43
BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI
III.1. Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara dan pusat pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Utara. Kota Medan sebagai ibukota
provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu kota metropolitan yang memiliki kecenderungan sebagaimana kota-kota besar lainnya. Kota Medan sebagai kota
inti secara fungsional mempunyai hubungan ruang yang kuat dengan wilayah sekelilingnya. Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265,10 km
2
atau 26.510 Ha, dengan jumlah penduduk 2.036.185 jiwa.
Kota Medan terletak antara 2º 27’ dan 2º 47’ lintang utara, serta 98º 35’ dan 98º 44’ bujur timur dengan batas-batas sebagai berikut :
o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
III.1.1. Topografi
Topografi Kota Medan bervariasi antara 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah
yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura da sungai Deli.
Universitas Sumatera Utara
44 Kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 78-83 . Dan
kecepatanangin rata-rata 0,45 msec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 111,26 mm. Berdasarkan data BPS Kota Medan dalam angka tahun
2007 hari hujan di Kota Medan pada tahun 2006 rata-rata perbulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 230.3 mm dan pada
Stasiun Polonia per bulannya 211,67 mm. Di samping itu wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka,
maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar
negeri ekspor-impor.
III.1.2 Sosial Budaya
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan semakin meningkat , pada tahun 2005 diproyeksikan penduduk Kota Medan 2.036.185 jiwa, dibanding hasil
sensus penduduk 2000, terjadi pertambahan penduduk sebesar 89.329 jiwa 1,61. Dengan luas wilayah 265,10 km
2
kepadatan penduduk mencapai 7.681 jiwakm
2
.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun Penduduk
jiwa
2001 1.926.052
2002 1.963.086
2003 1.993.060
2004 2.006.014
2005 2.036.018
Sumber : BPS Kota Medan, 2006
Universitas Sumatera Utara
45 Pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia
telah terselenggara secara merata dan sudah dapat dikatakan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Usia sekolah menurut kelompok umur 6-12 tahun yang telah
berpartisipasi atau yang bersekolah telah mencapai 99,61 pada tahun 2005, dan menurut kelompok umur 13-15 tahun yang telah berpartisipasi atau yang
bersekolah telah mencapai 99,99 pada tahun 2005.
Laju pertumbuhan penduduk Kota Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada
tahun 2000 adalah 0,09 dan menjadi 0,63 pada tahun 2004. sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km
2
pada tahun 2004. jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul
kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit , terdapat di kecamatan Medan Baru, Medan Maimun dan Medan Polonia.
Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area dan Medan Timur.
Kota Medan terdiri dari beranekaragam suku, agama yang membuat banyaknya kebudayaan yang masuk ke Kota Medan, Kota Medan terdiri dari 21
Kecamatan dimana terdapat beberapa kelurahan di setiap kecamatan. Berikut tabel Kecamatan beserta luas wilayahnya :
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 3.2 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan No Kecamatan
Luas Area km
2
Persentase 1 Medan
Tuntungan 20,68
7,80
2 Medan Johor
12,81 4,83
3 Medan Amplas
14,58 5,50
4 Medan Denai
11,19 4,22
5 Medan area
9,05 3,41
6 Medan Kota
7,99 3,01
7 Medan Maimun
5,27 1,99
8 Medan Polonia
5,52 2,08
9 Medan Baru
5,84 2,20
10 Medan Selayang
9,01 3,40
11 Medan Sunggal
2,98 1,13
12 Medan Helvetia
15,44 5,83
13 Medan Petisah
13,16 4,97
14 Medan Barat
6,82 2,57
15 Medan Timur
5,33 2,01
16 Medan Perjuangan
7,76 2,93
17 Medan Tembung
4,09 1,54
18 Medan Deli
5,52 7,86
19 Medan Labuhan
36,67 13,83
20 Medan Marelan
44,47 8,99
21 Medan Belawan
26,25 9,90
Jumlah 265,10
100,00 Sumber : BPS Kota Medan, 2007
Universitas Sumatera Utara
47 Perkembangan penduduk perkotaan di Indonesia yang begitu pesat
demikian halnya kondisi di kota Medan sehingga harus dilakukan pengembangan wilayah perkotaan yaitu kawasan perumahan di wilayah pinggiran. Kebijakan
pembangunan kawasan perumahan di wilayah pinggiran merupakan suatu usaha untuk mengalihkan penduduk kota medan ke kota-kota kecil di wilayah pinggiran
yang berbatasan langsung dengan kota Medan. Hal ini di dukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang menjangkau semua lokasi.
