26
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Kota Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan
Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kategori kelas A. Selain itu, RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit
rujukan untuk wilayah Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau, sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang
sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991
tanggal 6 September 1991, RSUP H. Adam Malik ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Dengan ditetapkannya RSUP H. Adam Malik sebagai rumah sakit pendidikan, maka Fakultas Kedokteran USU dapat menggunakan rumah sakit ini
sebagai pusat pendidikan klinik calon dokter dan pendidikan keahlian calon dokter spesialis. Salah satu fasilitas pelayanan yang dimiliki RSUP H. Adam
Malik adalah instalasi rekam medis. Dengan demikian, instalasi rekam medis menjadi tempat peneliti mengambil data penelitian.
5.1.2 Hasil Analisis Data
a. Karakteristik Penderita Benign Prostatic Hyperplasia Penelitian dilakukan terhadap 588 pasien dengan pembesaran prostat
berdasarkan rekam medisnya, baik itu pasien rawat jalan maupun rawat inap, periode Januari 2015 hingga Desember 2015. Dari seluruh populasi, diambil 100
sampel yang memenuhi kriteria, dengan rincian 74 orang merupakan penderita BPH dan 26 orang merupakan pasien dengan kelainan pembesaran prostat
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Usia Penderita BPH
No. Kelompok Usia
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 51-58
59-66 67-74
75-82 83-90
15 25
22 10
2 20,3
33,8 29,7
13,5
2,7 Total
74 100,0
Berdasarkan tabel 5.1, dijumpai kelompok usia yang paling sering menderita BPH adalah kelompok usia 59-66 tahun, yaitu sebanyak 25 orang
20,3. Tabel 5.2 Gambaran Karakteristik Pekerjaan Penderita BPH
No. Jenis Pekerjaan
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Pensiunan Wiraswasta
PNS dan Pegawai Swasta Petani
Guru Dokter
21 20
14 16
1 2
28,4 27,0
18,9 21,6
1,4 2,7
Total 74
100,0 Berdasarkan tabel 5.2, dijumpai jenis pekerjaan yang paling banyak pada
penderita BPH adalah pensiunan, yaitu sebanyak 21 orang 28,4. b. Hasil Studi Cross sectional Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan
Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia Hubungan DM tipe 2 dengan kejadian BPH yang di uji menggunakan uji
chi-square .
Tabel 5.4 Tabulasi Silang Hubungan DM Tipe 2 dengan BPH DM tipe 2
BPH p value
Positif Negatif
Total Ada
27 7
34 0,376
Tidak Ada 47
19 66
74 26
100
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p value
sebesar 0,376. Berdasarkan nilai p value, maka pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DM tipe 2 dengan BPH. Kemudian,
dengan ratio prevalence RP yang didapatkan sebesar 1,115 dan confidence interval
CI 95 sebesar 0,886-1,403 menunjukkan bahwa DM tipe 2 belum tentu merupakan faktor risiko dari BPH.
5.2 Pembahasan 5.2.1 Gambaran Karakteristik Usia Penderita BPH