DESKRIPSI WILAYAH STUDI Analisis Penghuni Perumahan Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan ( Studi Kasus : Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Tuntungan )”.

43

BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI

III.1. Gambaran Umum Kota Medan Kota Medan merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara dan pusat pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Utara. Kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu kota metropolitan yang memiliki kecenderungan sebagaimana kota-kota besar lainnya. Kota Medan sebagai kota inti secara fungsional mempunyai hubungan ruang yang kuat dengan wilayah sekelilingnya. Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265,10 km 2 atau 26.510 Ha, dengan jumlah penduduk 2.036.185 jiwa. Kota Medan terletak antara 2º 27’ dan 2º 47’ lintang utara, serta 98º 35’ dan 98º 44’ bujur timur dengan batas-batas sebagai berikut : o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang III.1.1. Topografi Topografi Kota Medan bervariasi antara 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura da sungai Deli. Universitas Sumatera Utara 44 Kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 78-83 . Dan kecepatanangin rata-rata 0,45 msec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 111,26 mm. Berdasarkan data BPS Kota Medan dalam angka tahun 2007 hari hujan di Kota Medan pada tahun 2006 rata-rata perbulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 230.3 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 211,67 mm. Di samping itu wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. III.1.2 Sosial Budaya Laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan semakin meningkat , pada tahun 2005 diproyeksikan penduduk Kota Medan 2.036.185 jiwa, dibanding hasil sensus penduduk 2000, terjadi pertambahan penduduk sebesar 89.329 jiwa 1,61. Dengan luas wilayah 265,10 km 2 kepadatan penduduk mencapai 7.681 jiwakm 2 . Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun Penduduk jiwa 2001 1.926.052 2002 1.963.086 2003 1.993.060 2004 2.006.014 2005 2.036.018 Sumber : BPS Kota Medan, 2006 Universitas Sumatera Utara 45 Pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia telah terselenggara secara merata dan sudah dapat dikatakan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Usia sekolah menurut kelompok umur 6-12 tahun yang telah berpartisipasi atau yang bersekolah telah mencapai 99,61 pada tahun 2005, dan menurut kelompok umur 13-15 tahun yang telah berpartisipasi atau yang bersekolah telah mencapai 99,99 pada tahun 2005. Laju pertumbuhan penduduk Kota Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09 dan menjadi 0,63 pada tahun 2004. sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km 2 pada tahun 2004. jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit , terdapat di kecamatan Medan Baru, Medan Maimun dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area dan Medan Timur. Kota Medan terdiri dari beranekaragam suku, agama yang membuat banyaknya kebudayaan yang masuk ke Kota Medan, Kota Medan terdiri dari 21 Kecamatan dimana terdapat beberapa kelurahan di setiap kecamatan. Berikut tabel Kecamatan beserta luas wilayahnya : Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 3.2 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan No Kecamatan Luas Area km 2 Persentase 1 Medan Tuntungan 20,68 7,80 2 Medan Johor 12,81 4,83 3 Medan Amplas 14,58 5,50 4 Medan Denai 11,19 4,22 5 Medan area 9,05 3,41 6 Medan Kota 7,99 3,01 7 Medan Maimun 5,27 1,99 8 Medan Polonia 5,52 2,08 9 Medan Baru 5,84 2,20 10 Medan Selayang 9,01 3,40 11 Medan Sunggal 2,98 1,13 12 Medan Helvetia 15,44 5,83 13 Medan Petisah 13,16 4,97 14 Medan Barat 6,82 2,57 15 Medan Timur 5,33 2,01 16 Medan Perjuangan 7,76 2,93 17 Medan Tembung 4,09 1,54 18 Medan Deli 5,52 7,86 19 Medan Labuhan 36,67 13,83 20 Medan Marelan 44,47 8,99 21 Medan Belawan 26,25 9,90 Jumlah 265,10 100,00 Sumber : BPS Kota Medan, 2007 Universitas Sumatera Utara 47 Perkembangan penduduk perkotaan di Indonesia yang begitu pesat demikian halnya kondisi di kota Medan sehingga harus dilakukan pengembangan wilayah perkotaan yaitu kawasan perumahan di wilayah pinggiran. Kebijakan pembangunan kawasan perumahan di wilayah pinggiran merupakan suatu usaha untuk mengalihkan penduduk kota medan ke kota-kota kecil di wilayah pinggiran yang berbatasan langsung dengan kota Medan. Hal ini di dukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang menjangkau semua lokasi. Pembangunan Perumahan begitu pesat, di sebelah utara Kota Medan dan sebelah Selatan yang merupakan daerah pinggiran