Kebijakan Pembangunan Kebijakan Pembangunan

44

2.4.1 Kebijakan Pembangunan

Pertanian Propinsi Sumatera Utara KebijakanProgram Kegiatan Strategis Sektor Pertanian Meningkatkan peran sektor pertanian dalam sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB bagi Sumatera Utara dan peningkatan pendapatan dan nilai tukar petani. Program pembangunan : 1. Peningkatan Ketahanan Pangan; 2. Program Pengembangan Agribisnis; 3. Pengembangan Kesejahteraan Petani; 4. Program Pemanfaatan Sumber Daya Hutan; 5. Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan. Kegiatan antara Lain : 1 Meningkatkan ketersediaan bahan pangan dengan cara Intensifikasi, Ekstensifikasi, Diversifikasi bahan pangan dan pengembangan agribisnis didukung oleh sektor agropolitan seperti pengembangan Kawasan Agropolitan Sumatera Utara. 2. Meningkatkan peremajaanrehabilitasi kebun-kebun yang tua serta mengembangkan teknologi pasca panen. 3. Melaksanakan pengawasan dan operasi pemberantasan ilegal logging. 4. Pemberdayaan nelayan kecil melalui bantuan kapal dan alat tangkap yang modern. 5. Melaksanakan pengawasan dan operasi pemberantasan illegal fishing dilaut. 45 6. Mewujudkan swasembada protein hewani dengan kegiatan Inseminasi buatan. 7. Mengembangkan penggemukan ternak dan mencegah berjangkitnya wabah penyakit hewan menular. http:www.google.co.idsearch?q=kebijakan+propinsi+sumatera+utara+d alam+pertanianhl=idstart=10sa=N.