Pembangunan Perumahan begitu pesat, di sebelah utara Kota Medan dan sebelah Selatan yang merupakan daerah pinggiran Kota Medan juga terdapat
beberapa perumahan yang beranekaragam baik ditinjau dari bentuk maupun dari biaya. Kecamatan Medan Marelan yang merupakan wilayah utara Kota Medan
memiliki 11 perumahan, sedangkan wilayah selatan Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan memiliki 9 perumahan, daerah ini sangat berpotensial bagi para
investor yang bergerak dibidang Real Estate, disamping itu juga berpotensi di bidang agrobisnis dan pendidikan.
III.2 Kecamatan Medan Marelan
Kecamatan Medan Marelan terletak di wilayah utara Kota Medan. Kecamatan ini luas areanya 44,47 km
2
dengan jumlah penduduk 116.716 jiwa, dengan batas-batas sebagai berikut :
o Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
o Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan.
o Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
o Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
48 Kecamatan Medan Marelan memiliki 5 kelurahan yaitu Kelurahan Tanah
Enam Ratus, Kelurahan Rengas Pulau, Kelurahan Terjun, Kelurahan Paya Pasir dan Kelurahan Labuhan Deli. Di Kecamatan ini terdapat 11 Real Estate atau
perumahan tertata dengan berbagai fasilitas yang mendukung Real Estate tersebut.
III.2.1 Kependudukan
Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan terdiri dari beberapa suku antara lain :
Jawa, Mandailing, Batak , Karo, Aceh, dan Minangkabau. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan Medan Marelan lebih
didominan oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku, di Kecamatan Marelan terdapatnya kecemburuan sosial dimana
penduduknya berlomba-lomba dalam menggapai suatu hal. Data jumlah penduduk di Kecamatan Marelan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Marelan
No Kelurahan Luas Area km
2
Jmlh Laki-laki
Jmlh Perempuan
Jmlh Penduduk 1
Labuhan Deli
4,50 7.422 7.110 14.532 2
Rengas Pulau
10,50 22.774 24.089 46.863 3 Terjun
16,05 10.787 13.083 23.870
4 Tanah 600
3,42 10.578
10.295 20.873
5 Paya Pasir
10,00 5.377
5.203 10.850
Jumlah 44,47 56.937
59.779 117.988
Sumber : BPS Kota Medan, 2007
Universitas Sumatera Utara
49
III.2.2. Ketenagakerjaan
Dari 116.716 jiwa penduduk Kecamatan Medan Marelan didominasi mata pencahariannya adalah pegawai swasta dan petani, namun ada juga yang memiliki
mata pencaharian lain seperti pegawai negeri, TNI, dan pedagang, di daerah ini terdapat beberapa pedesaan dan banyak juga penduduknya yang menjadi petani
dan nelayan untuk memenihi kebutuhan hidupnya.
Tabel 3.4 Data Jumlah Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Marelan
No Kelurahan Pegawai
Negeri Pegawai
Swasta TNI
Polri Petani Nelayan Pedagang
Pensiunan 1 Labuhan
Deli 180 2.004 7 76
947 37
12 2 Rengas
Pulau 204 2.241 62 2.024 16
334 9
3 Terjun 201 722 8 4.173
119 39 16
4 Tanah 600 113 859 8 768
14 56
19 5
Paya Pasir 25 892
18 361 82 47
6 Jumlah 773
6.868 101
7.502 1.328 713 62
Sumber : BPS Kota Medan, 2007 Kawasan ini banyak terdiri dari perumahan dan pertokoan, didaerah ini
pemukiman penduduk lebih padat dan banyak juga pusat pendidikan. Orientasi perkembangan ke depan daerah ini adalah kegiatan campuran namun sekarang ini
lebih di dominasi dengan kegiatan pertokoan dan pembangunan perumahan. Bila di tinjau dari lapangan usaha Penduduk yang bekerja, sekitar 43
penduduknya bekerja di menjadi petani, 40 bekerja di sektor pegawai swasta dan 10 nelayan, didaerah ini masih adanya persawahan jadi lebih dominan
masyarakatnya masi bertani.