Kota Medan juga terdapat beberapa perumahan yang beranekaragam baik ditinjau dari bentuk maupun dari biaya. Kecamatan Medan Marelan yang merupakan wilayah utara Kota Medan memiliki 11 perumahan, sedangkan wilayah selatan Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan memiliki 9 perumahan, daerah ini sangat berpotensial bagi para investor yang bergerak dibidang Real Estate, disamping itu juga berpotensi di bidang agrobisnis dan pendidikan. III.2 Kecamatan Medan Marelan Kecamatan Medan Marelan terletak di wilayah utara Kota Medan. Kecamatan ini luas areanya 44,47 km 2 dengan jumlah penduduk 116.716 jiwa, dengan batas-batas sebagai berikut : o Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. o Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan. o Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. o Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara 48 Kecamatan Medan Marelan memiliki 5 kelurahan yaitu Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kelurahan Rengas Pulau, Kelurahan Terjun, Kelurahan Paya Pasir dan Kelurahan Labuhan Deli. Di Kecamatan ini terdapat 11 Real Estate atau perumahan tertata dengan berbagai fasilitas yang mendukung Real Estate tersebut. III.2.1 Kependudukan Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan terdiri dari beberapa suku antara lain : Jawa, Mandailing, Batak , Karo, Aceh, dan Minangkabau. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan Medan Marelan lebih didominan oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku, di Kecamatan Marelan terdapatnya kecemburuan sosial dimana penduduknya berlomba-lomba dalam menggapai suatu hal. Data jumlah penduduk di Kecamatan Marelan dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Marelan No Kelurahan Luas Area km 2 Jmlh Laki-laki Jmlh Perempuan Jmlh Penduduk 1 Labuhan Deli 4,50 7.422 7.110 14.532 2 Rengas Pulau 10,50 22.774 24.089 46.863 3 Terjun 16,05 10.787 13.083 23.870 4 Tanah 600 3,42 10.578 10.295 20.873 5 Paya Pasir 10,00 5.377 5.203 10.850 Jumlah 44,47 56.937 59.779 117.988 Sumber : BPS Kota Medan, 2007 Universitas Sumatera Utara 49 III.2.2. Ketenagakerjaan Dari 116.716 jiwa penduduk Kecamatan Medan Marelan didominasi mata pencahariannya adalah pegawai swasta dan petani, namun ada juga yang memiliki mata pencaharian lain seperti pegawai negeri, TNI, dan pedagang, di daerah ini terdapat beberapa pedesaan dan banyak juga penduduknya yang menjadi petani dan nelayan untuk memenihi kebutuhan hidupnya. Tabel 3.4 Data Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Marelan No Kelurahan Pegawai Negeri Pegawai Swasta TNI Polri Petani Nelayan Pedagang Pensiunan 1 Labuhan Deli 180 2.004 7 76 947 37 12 2 Rengas Pulau 204 2.241 62 2.024 16 334 9 3 Terjun 201 722 8 4.173 119 39 16 4 Tanah 600 113 859 8 768 14 56 19 5 Paya Pasir 25 892 18 361 82 47 6 Jumlah 773 6.868 101 7.502 1.328 713 62 Sumber : BPS Kota Medan, 2007 Kawasan ini banyak terdiri dari perumahan dan pertokoan, didaerah ini pemukiman penduduk lebih padat dan banyak juga pusat pendidikan. Orientasi perkembangan ke depan daerah ini adalah kegiatan campuran namun sekarang ini lebih di dominasi dengan kegiatan pertokoan dan pembangunan perumahan. Bila di tinjau dari lapangan usaha Penduduk yang bekerja, sekitar 43 penduduknya bekerja di menjadi petani, 40 bekerja di sektor pegawai swasta dan 10 nelayan, didaerah ini masih adanya persawahan jadi lebih dominan masyarakatnya masi bertani. Universitas Sumatera Utara 50 III.2.3. Sebaran Permukiman Pada wilayah ini terdapat beberapa daerah atau kecamatan yng merupakan pinggiran Kota Medan dan banyaknya lahan-lahan kosong serta adanya lahan perkebunan, Maka di daerah ini akan banyak perumahan-perumahan yang akan bermunculan atau di bangun. Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota- kota di dekatnya. Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota di wilayah metropolitan, tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Dengan demikian jika jalan yang dibangun sudah luas bukan tidak mungkin di kawasan ini menjadi are Real Estate. Perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok minimal selain sandang pangan yang harus dipenuhi oleh manusia. Dan ternyata untuk mencukupi kebutuhan ini bukanlah suatu kebutuhan yang mudah, terlebih lagi bagi penduduk kota. Di perkotaan, rumah menjadi sesuatu yang sangat mahal sebagai akibat dari tingginya harga tanah. Apalagi untuk memperoleh rumah yang layak untuk ditempati, hanya sebagian kecil warga kota yang dapat memilikinya, di Kawasan ini harga rumah masih terjangkau. Data sebaran pemukiman disetiap Perumahan Di Kecamatan Medan Marelan dapat dilihat dari tabel 3.4. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 3.5 Kepadatan Perumahan Di Kecamatan Medan Marelan No Perumahan Banyak Rumah Luas Ha Yang Terhuni Tipe Rumah 1 Perumahan Villa Deli Indah 60 0,5 60 75,80 2 Perumahan Graha Marelan 70 2 60 65,75 3 Perumahan Marelan Indah 220 10 220 45,65,75 4 Perumahan Nippon Marelan Permai 80 2 55 75,80 5 Perumahan Greenland Residence 50 2 20 75 6 Perumahan Griya Marelan 859 15 405 45,65,80 7 Perumahan Pesona Malibu 119 2 105 70,75 8 Perumahan Titi Mas Permai 124 1,8 116 75,80 9 Perumahan Terjun Indah Marelan 53 0,7 20 65,70,75 10 Perumahan Citra Anugrah Permai 55 1 40 70 11 Perumahan Panggon Indah 150 7 150 70,75,80 Sumber : Hasil survey, 2009 Pada dasarnya pembangunan perumahan menyangkut berbagai bidang sidang lintas sektor antara lain kependudukan, teknologi, pembiayaan, pertanahan, kelembagaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program pembangunan di lapangan dapat saja ditemukan aspek lain, titik berat kepentingan yang berada sehingga kadang-kadang menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara 52 Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Marelan sebagai berikut : 1. Penghijauan : adanya pemandangan dan pertamanan yang terencana sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya baik, masih banyaknya pepohonan sehingga penghijauan di daerah ini lebih baik. 2. Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM, tetapi air terkadang tidak tersalurkan dan kualitas air tidak jernih. 3. Sarana listrik : sarana listrik sudah memadai karena setiap rumah menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu perumahan berdiri. 4. Sarana Drainase : Pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran- saluran pembuangan yang memadai sehingga terhindar dari genangan air. 5. Keamanan dan Kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan. 6. Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan dan pasar yang berfungsi menjual keperluan sehari-hari. 7. Sarana Kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk. 8. Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga . 9. Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik. 10. Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak-bak sampah. Rutinitas pembuangan sampah berjalan dengan baik. Universitas Sumatera Utara 53 11. Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu kawasan, kondisi jalan di perumahan ini baik, tetapi terdapat juga jalan yang belum diaspal. 12. Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang menempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah tanpa tunggakan. 13. Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni. 14. Jarak dengan kota : tidak terlalu jauh, jarak untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari dapat dengan mudah dilakukan masyarakat. Penyebaran lokasi perumahan tertata di kecamatan Medan Marelan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut. Universitas Sumatera Utara 54 III.3 Kecamatan Medan Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan merupakan hasil pemekaran. Kecamatan ini luas areanya 20.680 km 2 dengan jumlah penduduk 65.645 jiwa. Kecamatan Medan Tuntungan ini terdiri dari 9 kelurahan serta memiliki batas wilayah sebagai berikut : o Sebelah utara berbatasan dengan Kec. Medan Selayang. o Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Deli Serdang. o Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang. o Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Medan Johor III.3.1 Kependudukan Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan terdiri dari beberapa suku antara lain : Jawa, Mandailing, Batak , Karo, Aceh, Minangkabau serta WNI turunan. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan Medan Tuntungan lebih didominan oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku dan budaya di wilayah ini. Jumlah penduduk dapat dilihat di tabel 3.6. Tabel 3.6 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan No Kelurahan Luas Wilayah km 2 Jmlh Laki- laki Jmlh Perempuan Jmlh Penduduk 1 Namo Gajah 1.01 786 813 1599 2 Simpang Selayang 5.12 7580 7550 15130 3 Mangga 2.8 14042 15202 29244 4 Sido Mulyo 0.87 707 920 1627 Universitas Sumatera Utara 55 5 Lau Cih 1.5 739 708 1447 Sambungan tabel 3. 