Pemeliharaan Panen dan Pasca Panen

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan jamur tiram di daerah penelitian meliputi penyiraman, dan perlindungan tanaman terhadap serangan hama. Pada masa inkubasi baglog jamur tiram tidak disiram. Namun pada masa penumbuhan petani di daerah penelitian melakukan penyiraman 2 sd 3 kali dalam sehari. Petani di daerah penelitan menyiram baglog dengan air berkabut dan jika cuaca panas petani didaerah penelitian juga menyiram kumbung agar suhu didalam ruangan tetap dingin dan juga menjaga kebersihan kumbung. Untuk mengetahui apakah jamur terkena penyakit, dapat dilihat pada proses Inkububasi. Jika baglog jamur bewarna selain warna putih maka jamur sudah terkena penyakit. Untuk itu jamur yang sudah terkena penyakit harus dikeluarkan dari ruang inkubasi agar tidak menyebar ke baglog jamur tiram lainnya. Selain penyakit terdapat beberapa hama yang menyerang jamur tiram di daerah penelitian ulat, tungau, dan tikus. Namun Petani di daerah penelitian tidak menggunakan pestisida dalam merawat jamur tiram karena tidak terlalu mengganggu produksi jamur tiram. Petani di daerah penelitian hanya melakukan secara manual dengan membersihkan bagian baglog dan tubuh jamur tiram dari hama - hama tersebut. Gambar 11. Pemeliharaan Baglog Jamur Tiram di Ruang Pertumbuhan Universitas Sumatera Utara

10. Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur tiram optimal dengan tudung jamur tiram 5-10 cm. Pemanenan jamur tiram bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Setiap baglog jamur tiram dapat dipanen hingga 5 kali. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur tiram. Setelah jamur dipanen, bagian perakaran jamur tiram dibersihkan dengan pisau . Setelah itu jamur tiram secepatnya dimasukkan ke dalam plastik untuk menghindari penguapan dan penyusutan jamur. Gambar 12. Jamur Tiram Putih yang Siap Untuk di Panen dan Jamur Tiram yang Sudah Dibungkus Plastik Untuk melihat apakah teknik budidaya usahatani jamur tiram di daerah penelitian telah sesuai atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan teknik budidaya anjuran yang dikemukakan redaksi trubus 2010 dengan teknik budidaya di daerah penelitian seperti tertera pada Tabel 5 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Perbandingan Teknis Budidaya Jamur Tiram Antara Anjuran Literatur Dengan Keadaan di Daerah Penelitian No Tahapan Kegiatan Anjuran Menurut Redaksi Trubus 2010 Keadaan di Lapangan Keterangan 1 Pengadonan Bahan Siapkan 100 kg serbuk kayu yang sudah diayak, 9-15 kg dedak, 1 kg kapur pertanian, dan 1 kg gipsim kemudian campurkan semua bahan sampai merata. Kemudian tambahkan air hingga media terasa menggumpal. 100 kg serbuk kayu yang sudah diayak dicampurkan dengan 8-15 kg dedak, 1-5 kg kapur, dan tepung jagung. Semua bahan kemudian campurkan semua bahan sampai merata. Kemudian tambahkan air hingga media terasa menggumpal Hampir Sesuai 2 Pengomposan Tutup media menggunakan terpal, lalu diamkan selama 3- 7 hari Adonanan serbuk kayu ditutup denan terpal lalu didiamkan selama 1-5 hari Hampir Sesuai 3 Masukkan Campuran Serbuk Kau Masukkan campuran serbuk kayu kedalam plastik poliplerin, padat kan , lalu ikat dengan menggunakan tali plastik. Bentuk media tanam seperti ini disebut baglog Campuran serbuk kayu dimasukkan kedalam plastik poliplerin, dipadat kan , lalu ikat dengan menggunakan karet atau penutup cincin jamur. Sesuai

4 Sterilisasi

Baglog disterilkan ke dalam drum yang sudah dimodifikasi dan lamanya pengukusan sekitar 8 jam Baglog disterilisasi dengan menggunakan drum atau bangunan steril yang dimodifikasi dan lamaya pengukusan sekitar 8 jam Sesuai

