23 terjadi masalah penyediaan tanah untuk pembangunan tersebut khususnya di
daerah perkotaan kalaupun adaharus dengan harga yang sangat tinggi. Akibatnya keterbatasan tanah-tanah di daerah perkotaan maka para developer
atau para pengembang mengalihkan pembangunan perumahan dan pemukiman ke daerah pinggiran kota.
c. Faktor Kelembagaan
Dalam pelaksanaan pembangunan perumahan dan pemukiman faktor ini sangat berpengaruh karena adanya perangkat kelembagaan yang berfungsi
akan dapat diambil suatu kebijaksanaan, pembinaan serta pelaksanaan dari pembangunan tersebut oleh perangkat pemerintah pusat serta pihak swasta
yang semuanya merupakan suatu sistem yang terpadu sedangkan bagi pemerintah daerah memegang peranan penting dalam strategi pelaksnaana
pembangunan khususnya perumahan dan pemukiman.
II. 3.4 Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Pengadaan Rumah di Indonesia
Kebijaksanaan pemerintah dalam pengadaan rumah untuk mengatasi masalah kekurangan perumahan di Indonesioa dilakukan melalui :
1. Pembangunan perumahan dan pemukiman yang dilakukan oleh Perum
Perumnas 2.
Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh perusahaan yang tergabung dalam persatuan pengusaha Real Estate Indonesia REI.
3. Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi
swastayang dibiayai melalui Kredit Kepemilikan Rumah Bank Tabungan Negara KRR – BTN
Universitas Sumatera Utara
24 4.
Pembangunan perumahan yang dilakukan melalui dana suatu lembaga yang diperuntukkan bagi pegawainya
5. Pembangunan perumahan dan pemukiman transmigrasi yang dilakukan
smelalui dana Departemen Transmigrasi 6.
Pembangunan perumahan dana pemukiman bagi masyarakat terasing melalui dana Departemen Sosial
7. Pembangunan perumaha dan pemukiman pedesaan melalui koordinasi
antara Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Departemen Dalam Negeri.
8. Pembangunan Perumahan yang dilakukan oleh pengembangan lainnya
Secara umum maksud dan tujuan pembangunan perumahan dan pemukiman tersebut adalah untuk :
1. Memperbaiki keadaan perumahan dan lingkungan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat. 2.
Mengembangkan dan meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitas lingkungan baik perkotaan maupun pedesaan.
3. Meningkatkan dan memanfaatkan kembali fungsi-fungsi perkotaan dengan
lebih mengutamakan tata guna lahan. Secara lebih khusus pengadaan sekaligus pengawasan terhadap perumahan
dan pemukiman melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagaimana disebutkan diatas diatur menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang perumahan
pemukiman tersebut dijelaskan bahwa penataan perumahan dan pemukiman bertujuan untuk :
Universitas Sumatera Utara
25 1.
Memenuhi kebutuhan rumah sebagia salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
2. Mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak dalam lingkungan
yang sehat aman serasi dan teratur. 3.
Memberi arah dan pertumbuhan wilayah dan penyebaran penduduk yang rasional.
4. Menunjang pembangunan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang-
bidang lain. Berdasarkan pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pengadaan
perumahan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta harus benar- benar ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
II. 3.5 Kebutuhan dan Ketersediaan Perumahan