2.4.2 Kebijakan Pembangunan

Pertanian Kabupaten AsahanBatu Bara Kebijakan dan Kegiatan Strategis Sektor Pertanian Dalam Rencana Kerja Pemerintah RKP kab.Asahan tahun 2007, pembangunan tanaman pangan dilaksanakan melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang tujuannya adalah untuk memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk memperoleh pangan yang cukup setiap saat, sehat dan halal. Sasaran yang ingin dicapai adalah: 1 Ketersediaan pangan tingkat nasional, regional dan rumah tangga yang cukup, aman dan halal; 2 Meningkatnya keragaman produksi dan konsumsi pangan masyarakat; dan 3 Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah kerawanan pangan. Kegiatan operasional program peningkatan ketahanan pangan yang dilaksanakan tahun 2007 terdiri atas 5 lima aspek yaitu: 46 1 Ketersediaan pangan; 2 Distribusi pangan; 3 Konsumsi dan Diversifikasi pangan; 4 Penelitian dan pengembangan SDM; dan 5 Legislasi dan regulasi. Untuk aspek ketersediaan pangan, operasional program pembangunan tanaman pangan pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha bidang tanaman pangan yang mampu menghasilkan produk, memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Pembangunan tanaman pangan diprioritaskan pada komoditas unggulan. Untuk prioritas pertama pada padi, jagung, kedelai, dan prioritas kedua pada kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan komoditas alternatifunggulan daerah. Pembiayaan program dan kegiatan pembangunan tanaman pangan bersumber dari: 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD kabupaten Asahan 3 Kredit perbankan, KUKM, dll 4 Kemitraan kerjasama dengan swasta Untuk APBN, pada tahun anggaran 2007, APBN diberikan dalam tiga jenis anggaran untuk kab.Asahan, yaitu APBN Pusat, anggaran dekonsentrasi dan 47 anggaran tugas pembantuan. Anggaran dekonsentrasi dilaksanakan oleh propinsi, sedangkan anggaran tugas pembantuan dilaksanakan oleh propinsi dan kabupatenkota. Agar tujuan dan sasaran pembangunan tanaman pangan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN dan APBD dapat berjalan dengan lancar, sasaran dan tepat waktu serta anggaran yang tersedia dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin. http:209.85.175.104search?q=cache:BkGnMku5pdoJ:agribisnis.deptan.go.idw ebdipertantbpedumtp.doc+kebijakanprogram+pertanian+yang+diberikan+kabu paten+asahanhl=idct=clnkcd=4gl=id Bupati Asahan Drs H Risuddin didampingi Kadis Pertanian dan Peternakan Ir Oktoni menyerahkan bantuan pertanian kepada petani se Kab Asahan-Kabupaten Batu bara berupa bibit padi, benih jagung, benih kedelai, sapi, traktor mini, hand traktor, power threser, pemipil jagung, bibit buah buahan, di halaman kantor Camat Meranti. Dalam sambutannya Risuddin meminta perhatian dan kesadaran masyarakat untuk tidak mengalihfungsikan lahan pertanian kepada sektor perkebunan di kawasan lahan pertanian produktif karena bisa berdampak buruk terhadap ketahanan pangan. Seperti disampaikan Ir Oktoni, Dinas Pertanian dan Peternakan telah menyalurkan benih padi bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah Asahan sebagai wujud upayakebijakan pembangunan pertanian setempat. Sebanyak 715,536 ton dalam peningkatan program beras 48 nasional dengan sasaran tanam 28.621,44 Ha, benih jagung 20.702 ton, benih kedelai 600 kg yang telah didistribusikan ke 17 Kecamatan. Kecamatan yang mendapat bantuan benih padi adalah Kecamatan Sei Suka 52,900 kg, Air Putih 128.185 kg, Medang Deras 86.590 kg, Lima Puluh 68.400 Kg, Talawi untuk 7 Desa dengan 29 kelompok tani 39.400 kg, Sei Balai 3 Desa diterima 27 kelompok tani 79.500 kg, Meranti 6 Desa dengan 29 kelompok tani 70.650 kg, Buntu Pane 3 Desa diterima 3 kelompok tani 2560 kg, Air Batu 3 Desa 5 kelompok tani 2500 kg, Bandar Pulau 1 Desa 1 kelompok tani 2275 kg, Pulo Rakyat 10.250 kg, Air Joman 2 Desa 5 kelompok tani 5325 kg, Simpang Empat 2876 kg, Tanjung Tiram 31,175 kg dan Sei Kepayang 64.000 kg. Benih jagung diterima 9 kecamatan yaitu Kecamatan Buntu Pane, BP Mandoge, Aek Kuasan, Pulo Rakyat, Bandar Pula, Medang Deras, Sei Suka, Air Putih dan Simpang Empat sebanyak 20.708 kg, benih kedelai untuk Kecamatan Aek Kuasan 600 kg, bantuan sapi 98 ekor untuk Kecamatan Pulau Rakyat, Lima Puluh dan Simpang Empat, bantuan dombakambing 300 ekor untuk Kecamatan Sei Balai, Kisaran Timur, Talawi dan Air Batu. Bantuan traktor mini 4 roda 2 unit untu 2 kecamatan yaitu Meranti dan Air Putih, bantuan hand traktor 27 untuk 7 kecamatan yaitu Meranti, Buntu Pane, Sei Kepayang, Sei Balai, Talawi, Sei Suka dan Air Putih. Bantuan power threser 2 unit untuk Kecamatan Sei Kepayang dan Meranti, pemipil jagung untuk 4 kecamatan yaitu BP Mandoge, Simpang Empat, Buntu Pane, Aek Kuasan 5 unit, mesin pembuat kompos untuk Desa Rawang Lama 1 unit dan ribuan batang bibit buah-buahan berupa mangga, asam, gelugur, durian, manggis, duku, rambutan, 49 sawo, jeruk nipis untuk program penanggulangan kemiskinan http:hariansib.com20071122bupati-asahan-serahkan-benih-dan-alat-alat- pertanian-kepada-petani.

2.4.3 Fokus Pembangunan