Universitas Sumatera Utara
50
III.2.3. Sebaran Permukiman
Pada wilayah ini terdapat beberapa daerah atau kecamatan yng merupakan pinggiran Kota Medan dan banyaknya lahan-lahan kosong serta adanya lahan
perkebunan, Maka di daerah ini akan banyak perumahan-perumahan yang akan bermunculan atau di bangun. Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan
umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota- kota di dekatnya. Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota
di wilayah metropolitan, tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Dengan demikian jika jalan yang dibangun sudah luas
bukan tidak mungkin di kawasan ini menjadi are Real Estate. Perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok minimal selain sandang
pangan yang harus dipenuhi oleh manusia. Dan ternyata untuk mencukupi kebutuhan ini bukanlah suatu kebutuhan yang mudah, terlebih lagi bagi penduduk
kota. Di perkotaan, rumah menjadi sesuatu yang sangat mahal sebagai akibat dari tingginya harga tanah. Apalagi untuk memperoleh rumah yang layak untuk
ditempati, hanya sebagian kecil warga kota yang dapat memilikinya, di Kawasan ini harga rumah masih terjangkau. Data sebaran pemukiman disetiap Perumahan
Di Kecamatan Medan Marelan dapat dilihat dari tabel 3.4.
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 3.5 Kepadatan Perumahan Di Kecamatan Medan Marelan
No Perumahan Banyak
Rumah Luas
Ha Yang
Terhuni Tipe
Rumah 1
Perumahan Villa Deli Indah 60
0,5 60
75,80 2 Perumahan
Graha Marelan
70 2
60 65,75
3 Perumahan Marelan
Indah 220
10 220
45,65,75 4
Perumahan Nippon Marelan Permai
80 2 55 75,80
5 Perumahan Greenland
Residence 50 2 20 75
6 Perumahan Griya
Marelan 859
15 405
45,65,80 7 Perumahan
Pesona Malibu
119 2
105 70,75
8 Perumahan Titi Mas Permai
124 1,8
116 75,80
9 Perumahan Terjun Indah
Marelan 53 0,7 20 65,70,75
10 Perumahan Citra Anugrah
Permai 55 1 40 70
11 Perumahan Panggon
Indah 150
7 150
70,75,80 Sumber : Hasil survey, 2009
Pada dasarnya pembangunan perumahan menyangkut berbagai bidang sidang lintas sektor antara lain kependudukan, teknologi, pembiayaan, pertanahan,
kelembagaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program pembangunan di lapangan dapat saja ditemukan aspek lain, titik berat kepentingan
yang berada sehingga kadang-kadang menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
52 Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Marelan
sebagai berikut : 1.
Penghijauan : adanya pemandangan dan pertamanan yang terencana sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya baik, masih
banyaknya pepohonan sehingga penghijauan di daerah ini lebih baik. 2.
Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM, tetapi air terkadang tidak tersalurkan dan kualitas air
tidak jernih. 3.
Sarana listrik : sarana listrik sudah memadai karena setiap rumah menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu
perumahan berdiri. 4.
Sarana Drainase : Pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran- saluran pembuangan yang memadai sehingga terhindar dari genangan air.
5. Keamanan dan Kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada
setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan. 6.
Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan dan pasar yang berfungsi menjual keperluan sehari-hari.
7. Sarana Kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai
serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk. 8.
Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga . 9.
Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik. 10.
Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak-bak sampah. Rutinitas pembuangan sampah berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
53 11.
Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu kawasan, kondisi jalan di perumahan ini baik, tetapi terdapat juga jalan
yang belum diaspal. 12.
Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang menempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah
tanpa tunggakan. 13.
Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni.
