Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Usahatani wortel secara ekonomis di daerah penelitian menguntungkan
yaitu rata-rata RC Ratio per petani dan per hektar adalah sebesar 2,58 2.
Produksi, luas lahan, pupuk, tenaga kerja, pendidikan dan pengalaman bertani secara serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani
wortel sedangkan secara parsial yang berpengaruh nyata adalah produksi, luas lahan, pupuk, tenaga kerja dan pengalaman bertani di daerah
penelitian 3.
Pendapatan bersih usahatani wortel didaerah penelitian lebih tinggi dari Upah Minimum Propinsi UMP
2.4 Kerangka Pemikiran
Jamur tiram merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai sayuran tetapi juga sebagai
obat-obatan. Jamur tiram memiliki kegunaan yang beragam didalam kehidupan masyarakat sehari – hari, oleh karena itu jamur tiram tersebut mudah
pemasarannya dan apabila dibudidayakan dengan baik dapat memberikan keuntungan yang besar. Akan tetapi, berusahatani jamur tiram dapat berhasil
dengan baik apabila ditunjang dengan pengetahuan yang luas mengenai semua aspek yang berkaitan dengan tanaman jamur tiram yaitu mulai dari teknik
budidaya, kondisi lingkungan bertanam, penanganan panen dan pasca panen, dan analisis usahataninya. Melakukan analisis usahatani tersebut dapat diketahui
Universitas Sumatera Utara
gambaran untung ruginya, sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai dan peluang yang ada dalam mengusahakan komoditi tertentu.
Dalam perhitungan analisis usahatani jamur tiram, biaya produksi dibedakan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap antara lain biaya
pembelian peralatan pertanian, sedangkan biaya tidak tetap meliputi biaya pembelian sarana produksi, seperti bibit, serbuk kayu, dedak, kapur, tepung
jagung, pelastik, cincin paralon, karet, alkohol, spritus, gas, kayu bakar, Koran, biaya listrik serta biaya tenaga
kerja. Penerimaan usahatani jamur tiram diperoleh dari produksi jamur tiram segar dikalikan dengan harga jamur tiram. Pendapatan
usahatani jamur tiram diperoleh dari selisih penerimaan usahatani dengan seluruh total biaya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan petani,
diantaranya adalah biaya bibit, biaya serbuk kayu, biaya kapur, pengalaman bertani, dan biaya tenaga kerja. Untuk mengetahui kelayakan usahatani jamur
tiram ini dianalisis secara ekonomi dengan metode analisis RC. Analisis RC ini membandingkan nilai penerimaan Revenue dengan dengan total biaya produksi
Cost dengan menggunakan kriteria RC l, maka usahatani ini layak; bila RC = 1 maka usahatani ini berada pada titik impas; dan bila RC 1 maka usahatani
tidak layak
Universitas Sumatera Utara
Adapun skema kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan : = Menyatakan Hubungan
= Menyatakan Pengaruh
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Harga Penerimaan
Petani Jamur Tiram
Usahatani Jamur Tiram
Produksi
Faktor yang mempengaruhi pendapatan
Biaya Bibit Biaya Serbuk Kayu
Biaya Kapur Pengalaman Berani
Biaya Tenaga Kerja Pendapatan
Efisiensi RC
Universitas Sumatera Utara
2.5. Hipotesis