5 Pendinginan

Biarkan baglog di dalam drum selama semalam agar sisa uap Baglog didiamkan satu malam yang bertujuan agar uap Sesuai Universitas Sumatera Utara No Tahapan Kegiatan Anjuran Menurut Redaksi Trubus 2010 Keadaan di Lapangan Keterangan panas membunuh mikroba pengganggu panas menghilang 6 Inokulasi Bibit Semprotkan alkohol ke seluruh ruangan dan tangan pekerja.Siapkan beberapa botol bibit jamur tiram,. dan media baglog, lalu tuangkan misellium di media baglog dengan menggunakan sendok kecil panjang yang steril , kemudian pasang dengan menggunakan cincin lalu tutup dengan kertas Koran dan ikat dengan karet Semprotkan alkohol ke tangan sebelum memulai memasukkan bibit ke dalam baglog. Bibit jamur tiram dimasukkan ke dalam Baglog yang telah dingin dengan menggunakan sendok kecil atau sendok spakula yang sudah steril, kemudian pasang cicin paralon lalu tutupi dengan kertas Koran dan ikat dengan karet Sesuai

7 Inkubasi

Masukkan baglog keruang inkubasi. Selama masa inkubasi, proses perawatan hanya menjaga ruangan tetap sejuk, lembab dan bersih. Lamanya baglog berada diruang inkubasi 40-60 hari, hingga tampak misellium bewarna putih yang memenuhi seluruh bagian dalam baglog secara merata Baglog yang sudah diisikan bibit kemudian di pindahkan keruang inkubasi. Perawatan yang dilakukan saat baglog-baglog berada diruang inkubasi yaitu menjaga ruangan tetap sejuk lamanyan baglog berada diruaang inkubasi adalah 30- 40 hari, hingga tampak ¾ misellium bewarna putih menutupi permukaan baglog Hampir sesuai Universitas Sumatera Utara No Tahapan Kegiatan Anjuran Menurut Redaksi Trubus 2010 Keadaan di Lapangan Keterangan

8. Penumbuhan

Buka penutup baglog untuk panen pertama atau baglog disayat dengan menggunakan pisau yang sudah steril atau sayatan yang berbentuk persegi. Setelah misellium penuh,tutup baglog dibuka atau membuka seluruh permukaan baglog Hampir sesuai

9. Pemeliharaan

Baglog harus dipelihara setipa hari. Perawatan yang dilakukan untuk baglog adalah menjaga kebersihan kumbung dan dilakukannya penyiraman dengan cara pengkabutan agar suhu yang diinginkan tercapai. Pada kondisi Panas Penyiraman dilakukan 2 sd 3 kali dalam sehari Perawatan yang dilakukan pada baglog saat berada di kumbung adalah dengan menjaga kebersihan kumbung dan melakukan penyiram lantai kumbung dan baglog. Jika hari panas penyiraman dilakukan 2 sd 3 kali sehari. Sesuai

10 Panen dan Pasca Panen

Jamur tiram dipanen secara manual dengan menggunakan tangan atau menggunakan pisau yang tajam. Waktu terbaik panen pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari sekitar pukul 17.00. Setelah jamur dipanen potong bagian akar jamur dan bersihkan sisa kotoran pada jamur kemudian dimasukkan kedalam, jamur dikemas ke dalam plastik untuk menghindari penguapan Jamur tiram yang memiliki ukuran maksimal dipanen dengan cara mencabut hingga akar-akarnya. Waktu pemanenan dilakukan di pagi hari dan sore hari. Kemudian bagian akarnya dipotong dengan menggunakan pisau dan dibersihkan sisa- sisa kotoran dan kemudian dimasukkan ke dalam plastic Sesuai Sumber : Redaksi Trubus, 2010 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa teknik budidaya usahatani jamur tiram di daerah penelitian secara garis besar telah sesuai dengan anjuran yang dikemukan oleh Redaksi Trubus 2010. Dengan demikian teknik budidaya usahatani telah intensif, karena sesuai dengan anjuran. 4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan 4.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jamur Tiram di Daerah Penelitian 4.3.1.1. Uji Kesesuaian Test Goodness Of Fit Model Dan Uji Hipotesis Hasil analisis hubungan antara biaya input usahatani terhadap pendapatan usahatani jamur tiram disajikan pada table berikut: Tabel 6. Pengaruh Faktor – Faktor Pendapatan Bersih Jamur Tiram Terhadap Pendapatan Usahatani Variabel Koefisien Regresi Std.Error t Hitung Signifikansi Keterangan Konstanta 1967171.73 4997683.4 .394 .698 Biaya Bibit 9.294 2.656 3.499 .003 Nyata Biaya Serbuk 5.042 5.205 .969 .346 Tidak Nyata Biaya Kapur -141.540 70.228 -2.015 .059 Tidak Nyata Pengalaman 113040.952 1856478.4 .061 .952 Tidak Nyata Biaya TK 3.244 1.731 1.874 .077 Tidak Nyata Sumber: Lampiran

1. Koefisien Determinasi