14. Jarak dengan kota : tidak terlalu jauh, jarak untuk melaksanakan aktifitas
sehari-hari dapat dengan mudah dilakukan masyarakat. Penyebaran lokasi perumahan tertata di kecamatan Medan Marelan dapat dilihat
pada gambar 3.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
54
III.3 Kecamatan Medan Tuntungan
Kecamatan Medan Tuntungan merupakan hasil pemekaran. Kecamatan ini luas areanya 20.680 km
2
dengan jumlah penduduk 65.645 jiwa. Kecamatan Medan Tuntungan ini terdiri dari 9 kelurahan serta memiliki batas wilayah
sebagai berikut : o
Sebelah utara berbatasan dengan Kec. Medan Selayang. o
Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Deli Serdang. o
Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang. o
Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Medan Johor
III.3.1 Kependudukan
Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan terdiri dari beberapa suku antara lain :
Jawa, Mandailing, Batak , Karo, Aceh, Minangkabau serta WNI turunan. Berdasarkan data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan kecamatan
Medan Tuntungan lebih didominan oleh kebudayaan yang tinggi yang mana menimbulkan dampak adanya diskriminasi suku dan budaya di wilayah ini.
Jumlah penduduk dapat dilihat di tabel 3.6.
Tabel 3.6 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan
No Kelurahan Luas Wilayah
km
2
Jmlh Laki- laki
Jmlh Perempuan
Jmlh Penduduk
1 Namo Gajah
1.01 786 813
1599 2
Simpang Selayang
5.12 7580 7550
15130 3 Mangga
2.8 14042 15202 29244
4 Sido Mulyo
0.87 707
920 1627
Universitas Sumatera Utara
55 5 Lau
Cih 1.5
739 708
1447
Sambungan tabel 3. 6 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Tuntungan 6 Tanjung
Selamat 3
4533 4563 9096
7 Baru Ladang Bambu
1.35 1483
1308 2791
8 Kemenangan Tani
1.5 1627
1715 3342
9 Simalingkar B
4.43 2176 2365 4541 Jumlah 21.58
33673 35144
68817 Sumber : BPS Kota Medan, 2007
III.3.2 Ketenagakerjaan
Dari 65.645 jiwa penduduk Kecamatan Medan Tuntungan bekerja sebagai petani namun ada juga yang memiliki mata pencarian lain seperti pegawai negeri,
pegawai swasta, TNI, pedagang. Di daerah ini banyak terdapat perumahan yang siap huni sesuai dengan tipe perumahan yang diinginkan dengan harga terjangkau.
Ciri Kawasan ini sebagian besar adalah kawasan perumahan dan pertokoan yang merupakan lahan tebangun. Orientasi perkembangan ke depan adalah kegiatan
campuran namun didominasi oleh kegiatan perumahan dan pemikiman, pertokoan. Semakin besar tenaga kerja yang memasuki pasaran kerja tidak
seimbang dengan meluasnya kesempatan kerja. Pada akhirnya akan terjadi pengangguran.
Tabel 3.7 Data Mata Pencarian Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan
N o
Kelurahan Pegawai
Negeri Pegawai
Swasta TNI
Polri Petani
Pedagan g
Pensiunan 1 Namo
Gajah 79 357
6 27
45 13
Universitas Sumatera Utara
56 2 Simpang
Selayang 714 2156 19
630 95 37
3 Mangga 1688 2116
192 24
705 118
4 Sido Mulyo
42 215
15 -
24 - 5 Lau
Cih -
- -
- - -
Sambungan tabel 3. 7 Data Mata Pencarian Penduduk Kecamatan Medan Tuntungan
6 Tanjung Selamat 398
1867 296
37 679 69 7
Baru Ladang Bambu 106
619 16
- 26
- 8 Kemenangan
Tani 664 305 18
89 411 49 9 Simalingkar
B 59 207
13 1727
62 37 Jumlah 3750
7742 575
2534 2047
317 Sumber : BPS kota medan, 2007
III.3.3 Sebaran Permukiman
Perkembangan fisik suatu wilayah metropolitan umumnya cenderung ke arah bersatunya pemukiman antara kota inti dengan kota-kota di dekatnya.
Apabila diperhatikan dari sebaran kawasan terbangun kota-kota di wilayah metropolitan, tampak bahwa bentuk perkembangan mengikuti pola jaringan jalan
yang ada. Data sebaran pemukiman disetiap Perumahan Di Kecamatan Medan Tuntungan dari tabel 3.8.
