Gaya Hidup pria metroseksul dalam kehidupan sehari-hari

nyaman untuk beraktivitas sehari-hari. Pacar dan teman-teman rekan kerja para pria metroseksual pun sangat mendukung, walaupun sebagian dari teman-teman para pria metroseksual sering mengejek-ejek pria metroseksual, dengan celaan misalnya sering dianggap seperti wanita

4.4.2 Gaya Hidup pria metroseksul dalam kehidupan sehari-hari

Para pria metroseksual dalam segi ekonomi kehidupannya cukup mapan, sehingga mereka memiliki cukup uang untuk mengikuti trend yang sedang berkembang saat ini dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Mereka penikmat hidup yang ditopang kemampuan finansial. Selain rutin ke gym, mereka juga rajin merawat diri di salon dan spa, gemar nongkrong di kafe serta menjelajah mal untuk berburu fashion dan aksesoris bermerek. Sepuluh informan pria metroseksual HR, MR, KK, RA, AB, ID, DN, PT, RZ, ML mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai komunitas pria metroseksual yang spesifik. Biasanya para pria metroseksual nongkrong bersama teman-teman di kafe. Ini biasanya mereka lakukan setiap weekend. Tempat-tempat yang sering mereka kumpul bersama-teman yaitu di Sun Plaza yang tepatnya Starbuck, Food Court. Selain di Sun Plaza biasanya para pria metroseksual suka nongkrong di Merdeka Walk. Sun Plaza dan Merdeka Walk salah satu tempat favorit para pria metroseksual yang ada di kota Medan. Selain nongkrong di kafe, para pria metroseksual juga suka dugem dunia gemerlap. Biasanya para pria metroseksual dugem setiap weekend. Bahkan, ada yang yang seminggu dua kali mereka dugem. Ini mereka lakukan untuk melepaskan kepenatan mereka dalam sehari-hari bekerja. Tidak semuanya para pria metroseksual yang suka Universitas Sumatera Utara dugem. Dari sepuluh informan pria metroseksual, delapan yang suka dugem, dan dua lagi tidak suka dugem. Berikut penuturan RA kepada penulis: “ Saya sama sekali gak suka ke tempat-tempat kayak gitu, menurut saya gak ada manfaatnya saya ke tempat-tempat kayak gitu. orang-orang yang suka dugem, adalah orang-orang yang suka minum-minuman, dan saya bukan orang yang suka minum-minuman.” Wawancara, Desember 2008 Pria metroseksual yang suka dugem biasanya biaya yang mereka keluarkan untuk bersenang-senang bisa sampai jutaan. Ini mereka lakukan karena mereka sangat senang berkumpul bersama teman-teman. Disana mereka bisa minum-minum sepuas mereka, dan ada juga yang hanya dengar-dengar alunan musik yang keras. Bagi mereka kumpul bersama teman- teman cukup merasa menghilangkan rasa kepenatan mereka selama bekerja seharian penuh. Berikut penuturan DN kepada penulis: “Aku dugem setiap malam minggu. Karena teman-teman aku banyak yang kumpul di sana. Setiap dugem biasanya aku gak terlalu ngitung berapa yang aku keluarkan setiap malam minggu. Yah…biasanya sech bisa sampai satu juta lebih, itu kadang aku yang bayar teman-teman aku. Dan kadang teman-teman aku juga yang bayarin aku. Kami selalu bergilir untuk meneraktir. Kadang seru aja..kalo ganti-gantian yang bayar.” Wawancara, Januari 2008 Selain para pria metroseksual suka nongkrong di kafe, dan suka dugem. Para pria metroseksual juga suka menjelah mal-mal. Biasanya mereka suka hunting barang-barang yang lagi trend atau up-to-date dan menjelah barang-barang yang bermerek terkenal. Barang-barang yang mereka cari tidak hanya untuk fashion aja, tapi mereka juga hunting barang-barang elektronik seperti handpone, laptop, dan I-Pod. Dalam masalah fashion para pria metroseksual memakai merek-merek terkenal. Barang-barang yang biasanya mereka beli dengan merek terkenal adalah baju, celana, sepatu, minyak wangi, dan asesoris-asesoris lainnya. Bahkan dari sepuluh informan, satu Universitas Sumatera Utara diantarannya dalam masalah pakaian khususnya baju, membuat desain sendiri, yang dijahit oleh desainer yang ia percaya. Berikut penuturan HR kepada penulis: “Aku termasuk orang yang suka fashion, soal baju biasanya aku suka buat sendiri oleh tukang jahit aku. Aku lebih suka pake kemeja, dari pada pake kaos. Kalo pake kemeja aku merasa nyaman aja. Biasanya aku selalu ngikuti fashion dengan melihat di majalah. Di sanalah inpirasi aku muncul buat penampilan aku.” Wawancara, Oktober 2007 Berikut ini juga penuturan PT kepada penulis: “Dengan memakai barang-barang yang bermerek, aku ngerasa lebih PD aja. Soal fashion aku selalu ngikuti dengan melihat majalah. Aku selalu ngikuti fashion setiap perkembangan zaman.” Wawancara, Januari 2008 Universitas Sumatera Utara

4.5. Pria Metroseksual dan Isu Gender