6 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan 6 Tanjung Selamat 3 4533 4563 9096 7 Baru Ladang Bambu 1.35 1483 1308 2791 8 Kemenangan Tani 1.5 1627 1715 3342 9 Simalingkar B 4.43 2176 2365 4541 Jumlah 21.58 33673 35144 68817 Sumber : BPS Kota Medan, 2007 III.3.2 Ketenagakerjaan Dari 65.645 jiwa penduduk Kecamatan Medan Tuntungan bekerja sebagai petani namun ada juga yang memiliki mata pencarian lain seperti pegawai negeri, pegawai swasta, TNI, pedagang. Di daerah ini banyak terdapat perumahan yang siap huni sesuai dengan tipe perumahan yang diinginkan dengan harga terjangkau. Ciri Kawasan ini sebagian besar adalah kawasan perumahan dan pertokoan yang merupakan lahan tebangun. Orientasi perkembangan ke depan adalah kegiatan campuran namun didominasi oleh kegiatan perumahan dan pemikiman, pertokoan. Semakin besar tenaga kerja yang memasuki pasaran kerja tidak seimbang dengan meluasnya kesempatan kerja. Pada akhirnya akan terjadi pengangguran. Tabel 3.7 Data Mata Pencarian Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan N o Kelurahan Pegawai Negeri Pegawai Swasta TNI Polri Petani Pedagan g Pensiunan 1 Namo Gajah 79 357 6 27 45 13 Universitas Sumatera Utara 56 2 Simpang Selayang 714 2156 19 630 95 37 3 Mangga 1688 2116 192 24 705 118 4 Sido Mulyo 42 215 15 - 24 - 5 Lau Cih - - - - - - Sambungan tabel 3. 7 Data Mata Pencarian Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan 6 Tanjung Selamat 398 1867 296 37 679 69 7 Baru Ladang Bambu 106 619 16 - 26 - 8 Kemenangan Tani 664 305 18 89 411 49 9 Simalingkar B 59 207 13 1727 62 37 Jumlah 3750 7742 575 2534 2047 317 Sumber : BPS kota medan, 2007 III.3.3 Sebaran Permukiman Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota-kota di dekatnya. Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota di wilayah metropolitan, tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Data sebaran pemukiman disetiap Perumahan Di Kecamatan Medan Tuntungan dari tabel 3.8. Tabel 3.8 Perumahan Di Kecamatan Medan Tuntungan No Perumahan Banyak Rumah Luas Ha Yang Terhuni Tipe Rumah 1 Perumahan Medan Permai 150 5 100 60,70 2 Perumahan Bekala Asri 120 6 100 45,50 3 Perumahan Rizardi Putra 85 3 79 45,60 4 Perumahan Royal Sumatera 200 265 150 100 Universitas Sumatera Utara 57 5 Villa Batu Asri 140 3,5 73 36,45 6 Villa Setia Budi Makmur 176 4 50 70,100 7 Perumahan Asoka Asri 25 2 5 50,65 8 Villa Setia Budi 300 7 250 36,50,70 Sumber : Hasil Survey, 2009 Pada RUTR pengembangan diarahkan pada lahan-lahan kosong . Kondisi lingkungan perumahan yang tidak teratur dengan kondisi jaringan jalan sempit dan bentuk yang tidak berpola ditata dengan rencana konsolidasi lahan guna peningkatan nilai lahan serta tingkat keteraturan yang dimiliki. Sehingga di satu sisi masyarakat tidak dirugikan karena nilai tanah akan naik dengan terbentuknya jaringan jalan lingkungan yang memadai sebagai akses , persil yang rapi, disisi lain akan timbul keteraturan pola pemukiman kota. Sepanjang keberadaan perumahan yang bercampur dengan kegiatan tidak mengganggu seperti bangunan maka hal tersebut dapat diizinkan. Pada RUTR telah dijabarkan tipe perumahan Medan Tuntungan yaitu perumahan besar, sedang, kecil. Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Tuntungan sebagai berikut : 1. Penghijauan : kurangnya pertamanan yang terencana di sebagian perumahan sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya kurang baik. 2. Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM. 3. Sarana listrik : sarana listril sudah memadai karena setiap rumah menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu perumahan berdiri. Universitas Sumatera Utara 58 4. Sarana Drainase : Pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran-saluran pembuangan yang kurang memadai sehingga terdapat genangan air di waktu hujan. 5. Keamanan dan Kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan. 6. Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan yang berfungsi menjual keperluan sehari-hari. 7. Sarana Kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk. 8. Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga bahkan ada yang memiliki kolam berenang. 9. Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik 10. Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak-bak sampah. 11. Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu kawasan, kondisi jalan ke sebagian perumahan kurang baik. 12. Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang menempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah tanpa tunggakan. 13. Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni. 14. Mudah terjangkau dengan angkutan umum. 15. Jarak dengan kota : jarak untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari dapat dengan mudah dilakukan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 59 Penyebaran lokasi perumahan tertata di kecamatan Medan Tuntungan dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut. Universitas Sumatera Utara 60

BAB IV METODE PENELITIAN