DIPAPAR ALKOHOL

1 9 25

EFEK HEPATOPROTEKTOR JUS SEMANGKA MERAH (Citrulus vulgaris) TERHADAPKERUSAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) AKIBAT PAPARAN PARASETAMOL

0 5 54

Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberikan Parasetamol Dosis Tinggi.

0 0 12

Perbandingan Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dan Kurkuma terhadap Kerusakan Struktur Histologis Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik.

0 0 1

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) terhadap Kerusakan Histologis Sel Ginjal Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol.

0 0 1