Pria Metroseksual KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pria Metroseksual

Pria metroseksual adalah istilah yang ditujukan kepada seseorang pria yang moderen biasanya single yang tidak hanya mengerti sisi maskulinnya tetapi juga sisi feminimnya. Pria jenis ini biasanya selalu tampil rapi serta memelihara kebersihan tubuh dari kepala sampai ujung kaki. Pria metroseksual biasanya memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk dekat dengan lawan jenis dan membangun hubungan yang erat. Pria metroseksual ini mampu mengekspresikan kemampuannya. Pria metroseksual bisa di sebut juga pria yang mengagumi dan mencintai dirinya sendiri. Dalam hal ini biasa pria metroseksual sangat menghargai seni film dan musik tidak lebih dari pria tipe lain. www.korantempo.comnews200493gaya20hidup57.html di akses tanggal 30 Maret 2004 Pria metroseksual dilihat dari perspektif gender merupakan perbedaan psikologis dan budaya kontemporer. Dimana ketika budaya life style mempengaruhi psikologi seseorang untuk bertingkah laku sesuai dengan budaya tersebut. Perilaku tersebut bisa menjadi ganda. Hermawan Kartajaya menjelaskan bahwa pria metroseksual bukanlah seorang homoseksual atau pria yang kemayu. Ia tetaplah pria normal yang bisa memiliki keluarga yang bahagia, dengan istri yang cantik dan anak-anak yang lucu. Hanya lebih “kewanitaan”, misalnya lebih senang ngobrol dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik dari pada rata-rata pria. Dan yang paling nyata, metroseksual ini sangatlah fashionable Suara Merdeka, 24 Juli 2004. Banyak pendapat kenapa muncul pria metroseksual ini, salah satunya adalah karena semakin banyak wanita bekerja. Kehadiran makin banyak wanita yang bekerja yang sebelumnya lebih banyak didominasi kaum pria Universitas Sumatera Utara tentu menuntut rekan prianya untuk juga menjaga penampilan, misalnya dengan berbusana rapi, bertubuh bugar dan berbau harum. Sementara itu, menurut Jean-Marc Carriol direktur perusahaan fashion Trimex dalam Kompas 31 Agustus 2004, gerakan feminis punya kontribusi besar pada perkembangan pasar produk untuk pria. Ketika kelompok wanita terus mendorong terjadinya kesetaraan hak, perubahan pun kemudian terjadi. Sukses gerakan feminis secara mendasar mengubah cara pria dan wanita berinteraksi di lingkungan kerja mereka. Penampilan dan perawatan tubuh menjadi sangat penting. Para pria metroseksual merupakan penikmat hidup yang ditopang kemampuan finansial. Selain rutin ke gym, mereka juga rajin merawat diri disalon dan spa, gemar nongkrong di kafe serta menjelajah mal untuk berburu fashion dan aksesori bermerek, namun mereka bukan sekedar pembelanja potensial, tetapi juga pekerja cerdas yang penuh percaya diri, berdedikasi serta berkomitmen kepada karya dan keluarga. Jumlah mereka terus bertambah banyak menjadikan mereka potensi pasar yang luar biasa besar. Sebagai konsumen, pria membutuhkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat kapitalis untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Para pria metroseksual tidak mau disamakan dengan kaum gay atau homoseksual. Hai ini dikarenakan dalam urusan berpenampilan rapi, bersih, dan wangi, para pria metroseksual memiliki tujuan yang berbeda dengan kaum gay ataupun waria. Berdandan rapi, bersih dan wangi, bukan ciri-ciri utama seorang gay, karena ini sangat sulit membedakan antara pria normal dengan gay. Gay pada umumnya memiliki ciri-ciri khusus dalam berpenampilan begitu juga para waria. Universitas Sumatera Utara Para pria metroseksual peduli dengan penampilan bukan berarti mereka mau disamakan dengan wanita, karena penampilan pria dan wanita sangat jelas berbeda. Pria metroseksual hanyalah pria yang sedikit memiliki sikap yang lebih menonjolkan kesan memperhatikan penampilan dan mengharuskan kesempurnaan dalam penampilannya. Pria metroseksual selalu mendapat stereotipe yang negatif dari masyarakat, karena masyarakat memandang perilaku pria metroseksual merupakan suatu perilaku wanita yang suka merawat tubuhnya secara berlebihan. Masyarakat membedakan antara pria dan wanita dengan maskulin dan feminim. Maskulin identik dengan keperkasaan, bergelut disektor publik, jantan dan agresif, sedangkan feminim identik dengan lemah lembut, bergelut disektor domestik, pesolek, pasif.

2.2 Gaya Hidup lifestyle