30 jaringan transportasi yang dapat dilalui dengan kecepatan tinggi sehingga waktu
tempuhnya lebih pendek. Berdasarkan penjelasan diatas, struktur kota yang terbesar memanjang dari
pusat ke pinggiran atau acak secara meluas kesegala penjuru kota menyebabkan tidak memadainya perkembangan prasarana jalan dan angkutan umum untuk
melayani masyarakat. Persoalan menjadi lebih rumit karena disebabkan oleh hal yang terurai
diatas, juga oleh terbatasnya lahan di pusat kegiatan perkotaan sehingga pelebaran dan penambahan ruas jalan baru sulit dilakukan.
II. 4.2 Konsep Struktur Tata Guna Lahan
Konsep struktur tata ruang Kota Medan sesuai dengan pola kegiatan fasilitas dan penggunaan lahan serta konsep struktur wilayah fungsional dimasa
pendatang diarahkan pada : 1.
Konsep struktur tata guna lahan tradisional, menyediakan lahan bagi kegiatan yang berorientasi kepada :
a. Kegiatan ekstratip pertanianperkebunan
b. Kegiatan industri dan kawasan khusus
c. Kegiatan perhubunga, jasa dan pariwisata
d. Kegiatan pelayanan sosial, bangunan umum, dan pemerintah
e. Kegiatan perumahan atau pemukiman
2. Penyediaan lahan bagi kegiatan yang untuk sementara belum ditentukan,
sehingga seolah merupakan keghiatan campuran.
Universitas Sumatera Utara
31 Semakin besarnya kegiatan di wilayah perkotaan, khususnya di wilayah
Kota Medan dan sekitarnya yang cenderung membentuk kota metropolitan langsung mempengaruhi perkembangan wilayah pinggiran Kota Medan yang
berada di Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Johor.
II. 4.3 Kawasan Perumahan Tertata untuk Real Estate
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka tahun 1986, kawasan adalah daerah dan perumahan adalah kumpulan beberapa buah
rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Dari deskripsi arti umum tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kawasan
perumahan tertata adalah daerah yang diperuntukkan sebagai tempat pembangunan rumah-rumah secara terpadu yang sesuai dengan tata guna tanah
dan dikelola oleh suatu badan, dalam hal ini disebut dengan pengembang Developer. Dikawasan tersebut di tata letal rumah dan sarana-sarana
pendukungnya seperti olahraga, rekreasi, pasar dan jeringan jalan. Menurut penjelasan Departemen Dalam Negeri bahwa Real Estate
diindektikkan dengan perusahaan pembangunan perumahan. Perusahaan pembangunan adalah statu preusan yang berusaha dalam bidang pembangunan
dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar diatas suatu areal tanah yang merupakan suatu kesatuan pemukiman, dilengkapi prasarana-prasarana
lingkungan dan fasilitas social yang diperlukan oleh masyarakat yang menghuninya.
Defenisi dari lingkungan perumahan baru adalah kompleks perumahan yang didirikan oleh preusan-perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan
Universitas Sumatera Utara
32 perumahan. Pada umumnya kondisi perumahannya sudah baik dengan penyediaan
utilitas yang lengkap, beberapa tahun ini pembangunan perumahan terlihat berlangsung pesat, baik yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta.
II. 4.3.1 Permasalahan Perumahan Tertata Di Indonesia