Tabel 3.8 Perumahan Di Kecamatan Medan Tuntungan
No Perumahan Banyak Rumah
Luas Ha
Yang Terhuni Tipe
Rumah 1 Perumahan
Medan Permai
150 5
100 60,70
2 Perumahan Bekala
Asri 120
6 100
45,50 3
Perumahan Rizardi Putra 85 3
79 45,60
4 Perumahan Royal
Sumatera 200 265
150 100
Universitas Sumatera Utara
57 5
Villa Batu Asri 140 3,5 73 36,45
6 Villa Setia Budi Makmur
176 4
50 70,100
7 Perumahan Asoka
Asri 25
2 5
50,65 8
Villa Setia Budi 300 7
250 36,50,70
Sumber : Hasil Survey, 2009 Pada RUTR pengembangan diarahkan pada lahan-lahan kosong . Kondisi
lingkungan perumahan yang tidak teratur dengan kondisi jaringan jalan sempit dan bentuk yang tidak berpola ditata dengan rencana konsolidasi lahan guna
peningkatan nilai lahan serta tingkat keteraturan yang dimiliki. Sehingga di satu sisi masyarakat tidak dirugikan karena nilai tanah akan naik dengan terbentuknya
jaringan jalan lingkungan yang memadai sebagai akses , persil yang rapi, disisi lain akan timbul keteraturan pola pemukiman kota. Sepanjang keberadaan
perumahan yang bercampur dengan kegiatan tidak mengganggu seperti bangunan maka hal tersebut dapat diizinkan. Pada RUTR telah dijabarkan tipe perumahan
Medan Tuntungan yaitu perumahan besar, sedang, kecil. Kondisi lingkungan di perumahan yang terdapat di kecamatan Medan Tuntungan
sebagai berikut : 1.
Penghijauan : kurangnya pertamanan yang terencana di sebagian perumahan sehingga penghijauan di sekitar tempat tinggal kondisinya
kurang baik. 2.
Sarana air bersih : sarana air dapat dijangkau oleh penduduk yaitu menggunakan PAM.
3. Sarana listrik : sarana listril sudah memadai karena setiap rumah
menikmati penerangan yang layak, fasilitas ini langsung tersedia sewaktu perumahan berdiri.
Universitas Sumatera Utara
58 4.
Sarana Drainase : Pembuangan air hujan dan limbah melewati saluran-saluran pembuangan yang kurang memadai sehingga terdapat
genangan air di waktu hujan. 5.
Keamanan dan Kenyamanan : fasilitas ini sudah memadai yaitu pada setiap perumahan tersedia pos-pos keamanan.
6. Sarana perbelanjaan : fasilitas ini tersedia yaitu pertokoaan yang
berfungsi menjual keperluan sehari-hari. 7.
Sarana Kesehatan : fasilitas ini tersedia dan kondisinya sudah memadai serta memberikan pelayanan yang baik bagi penduduk.
8. Sarana olahraga : fasilitas yang ada berupa lapangan olahraga bahkan
ada yang memiliki kolam berenang. 9.
Sarana peribadatan : fasilitas ini sudah tersedia dan kondisinya baik 10.
Pembuangan sampah : setiap rumah disediakan atau dilengkapi dengan bak-bak sampah.
11. Jalan lokal : jalan-jalan yang ada melayani persil-persil dalam suatu
kawasan, kondisi jalan ke sebagian perumahan kurang baik. 12.
Harga : biaya pembelian rumah masih terjangkau, sehingga konsumen yang menempati rumah tersebut dapat menyicil biaya angsuran rumah
tanpa tunggakan. 13.
Sehat dan bersih : keadaan rumah yang cukup dengan sinar matahari dan kondisi konstruksi bangunan baik untuk dihuni.
14. Mudah terjangkau dengan angkutan umum.
15. Jarak dengan kota : jarak untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari
dapat dengan mudah dilakukan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
59 Penyebaran lokasi perumahan tertata di kecamatan Medan Tuntungan dapat
dilihat pada gambar 3.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV METODE PENELITIAN